Mesir pada tanggal 21 Oktober menjadi tuan rumah "pertemuan puncak perdamaian " di mana Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan "tindakan cepat untuk mengakhiri mimpi buruk yang mengerikan" setelah dua minggu pertempuran antara Israel dan gerakan Islam Palestina Hamas.
Wilayah Gaza terkena serangan udara Israel. Foto: Reuters
Utusan khusus Beijing untuk Timur Tengah, Zhai Jun, bertemu dengan Ketua Liga Arab Ahmed Aboul Gheit di sela-sela KTT. Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menyerukan "gencatan senjata segera dan diakhirinya pertempuran secepat mungkin".
“Tiongkok percaya bahwa kekerasan bukanlah cara untuk menyelesaikan masalah, dan menanggapi kekerasan dengan kekerasan akan menciptakan lingkaran setan yang tidak akan pernah berakhir,” kata Zhai Jun dalam pernyataan tersebut.
Militan Hamas menyerbu Israel dari Jalur Gaza pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 1.400 orang. Sementara itu, serangan bom balasan Israel telah menewaskan lebih dari 4.600 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Tiongkok mengatakan pada 19 Oktober bahwa mereka “sangat kecewa” dengan keputusan AS untuk memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan” dalam konflik Israel-Hamas, dengan alasan bahwa teks tersebut tidak menyebutkan hak Israel untuk membela diri.
Presiden Tiongkok Xi Jinping juga mengatakan penting untuk mencegah konflik menyebar atau bahkan menjadi tidak terkendali dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang serius, ketika ia bertemu dengan Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouli di Beijing pada 19 Oktober.
Hoang Nam (menurut Reuters)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)