Sehubungan dengan itu, Pekan Pembelajaran Sepanjang Hayat akan diselenggarakan secara nasional mulai 1 hingga 7 Oktober 2025. Ini merupakan kegiatan tahunan yang penting untuk melaksanakan Proyek "Membangun Masyarakat Pembelajaran untuk Periode 2021-2030" dan Gerakan "Seluruh Negeri Berlomba Membangun Masyarakat Pembelajaran, Mempromosikan Pembelajaran Sepanjang Hayat untuk Periode 2023-2030" yang telah disetujui oleh Perdana Menteri .

Di bawah arahan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan , pekan tahun ini berfokus pada tiga tujuan utama: Meningkatkan kesadaran semua lapisan masyarakat tentang pentingnya belajar, terutama belajar mandiri dan belajar sepanjang hayat, dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta beradaptasi dengan perubahan pesat masyarakat digital. Memperkuat kepemimpinan dan arahan komite partai, otoritas, koordinasi organisasi politik-sosial, profesi, dan dunia usaha untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi gerakan belajar agar dapat disebarluaskan dan efektif. Menginovasi bentuk dan isi kegiatan, dengan fokus pada penerapan teknologi informasi, pemanfaatan platform digital, materi pembelajaran terbuka, dan perpustakaan elektronik, serta memastikan kepraktisan dan kesesuaian dengan kondisi masing-masing daerah.
Sorotan Pekan ini adalah hubungan erat antara pembelajaran dan transformasi digital. Kegiatan pembelajaran tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga menjangkau komunitas perumahan, lembaga, dan bisnis, yang berkontribusi dalam mempersempit kesenjangan akses pengetahuan antara wilayah perkotaan dan pedesaan, antara wilayah yang diuntungkan dan yang kurang diuntungkan. Pembelajaran sepanjang hayat bukan hanya kebutuhan pribadi individu, tetapi juga tanggung jawab terhadap komunitas dan masyarakat.

Dalam upacara tersebut, para guru dan siswa sekolah meninjau kembali makna gerakan belajar sepanjang hayat; sekaligus menegaskan semangat "setiap hari di sekolah adalah hari yang membahagiakan, setiap hari belajar adalah kesempatan untuk mengembangkan diri". Berbagai slogan, papan reklame, dan poster berisi konten praktis dipajang, berkontribusi dalam menyebarkan pesan "Belajar mengembangkan diri, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi".
Perwakilan pimpinan sekolah menekankan: Pembelajaran tidak hanya terbatas pada buku, tetapi harus dibarengi dengan penerapan teknologi, keterampilan hidup, dan kesadaran bermasyarakat. Hal ini merupakan fondasi penting bagi siswa untuk memasuki masyarakat digital dengan percaya diri, menjadi warga negara yang bertanggung jawab, dan berkontribusi dalam membangun kelurahan Phu Lien yang lebih beradab dan sejahtera.

Agar Pekan ini benar-benar menjadi gerakan yang bermakna, pada upacara tersebut, Dewan Sekolah meminta staf, guru, dan karyawan sekolah untuk: Secara aktif dan efektif melaksanakan gerakan emulasi: "Mengajar dengan baik, belajar dengan baik" dan gerakan emulasi, serta kampanye dari industri dan daerah; senantiasa berupaya dan berkreasi untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran; secara aktif belajar mandiri, mengembangkan diri, berinovasi dalam metode pengajaran, dan menciptakan lingkungan belajar yang positif. Pada saat yang sama, mempromosikan propaganda dan memobilisasi orang tua dan masyarakat untuk bergandengan tangan dalam membangun masyarakat pembelajar.
Bagi siswa yang bersemangat berkompetisi dalam mempelajari dan mengamalkan etika agar menjadi warga negara yang bermanfaat bagi masyarakat. Inilah tahap di mana mereka membentuk pengetahuan dan keterampilan dasar sejak dini, yang akan menjadi fondasi yang kokoh bagi pembelajaran seumur hidup. Siswa hendaknya memanfaatkan setiap waktu, setiap kesempatan, dan setiap kondisi yang tersedia, seperti bantuan dari guru, teman, perpustakaan; dukungan media massa, untuk senantiasa berusaha belajar dengan baik. Ketahui cara menerapkan ilmu yang dipelajari dalam kehidupan nyata.
Sumber: https://haiphong.edu.vn/tin-tuc-su-kien/truong-tieu-hoc-le-hong-phong-phuong-phu-lien-phat-dong-tuan-le-huong-ung-hoc-t/cthp/10/6355
Komentar (0)