Sesuai dengan Keputusan 2345/QD-NHNN tanggal 18 Desember 2023 (Keputusan 2345) Bank Negara tentang penerapan solusi keselamatan dan keamanan dalam pembayaran daring dan pembayaran kartu bank, mulai 1 Juli 2024, transfer uang melalui rekening daring atau penyetoran ke dompet elektronik di atas VND 10 juta harus menggunakan otentikasi biometrik melalui wajah dan sidik jari.
Berbicara mengenai isu ini di surat kabar Industri dan Perdagangan , Bapak Pham Anh Tuan, Direktur Departemen Pembayaran, Bank Negara, mengatakan bahwa tujuan otentikasi wajah adalah untuk memastikan bahwa pemilik benar-benar melakukan transaksi. Menurut Bapak Tuan, akhir-akhir ini banyak orang yang uangnya dicuri oleh penipu. Trik yang digunakan pelaku sangat canggih, seperti mengaku dari pihak berwenang seperti: Polisi, inspektur lalu lintas... dan menciptakan situasi yang membuat orang lengah, mengakses perangkat lunak, tautan berisi kode berbahaya. Kemudian, pelaku memasuki akun, bahkan mengambil alih kendali ponsel untuk mengambil semua uang.
Oleh karena itu, untuk mencegah situasi tersebut dan sekaligus meningkatkan keamanan pemegang rekening, sesuai Keputusan 2345, mulai 1 Juli, transfer uang di bawah 10 juta VND/transaksi wajib diautentikasi dengan kode OTP. Untuk transfer uang di atas 10 juta VND, selain autentikasi standar yang berlaku saat ini, orang yang melakukan transaksi juga wajib mengautentikasi wajahnya. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa orang yang tepat yang melakukan transaksi. Di saat yang sama, Bank Negara juga menetapkan bahwa total transaksi di atas 20 juta VND/hari wajib diautentikasi dengan biometrik.
"Autentikasi biometrik menggunakan wajah asli, bukan gambar yang terpasang di ponsel. Artinya, orang yang melakukan transfer uang harus melihat wajah mereka di aplikasi, melihat ke atas dan ke bawah untuk memastikan ini adalah gambar asli. Wajah orang yang melakukan transfer uang akan dibandingkan dengan data biometrik dari Kartu Identitas Warga (KTP) berchip yang dikelola oleh Kementerian Keamanan Publik ," ujar Bapak Tuan.
Untuk memperjelas ketentuan ini, Kepala Departemen Pembayaran mengatakan ketentuan tersebut hanya berlaku untuk transaksi transfer uang biasa, tidak berlaku untuk transaksi pembayaran yang penerimanya jelas merupakan tujuan.
"Semua transaksi pembayaran yang telah diautentikasi oleh unit penerimaan pembayaran, lembaga kredit, dan perantara pembayaran tidak memerlukan autentikasi biometrik. Misalnya, pembayaran listrik, air, pajak, biaya transportasi... semua transaksi dengan tujuan yang jelas tidak memerlukan autentikasi biometrik," tambah Bapak Tuan.
Bank Negara mewajibkan lembaga kredit untuk menerapkan langkah-langkah otentikasi biometrik untuk beberapa jenis transaksi pembayaran daring (Internet Banking, Mobile Banking). Selain itu, Bank Negara juga mewajibkan bank untuk menyimpan informasi pada perangkat transaksi daring nasabah dan log otentikasi transaksi minimal 3 bulan.
Bagi lembaga kredit di bawah pengawasan khusus, waktu penerapan ketentuan dalam Keputusan 2345 akan dimulai sejak 1 Januari 2025.
Foto ilustrasi.
Patut dicatat, baru-baru ini, berdasarkan hasil investigasi kasus penipuan yang menguras uang masyarakat, hingga 99% kasus tidak meninggalkan jejak pelaku. Hal ini dikarenakan uang telah ditransfer, tetapi rekeningnya disewa, dipinjam untuk jual beli, lalu ditransfer ke rekening lain. Melacak pelaku penipuan sangatlah sulit. Namun, mulai 1 Juli, meskipun nasabah secara tidak sengaja mentransfer uang ke rekening pelaku, mereka masih bisa mendapatkan kembali uangnya. Untuk mentransfer uang ke rekening, pelaku harus melakukan otentikasi biometrik dengan transaksi di atas 10 juta VND. Jika pelaku menggunakan rekeningnya untuk mentransfer uang, polisi akan segera mengidentifikasi identitas pelaku dengan membandingkannya dengan informasi pada kartu identitas ber-chip.
Truc Chi (t/h)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)