
Tim putri U19 Vietnam (kiri) saat kalah melawan Thailand di final pada malam 18 Juni - Foto: NK
Tak hanya fisiknya yang impresif, tim putri U-19 Thailand juga memiliki kemampuan yang sangat mumpuni. Hal ini tak mengherankan karena Thailand telah memanggil banyak pemain muda, bahkan yang sangat muda, untuk berlatih dan berkompetisi di tim nasional dalam 2 tahun terakhir. Pada babak kualifikasi kedua Olimpiade Paris 2024, Thailand menurunkan skuad dengan rata-rata usia 19,4 tahun.
Kurisara Limpawanich - penyerang yang baru saja meraih gelar "Pencetak Gol Terbanyak" dan "Pemain Terbaik" Kejuaraan Wanita U-19 Asia Tenggara 2025 - baru berusia... 16 tahun. Kurisara juga merupakan "Pencetak Gol Terbanyak" Kejuaraan Nasional Wanita Thailand 2025 dengan 19 gol untuk Klub Cendekiawan Asia.
"Saya bangga karena meskipun baru berusia 16 tahun, saya telah memenangkan kejuaraan dan dua penghargaan individu di Kejuaraan Wanita U-19 Asia Tenggara 2025. Sekarang kami sedang mengejar impian untuk berpartisipasi di Piala Dunia Wanita U-20," ujar Kurisara.
Namun, Thailand bukan hanya Kurisara. Rinyaphat Moondong—gelandang yang mencetak gol pembuka melawan timnas putri U-19 Vietnam—berpartisipasi dalam babak kualifikasi kedua Olimpiade Paris 2024 pada tahun 2023. Saat itu, ia baru berusia 16 tahun. Kini, Rinyaphat menjadi pencetak gol terbanyak ketiga di Kejuaraan Wanita Thailand 2025 dengan 14 gol.
Timnas putri U-19 Thailand juga memiliki 3 pemain lain yang pernah membela tim nasional: bek Parichat Thongrong, bek tengah Pinyaphat Klinklai, dan gelandang Rasita Taobao. Belum lagi 4 pemain U-19 lainnya yang tidak ikut ke Vietnam karena sedang fokus mempersiapkan timnas putri Thailand untuk Grup B Kualifikasi Asia 2026. Sebuah persiapan jangka panjang untuk sepak bola putri Thailand.
Dengan banyaknya pemain kunci yang kini berusia di atas 30 tahun, pelatih Mai Duc Chung telah menerapkan kampanye peremajaan untuk tim putri Vietnam. Namun, para pemain muda hanya diberi kesempatan berlatih bersama para senior, dan tidak banyak yang bisa bermain di lapangan.
Ngoc Minh Chuyen - penyerang berusia 21 tahun yang baru saja mencetak gol melawan klub wanita Jerman Werder Bremen dalam pertandingan persahabatan yang berakhir dengan kekalahan 1-4 di Hanoi pada bulan Mei - menunjukkan bahwa ada banyak orang seperti dia.
Dengan pemain wanita U-19 tetapi memiliki pengalaman bermain untuk tim nasional, Thailand merupakan tantangan besar bagi Vietnam di masa depan.
Belum lagi, Filipina—juara sepak bola wanita Asia Tenggara saat ini—juga sangat tangguh dengan banyak pemain Filipina yang bermain di AS dan Eropa. Selain itu, ada Indonesia yang sedang menaturalisasi tim nasional wanitanya secara besar-besaran. Oleh karena itu, sepak bola wanita Vietnam perlu mempersiapkan generasi mudanya dengan baik.
Pelatih Okiyama Masahiko yakin kekalahan melawan Thailand akan memberikan banyak pengalaman bagi para pemain muda Vietnam. "Ini adalah generasi pemain sepak bola wanita Vietnam yang hebat. Meskipun kami belum mampu memenangkan kejuaraan, masa depan masih terbentang di depan. Kami akan berusaha meningkatkan diri untuk menargetkan kualifikasi Asia 2026 pada bulan Agustus di Hanoi dan selanjutnya, Piala Dunia Wanita U-20."
Meraih tiket ke putaran final Piala AFC U-20 Wanita 2026 di Thailand bukanlah hal yang mustahil bagi sepak bola wanita Vietnam. Namun, untuk bisa lolos ke Piala Dunia Wanita U-20 2026 bukanlah hal yang mudah karena hanya 4 tim teratas di Asia yang bisa mendapatkan tiket ke Polandia.
Gagal lolos ke Piala Dunia Wanita U-20 bukanlah masalah besar bagi sepak bola wanita Vietnam. Namun, yang terpenting adalah berinvestasi lebih baik pada tim wanita U-19 saat ini agar mereka dapat bersaing dengan rival regional di masa mendatang.
Sumber: https://tuoitre.vn/tu-tran-thua-u19-thailand-ap-luc-da-den-voi-bong-da-nu-viet-nam-20250620090959277.htm






Komentar (0)