Patung putri duyung yang dikritik karena 'ukuran dada terlalu besar' akan dihancurkan

(Dan Tri) - Patung putri duyung setinggi 4 meter di Denmark akan dihancurkan setelah berulang kali dikritik karena menimbulkan kesan "pornografi dan jelek" yang memengaruhi citra wanita.

Patung putri duyung raksasa di Kopenhagen (Denmark) akan disingkirkan dari tempat umum setelah menerima banyak kritik dari masyarakat dan wisatawan.

Patung ini memiliki tinggi 4 meter, berat sekitar 14 ton, dan berbentuk seperti putri duyung dengan dada yang "terlalu besar". Banyak komentar negatif seperti "jelek, cabul" telah dilontarkan tentang patung ini sejak peluncuran resminya pada tahun 2006. Sebelum peluncurannya, patung ini digambarkan sebagai "impian panas seorang pria tentang seorang wanita".

Patung putri duyung raksasa dikritik karena memiliki ukuran dada yang terlalu besar (Foto: Jiri Vondrous).

Dinamakan "Putri Duyung Besar", patung ini hanya berjarak beberapa ratus meter dari patung "putri duyung kecil" yang terkenal di Denmark. Karya ini telah menjadi kontroversi selama bertahun-tahun karena bentuk tubuhnya yang berlebihan, terutama bagian dadanya yang besar.

Pada tahun 2018, patung tersebut dipindahkan ke benteng Dragor, yang terletak beberapa kilometer di selatan pusat kota Kopenhagen.

Menurut media lokal, Otoritas Istana dan Kebudayaan Denmark kini sedang bersiap untuk mencopot patung tersebut sepenuhnya. Otoritas tersebut juga menyimpulkan bahwa gambar putri duyung tersebut tidak sesuai dengan nilai warisan budaya Benteng Dragor, yang dibangun pada tahun 1910.

Sebelumnya dalam sebuah artikel di harian Berlingske , jurnalis Sorine Gotfredsen mengatakan bahwa citra yang dituju patung itu "tidak mungkin mendorong wanita untuk menerima tubuh mereka".

Sementara itu, beberapa pendapat mengatakan bahwa menyerang patung tidak ada bedanya dengan "body shaming".

"Apakah payudara wanita telanjang harus memiliki bentuk dan ukuran standar agar boleh muncul di depan umum?" tanya seseorang.

Di tengah beragam pendapat, Tn. Peter Bech, pencipta dan investor patung tersebut, angkat bicara membantah kritik tersebut, dengan menegaskan bahwa patung dada karya tersebut "proporsional ukurannya".

Dalam percakapan dengan TV 2 Kosmopol , penulis Bech berkomentar, "Putri duyung memiliki proporsi yang sangat normal dibandingkan dengan ukuran patungnya." Ia mengatakan bahwa, tentu saja, ukuran dada patung tersebut pasti besar karena ia adalah seorang wanita besar.

Menurut penulis, patung tersebut telah menarik banyak wisatawan untuk berkunjung dan mengaguminya, dan ia yakin kritik tersebut "sama sekali tidak masuk akal". Bapak Bech juga berharap dapat menemukan solusi kompromi.

Patung perunggu Putri Duyung Kecil telah menjadi simbol Kopenhagen selama lebih dari satu abad (Foto: Trip).

Bapak Bech sebelumnya telah mengusulkan untuk menyumbangkan patung tersebut ke benteng, tetapi Ibu Helle Barth, Ketua Komite Iklim, Perkotaan, dan Bisnis Kota Dragor, mengatakan bahwa karya tersebut "sangat sulit untuk dipasang karena memakan terlalu banyak ruang."

Kopenhagen terkenal dengan patung Putri Duyung Kecilnya - patung perunggu yang dibuat pada tahun 1913 oleh seniman Edvard Eriksen.

Karya ini terinspirasi oleh karakter putri duyung yang berubah menjadi manusia dalam dongeng penulis Denmark terkenal Hans Christian Andersen.

Selama lebih dari seabad, patung Putri Duyung Kecil telah menjadi objek wisata paling populer di Denmark, dengan lebih dari satu juta pengunjung setiap tahunnya. Pengunjung sering berjalan kaki di sepanjang pantai untuk melihat patung tersebut atau naik perahu untuk mengaguminya.

Faktanya, patung ini telah menjadi korban berbagai vandalisme. Selama bertahun-tahun, putri duyung tersebut telah kehilangan kepalanya dua kali, lengannya sekali, dan telah disiram cat atau dicoret-coret berkali-kali.

Sumber: https://dantri.com.vn/du-lich/tuong-nang-tien-ca-bi-che-phan-cam-vi-vong-mot-qua-lon-se-bi-pha-bo-20250806125414249.htm