U.23 Malaysia batasi pemanggilan pemain naturalisasi
U.23 Malaysia tengah bersiap menghadapi turnamen U.23 Asia Tenggara, yang berlangsung di Indonesia dari tanggal 15 hingga 29 Juli.
Ini adalah turnamen sepak bola yang belum pernah dimenangkan Malaysia. Pada Kejuaraan Asia Tenggara U-23 2022, U-23 Malaysia kalah dalam 2 pertandingan penyisihan grup melawan U-23 Laos (karena U-23 Indonesia mengundurkan diri, grup tersebut hanya terdiri dari 2 tim, Laos dan Malaysia, sehingga tim yang lolos ke semifinal dipilih dengan memainkan 2 pertandingan melawan satu sama lain). Pada Kejuaraan Asia Tenggara U-23 2023, U-23 Malaysia kalah 1-4 di semifinal melawan U-23 Vietnam.
U.23 Vietnam (baju putih) menang besar 4-1 atas U.23 Malaysia di semifinal U.23 Asia Tenggara 2023
FOTO: PHUC THANG
Oleh karena itu, Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) telah mempersiapkan diri dengan sangat matang untuk turnamen ini. Pelatih Nafuzi Zain telah mengumumkan daftar 30 pemain yang akan berpartisipasi dalam program latihan khusus yang disebut "Elite Games". Dari jumlah tersebut, 30 pemain terpilih akan berlatih secara intensif agar Bapak Zain dapat memilih wajah-wajah terbaik untuk turnamen U-23 Asia Tenggara 2025.
Awalnya, U-23 Malaysia diharapkan dapat memanggil banyak pemain naturalisasi, terutama striker Gabriel Palermo, bek yang bermain untuk CD Tenerife B di divisi empat Spanyol. Nooa Laine (asal Finlandia) juga merupakan kandidat unggulan yang diincar pelatih Zain.
Namun, pada akhirnya, staf pelatih U-23 Malaysia hanya memilih dua pemain naturalisasi, yaitu Fergus Tierney dan Ziad El Basheer. Keduanya bermain di Liga Super Malaysia dan tidak dipanggil ke tim nasional dalam sesi latihan terakhir.
Menurut media Malaysia, lebih dari separuh skuad U-23 Asia Tenggara "Tigers" akan diisi oleh wajah-wajah baru yang jarang tampil di kejuaraan nasional Malaysia. FAM ingin memanfaatkan turnamen U-23 Asia Tenggara untuk mengembangkan pemain muda, melatih pemain-pemain baru, dan berfokus pada pengembangan pemain lokal.
Dalam konteks Malaysia yang sedang mendapat tekanan publik karena kebijakan naturalisasi besar-besaran (menggunakan 13 pemain naturalisasi dalam kemenangan 4-0 atas Vietnam di kualifikasi Piala Asia 2027), FAM dan staf pelatih U.23 Malaysia ingin memberikan lebih banyak kesempatan kepada talenta muda lokal.
"Saya ingin menguji wajah-wajah baru untuk U-23 Malaysia. 60% pemain yang mengikuti Elite Games telah dipanggil ke tim U-23 Malaysia. Target tim adalah mencapai semifinal, lalu berjuang untuk mencapai final. Seluruh tim akan memperhitungkan setiap pertandingan," tegas pelatih Nafuzi Zain.
Karena U.23 Malaysia tidak menggunakan kekuatan optimalnya, peluang U.23 Vietnam untuk mempertahankan tahtanya akan terbuka lebar.
Pelatih Kim Sang-sik akan bergabung dengan U.23 Vietnam untuk mempertahankan tahta Asia Tenggara.
FOTO: MINH TU
U-23 Malaysia berada di Grup A bersama tuan rumah U-23 Indonesia, U-23 Filipina, dan U-23 Brunei. Sementara itu, U-23 Vietnam berada di Grup B bersama U-23 Laos dan U-23 Kamboja. Di Grup C, U-23 Thailand akan menghadapi U-23 Myanmar dan U-23 Timor Leste.
Tim-tim berkompetisi dalam sistem round robin untuk menghitung poin, 3 juara grup dan 1 tim peringkat kedua dengan rekor terbaik memasuki semi-final.
Ambisi sepak bola Malaysia
Bersama U.23 Malaysia, FAM tengah gencar mempersiapkan tim Malaysia untuk berlaga di Piala Asia Tengah (CAFA) September nanti.
Panitia penyelenggara kejuaraan nasional Malaysia baru-baru ini memutuskan untuk menghentikan sementara penyelenggaraan turnamen selama 2 minggu (26 Agustus - 9 September) agar tim Malaysia dapat mengerahkan seluruh kekuatan terbaiknya, guna mempersiapkan diri secara optimal menghadapi persaingan dengan Iran (peringkat 18 dunia ), Uzbekistan (peringkat 57), Oman (peringkat 77), Kyrgyzstan (peringkat 103), Tajikistan (peringkat 104), Turkmenistan (peringkat 142), dan Afghanistan (peringkat 160).
"Misi kejuaraan nasional Malaysia adalah memberikan dukungan terbaik kepada tim. Turnamen ini akan diistirahatkan sebentar. Namun, kami berkomitmen untuk tidak mengganggu turnamen, melainkan akan mengalokasikan jadwal pertandingan yang sesuai," ujar Pelaksana Tugas CEO Shazli Shaik.
Selain pemain naturalisasi, Malaysia juga menghentikan turnamen domestik karena banyak wajah tim yang berasal dari klub-klub besar seperti Johor Darul Ta'zim (JDT), Selangor, Sabah, dan Kuala Lumpur City.
Sementara Malaysia bermain di Piala CAFA, tim Vietnam akan beristirahat pada bulan September untuk memberi jalan bagi tim U.23 Vietnam untuk bermain di kualifikasi Asia U.23 2026.
Sumber: https://thanhnien.vn/u23-malaysia-quyet-dinh-bat-ngo-ve-cau-thu-nhap-tich-u23-viet-nam-chu-y-185250626165714536.htm
Komentar (0)