Penasihat pemimpin wilayah Donetsk Igor Kimakovsky mengatakan bahwa unit tank tempur utama M1 Abrams dari Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) telah muncul untuk pertama kalinya di garis depan barat laut kota Avdeevka.
"Unit tempur kami telah mencatat kemunculan tank Abrams. Ini pertama kalinya mereka muncul di barat laut Avdeevka," ujar Bapak Igor Kimakovsky.
Menurut sumber publik, AS telah mentransfer 31 tank M1 Abrams ke Ukraina musim gugur lalu. Namun, tank-tank Abrams tersebut belum pernah digunakan dalam pertempuran di Ukraina sebelumnya. Para ahli mengatakan AFU tidak terburu-buru mengirimkan tank-tank tersebut ke medan tempur karena mereka perlu memperkuat lapisan pelindungnya untuk melindungi diri dari serangan drone Rusia.
| Setelah penantian panjang, tank M1 Abrams resmi memasuki pertempuran di Ukraina. Foto: AP. |
Sementara itu, di saluran informasi pasca-perang di Ukraina, sebuah klip muncul yang menggambarkan tank-tank M1 Abrams berpartisipasi dalam operasi tempur yang disediakan oleh AFU. Klip pendek tersebut menggambarkan tank buatan AS yang sangat bermanuver tersebut menembaki beberapa target yang diyakini berada di dekat Avdeevka, tetapi informasi pastinya tidak diungkapkan.
Menurut beberapa laporan, M1 Abrams milik Brigade Infanteri Mekanik ke-47 AFU, yang dianggap sebagai unit paling siap tempur. Tank-tank Abrams dari unit ini belum terlihat di mana pun kecuali di tempat latihan. Tank-tank tersebut baru muncul di medan perang mulai 4 Februari.
Menilai kemampuannya menembak jatuh tank-tank Amerika, pensiunan Kolonel sekaligus pakar militer Andrei Koshkin berpendapat bahwa Angkatan Bersenjata Rusia memiliki banyak peralatan yang lebih unggul daripada tank M1 Abrams Amerika. Pakar tersebut menilai M1 Abrams adalah tank yang terlalu berat dan tidak stabil: kendaraan ini harus menggunakan mesin jet helikopter, membutuhkan bahan bakar dan pelumas khusus, serta "minum bensin seperti air".
"Jika kita bicara tentang sesuatu yang setara dengan M1 Abrams, maka saya bisa bilang kita punya persenjataan yang jauh lebih unggul daripada tank-tank ini. Kita punya tank T-90 yang luar biasa. Kekuatannya cukup untuk menandingi Abrams," ujar pakar Andrei Koshkin.
Menurut Andrei Koshkin, tank Leopard Jerman juga mudah ditembak jatuh di medan perang sebelumnya. Dan Angkatan Darat Rusia akan melakukan hal yang sama dengan senjata Amerika seperti yang mereka lakukan dengan tank Jerman.
“Mereka akan membakarnya begitu saja,” tegas pakar Andrei Koshkin.
Menanggapi kantor berita RBC-Ukraina, Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mengatakan bahwa Kiev telah menguraikan rencana militer untuk tahun 2024 yang akan membawa hasil positif.
Menurut Bapak Rustem Umerov, para pemimpin militer negara tersebut sedang melakukan segala upaya untuk "membuat terobosan" pada tahun 2024.
"Ada rencana untuk 2024. Kami tidak membicarakannya secara terbuka. Rencana itu kuat, tidak hanya memberi harapan tetapi juga membuahkan hasil di tahun 2024," ujar Menteri Pertahanan Ukraina.
Sebelumnya, Bapak R. Umerov menolak mengungkapkan rencana AFU untuk tahun 2024 dalam konferensi pers di Forum Ekonomi Dunia di Davos. Ia menekankan bahwa Kiev dan mitra tepercaya mengetahui informasi ini.
| Ukraina lemah dan terus kehilangan kendali atas banyak wilayah ke tangan Rusia. Foto: Getty. |
Mengenai situasi di desa Robotine, pemimpin gerakan We Stand with Russia, Vladimir Rogov, mengatakan bahwa Angkatan Darat Rusia mengendalikan seluruh wilayah selatan lokasi strategis ini, sementara AFU masih menguasai wilayah utara.
Sebagian besar pemukiman kini dianggap zona abu-abu, yang artinya, pada dasarnya, tidak terkendali.
Masuknya unit-unit Rusia ke Robotine pada malam 25 Februari diumumkan oleh Gubernur Wilayah Zaporozhye, Evgeniy Balitsky, yang menyatakan bahwa AFU telah kehilangan "ribuan nyawa dan sejumlah besar peralatan" dalam mempertahankan desa tersebut. Robotine adalah "simbol dari semua pencapaian" serangan balasan besar-besaran AFU pada tahun 2023 di wilayah Zaporozhye.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)