AI sedang menjadi, dan akan terus menjadi, elemen inti yang membentuk kembali industri teknik mesin Vietnam, bergeser dari model "desain berbasis pengalaman" ke model "desain berbasis data dan kecerdasan buatan".
Faktanya, kombinasi teknologi seperti Big Data, Industrial Internet of Things (IIoT), dan model "cermin digital" menciptakan perubahan signifikan dalam desain mekanik dan operasi manufaktur. Contoh utamanya adalah sistem FANUC Intelligent Edge Link & Drive (FIELD), yang menerapkan AI dan IoT untuk menghubungkan dan menyinkronkan data dari beberapa mesin CNC, menganalisis status operasi, dan memprediksi masalah sebelum terjadi. Hasilnya, efisiensi pemotongan dapat meningkat sebesar 10-20%, sementara waktu pengaturan untuk produksi massal dipersingkat hingga 40%.

Penerapan AI dalam industri teknik mesin masih menghadapi banyak kendala. (Gambar hanya untuk tujuan ilustrasi.)
Terlepas dari potensinya yang sangat besar, penerapan AI di industri teknik mesin Vietnam masih menghadapi banyak kendala. Sebagian besar solusi masih dalam tahap eksperimental, terutama terkonsentrasi di beberapa perusahaan besar dan lembaga penelitian. Sementara itu, lebih dari 90% bisnis teknik mesin, terutama usaha kecil dan menengah, kekurangan sumber daya keuangan, infrastruktur, dan sumber daya manusia untuk menerapkan AI secara sistematis dalam proses produksi mereka.
Menurut Dr. Dinh Van Chien, Direktur Institut Teknik Mesin, Otomasi, dan Lingkungan, untuk memanfaatkan potensi AI secara efektif, perusahaan harus berinvestasi secara signifikan dalam infrastruktur teknologi dan perangkat lunak khusus, serta merekrut atau melatih tenaga kerja yang berkualifikasi tinggi dan berpengetahuan luas di bidang mekanik, otomasi, dan teknologi digital .
Para ahli percaya bahwa agar AI benar-benar menjadi kekuatan pendorong dalam pengembangan industri teknik mesin, diperlukan solusi strategis dan terkoordinasi. Pertama dan terpenting adalah pembentukan repositori data teknik mesin digital berskala nasional, yang mencakup data desain, permesinan, simulasi, dan sensor, sebagai dasar untuk melatih model AI. Secara bersamaan, perlu untuk mempromosikan pelatihan sumber daya manusia interdisipliner di bidang teknik mesin, elektronika, dan AI, memperkuat hubungan antara sekolah dan bisnis sehingga para insinyur dapat mengakses dan berlatih di lini produksi nyata. Secara khusus, mempromosikan lokalisasi produk teknik mesin cerdas, mulai dari perangkat lunak kontrol permesinan dan sistem visi mesin hingga model replika digital "Buatan Vietnam", akan membantu bisnis mengurangi biaya, meningkatkan kemandirian, dan secara bertahap menguasai teknologi inti.
Sumber: https://nongnghiepmoitruong.vn/ung-dung-ai-trong-nganh-co-khi-con-nhieu-rao-can-d790074.html






Komentar (0)