Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Penerapan kecerdasan buatan dan teknologi digital dalam peternakan babi.

Pada sore hari tanggal 19 Maret, di Kota Ho Chi Minh, forum "Inovasi dalam Industri Peternakan Babi antara China dan Vietnam" berlangsung, dengan partisipasi para ahli terkemuka dari kedua negara. Acara tersebut berfokus pada diskusi tentang penerapan AI dalam peternakan babi, yang bertujuan untuk pembangunan berkelanjutan industri peternakan di Vietnam dan China.

Tạp chí Doanh NghiệpTạp chí Doanh Nghiệp20/03/2025

Keterangan foto
Forum "Inovasi dalam Industri Peternakan Babi Tiongkok-Vietnam" diselenggarakan di Kota Ho Chi Minh .

Baik Vietnam maupun China terletak di jantung kawasan Asia- Pasifik , mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat dan peningkatan permintaan pangan, terutama produk peternakan. Kedua negara ini memiliki beberapa populasi ternak terbesar di kawasan dan dunia.

Dr. Nguyen Xuan Duong, Presiden Asosiasi Peternakan Vietnam, menyampaikan: “Forum ini bukan hanya kesempatan untuk bertukar pengetahuan tetapi juga platform untuk kerja sama dan pembangunan berkelanjutan industri peternakan babi di kawasan ini. Teknologi dan AI akan menciptakan peluang baru, membantu meningkatkan produktivitas, kualitas, dan meminimalkan risiko penyakit.”

Keterangan foto
Para ahli berdiskusi di forum tersebut.

Para ahli juga mempresentasikan solusi untuk menerapkan teknologi digital dalam industri peternakan, termasuk menggunakan AI untuk memantau kesehatan ternak babi, menganalisis big data untuk mengoptimalkan proses pertanian, dan mengendalikan penyakit secara lebih efektif. Salah satu poin penting adalah penerapan AI dalam memprediksi status kesehatan babi, sehingga membantu peternak babi mengambil tindakan intervensi tepat waktu dan meminimalkan kerugian akibat penyakit seperti Demam Babi Afrika (ASF).

Program tersebut juga membahas kondisi industri peternakan dan kemajuan dalam penerapan teknologi di Tiongkok. Saat ini, Tiongkok memiliki populasi babi terbesar di dunia dengan 640 juta ekor babi, sementara Vietnam berada di peringkat keenam secara global dengan sekitar 50 juta ekor. Vietnam juga merupakan produsen unggas terbesar kedua di dunia, setelah Tiongkok.

Profesor Madya Dr. Le Van Phan dari Akademi Pertanian Vietnam menekankan pentingnya teknologi dalam mengendalikan penyakit, khususnya demam babi Afrika. Dr. Phan menyatakan bahwa teknologi pengujian cepat, pemantauan cerdas, dan metode pencegahan baru telah membantu meminimalkan penyebaran penyakit dan menciptakan lingkungan pertanian yang lebih aman.

Keterangan foto
Profesor Madya Dr. Le Van Phan dari Akademi Pertanian Vietnam berbagi wawasannya di forum tersebut.

Forum ini memberikan kesempatan bagi para ilmuwan, ahli, dan mitra dari Tiongkok dan Vietnam untuk berbagi pengalaman tentang manajemen pembiakan, nutrisi, pencegahan penyakit, dan penerapan teknologi dalam industri peternakan. Solusi-solusi ini akan membantu meningkatkan produktivitas, kualitas produk, dan pembangunan berkelanjutan industri peternakan babi di kedua negara di masa mendatang.


Komentar (0)

Silakan tinggalkan komentar untuk berbagi perasaan Anda!

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Nikmati wisata malam yang seru di Kota Ho Chi Minh.
Tampilan jarak dekat dari bengkel yang membuat bintang LED untuk Katedral Notre Dame.
Bintang Natal setinggi 8 meter yang menerangi Katedral Notre Dame di Kota Ho Chi Minh sangatlah mencolok.
Huynh Nhu mencetak sejarah di SEA Games: Sebuah rekor yang akan sangat sulit dipecahkan.

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Perjalanan menjelajahi Mercusuar Long Chau

Berita Terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk