Semakin banyak negara menyadari bahwa mereka membutuhkan mata uang cadangan selain dolar AS. (Sumber: Getty Images) |
Tn. Trump - kandidat terdepan dalam perebutan nominasi Partai Republik untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden AS 2024 - menekankan: "Jika USD tidak lagi menjadi mata uang cadangan dunia, itu lebih besar daripada kalah perang."
Sementara itu, ia menegaskan bahwa skenario di atas tidak dapat terjadi di bawah masa jabatannya sebagai Presiden AS.
Ia juga mengemukakan kekhawatiran tentang spiral inflasi saat ini dan tingginya utang publik AS.
Ketidakstabilan ekonomi AS telah terbukti ketika peringkat kredit AS baru-baru ini diturunkan dari AAA menjadi AA+ oleh Fitch Ratings untuk kedua kalinya dalam sejarah. Hal ini disebabkan oleh kondisi keuangan dan manajemen yang semakin memburuk, seiring dengan terus meningkatnya utang publik dan kemungkinan gagal bayar AS dalam beberapa bulan mendatang.
Menurut perhitungan Departemen Keuangan AS, utang publik AS saat ini mencapai 32.660 miliar USD.
Selain itu, semakin banyak negara yang menyadari perlunya memiliki mata uang cadangan lain, selain USD. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran akan sanksi dari ekonomi terbesar dunia, seperti yang dijatuhkan AS terhadap Rusia akibat kampanye militer khusus di Ukraina.
Bolivia adalah negara terbaru di dunia yang secara resmi menggunakan yuan dalam transaksi perdagangan luar negeri. Sebelum Bolivia, terdapat 8 negara: Rusia, Arab Saudi, Argentina, Brasil, Irak, Bangladesh, Pakistan, dan Thailand yang menerapkan kebijakan tersebut.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)