Perlu dicatat bahwa hingga saat ini belum ada negara selain Vietnam yang memproduksi dan mengembangkan vaksin ini secara komersial. Vietnam juga telah mengekspor lebih dari 600.000 dosis vaksin demam babi Afrika. Hal ini menegaskan posisi ilmu veteriner khususnya dan sektor pertanian Vietnam secara umum di dunia.
Setelah lebih dari 100 tahun virus demam babi Afrika muncul dan menyebabkan kerusakan pada banyak peternakan di negara-negara di seluruh dunia, dunia masih belum memiliki vaksin untuk mencegah penyakit tersebut. Di Vietnam, wabah pada tahun 2019 menyebabkan krisis serius dalam industri peternakan.
Para ilmuwan Vietnam segera memulai penelitian. Pada tahun 2023, Vietnam secara resmi mengumumkan peredaran komersial vaksin demam babi Afrika.
Pada tahun 2025, ketika Organisasi Kesehatan Hewan Dunia pertama kali mengeluarkan standar vaksin demam babi Afrika, vaksin Vietnam akan sepenuhnya memenuhi dan melampaui standar minimum.
Hingga saat ini, lebih dari 3 juta dosis vaksin telah diedarkan secara komersial, membantu banyak daerah di negara ini memberantas demam babi Afrika. Selain itu, lebih dari 600.000 dosis telah diekspor ke Filipina dan Indonesia. Saat ini, India, Malaysia, Nepal, Myanmar, dan Nigeria juga telah mendaftar untuk menguji vaksin Vietnam.
Hingga awal 2025, demam babi Afrika masih menjadi masalah rumit di lebih dari 40 negara dan wilayah. Di Asia Tenggara saja, terdapat 9 negara yang terjangkit demam babi Afrika. Vaksin yang diproduksi di Vietnam telah terbukti efektif dalam melindungi ternak babi, menjanjikan solusi efektif untuk memberantas penyakit ini, tidak hanya bagi peternak Vietnam tetapi juga di seluruh dunia.
Sumber: https://quangngaitv.vn/vaccine-dich-ta-heo-chau-phi-nang-cao-vi-the-nong-nghiep-viet-6507445.html
Komentar (0)