Menurut Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata, sejak penandatanganan nota kesepahaman kerja sama pariwisata pada tahun 2020, pertukaran wisatawan antara Vietnam dan Kamboja telah mencapai kemajuan yang luar biasa. Pada tahun 2024 dan 6 bulan pertama tahun 2025, Kamboja menerima sekitar 600.000 wisatawan Vietnam, sementara Vietnam juga menerima hampir 400.000 wisatawan Kamboja.
Angka-angka ini menunjukkan bahwa permintaan pariwisata bersama semakin meningkat, terutama berkat lokasi geografis yang berdekatan dan kesamaan budaya. Hal ini dianggap sebagai fondasi penting bagi kedua negara untuk terus memanfaatkan keunggulan masing-masing dan mengembangkan produk pariwisata baru.

Lebih dari 1 juta pengunjung melakukan perjalanan antara kedua negara
FOTO: LE NAM
Berbicara pada pertemuan tersebut, Menteri Nguyen Van Hung menekankan, "Budaya dan warisan merupakan poros untuk mempromosikan citra negara, sekaligus menciptakan hubungan jangka panjang antara kedua bangsa." Beliau juga menyampaikan harapannya bahwa akan ada solusi yang lebih spesifik untuk meningkatkan jumlah pengunjung, menjadikan pariwisata bilateral sebagai titik terang dalam kerja sama ekonomi dan budaya.
Di pihak Kamboja, Menteri Huot Hak menegaskan bahwa potensi kerja sama masih sangat besar. Ia berharap Vietnam akan mendukung penyelenggaraan delegasi survei pariwisata agar kedua belah pihak dapat belajar dan berbagi pengalaman dalam pengelolaan dan pemanfaatan produk.
Selain melanjutkan implementasi perjanjian yang ada, kedua belah pihak sepakat untuk mendorong penandatanganan dokumen kerja sama baru, yang memprioritaskan pariwisata jalan raya untuk memfasilitasi perjalanan lintas batas. Khususnya, gagasan untuk menyelenggarakan acara perbatasan seperti balap lintas batas dan maraton diusulkan untuk menciptakan daya tarik promosi dan menarik wisatawan internasional.

Kedua belah pihak saling bertukar cinderamata pada kesempatan sesi kerja tersebut.
Sebelumnya, Ketua Komite Rakyat Kota Ho Chi Minh, Nguyen Van Duoc, juga menyambut Menteri Huot Hak, dan menekankan bahwa Kota Ho Chi Minh senantiasa memainkan peran penting dalam kerja sama dengan Kamboja, terutama dengan ibu kota Phnom Penh. Dengan visi menjadi "kota super" dan pusat ekonomi serta logistik regional, Kota Ho Chi Minh diharapkan dapat memberikan kontribusi yang kuat bagi hubungan pariwisata bilateral.
Para pakar pariwisata mengatakan bahwa selain keunggulan mereka dalam wisata budaya dan warisan, Vietnam dan Kamboja juga memiliki keunggulan dalam wisata sungai, ekowisata, dan wisata resor. Koordinasi promosi di pasar internasional seperti Eropa, Korea, Jepang, dll. akan membantu meningkatkan daya tarik mereka dan menciptakan paket produk internasional yang lebih menarik.

Pariwisata Kamboja dipromosikan secara gencar di pameran pariwisata internasional di Kota Ho Chi Minh pada pagi hari tanggal 5 September.
FOTO: LE NAM
Komitmen para pemimpin pariwisata kedua negara di ITE HCMC 2025 tidak saja bermakna mempererat persahabatan tradisional, tetapi juga membuka prospek baru bagi arus pengunjung yang stabil dan berkelanjutan, sehingga berkontribusi menjadikan Vietnam dan Kamboja sebagai sepasang destinasi paralel di peta pariwisata Asia Tenggara.
Sumber: https://thanhnien.vn/viet-nam-campuchia-tang-toc-hop-tac-du-lich-185250905151753509.htm






Komentar (0)