Selama lima tahun terakhir, jika Anda pernah mengagumi efek khusus dalam Squid Game, Hellbound, atau adegan-adegan megah dalam The Witcher, kemungkinan besar Anda sedang mengagumi karya para seniman Vietnam. Tenang namun berpengaruh, Vietnam secara bertahap menjadi destinasi baru bagi industri VFX dan animasi 3D global.
Transformasi dari "pabrik tenaga kerja manual" menjadi "pabrik kecerdasan".
Berakhir sudah masa-masa ketika studio-studio Vietnam hanya mengerjakan tugas-tugas sepele dalam proses produksi internasional, seperti melepas kabel atau memisahkan layar hijau. Pergeseran rantai pasokan setelah pandemi, bersamaan dengan ledakan platform streaming (Netflix, Disney+, dan Amazon Prime), telah menciptakan permintaan besar akan konten. Dengan populasi muda dan selera estetika yang tajam, Vietnam dengan cepat menarik perhatian para pemain utama ini.

Para ahli percaya bahwa Vietnam mengikuti jalur yang sama dengan India dan China, tetapi dengan kecepatan lebih tinggi berkat keunggulannya dalam lompatan teknologi. Kami secara signifikan beralih dari model alih daya ke model kemitraan. Seniman Vietnam kini sangat terlibat dalam proses berteknologi tinggi seperti animasi, pencahayaan, simulasi lingkungan, dan bahkan seni konsep.
Kepercayaan pasar internasional bukanlah kebetulan. Hal itu berasal dari ketekunan dan ketelitian—kebajikan yang melekat pada masyarakat Vietnam—yang dipadukan dengan kemampuan yang tajam untuk mengikuti perkembangan perangkat lunak desain grafis tercanggih di dunia.
Para "penyihir" anonim di balik layar perak.
Jika kita melihat daftar pemeran dan kru film-film laris atau gim populer terbaru, mudah untuk menemukan banyak nama-nama Vietnam. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keterampilan tenaga kerja domestik mendekati standar ketat dunia.

Selain sekadar melakukan outsourcing untuk pasar luar negeri, industri hiburan domestik juga sedang berkembang pesat. Sinema Vietnam dengan berani berinvestasi dalam film-film yang menggunakan teknologi CGI (Computer-Generated Imagery) canggih. Video musik dan iklan TV juga bersaing dalam perang visual, menuntut tingkat 3D dan motion graphics yang semakin tinggi. Semua ini menciptakan pasar yang dinamis, beragam, dan menantang.
"Kehausan" akan personel dan "pertempuran di medan perang"
Peluangnya sangat besar, tetapi paradoksnya tetap ada: Perusahaan-perusahaan sangat membutuhkan talenta, sementara para lulusan masih kesulitan mencari pekerjaan.
Akar permasalahannya terletak pada kesenjangan antara pelatihan dan praktik. Industri multimedia secara umum, dan VFX & Animasi/Gaming khususnya, berubah setiap hari. Perangkat lunak yang standar saat ini mungkin sudah ketinggalan zaman besok. Kurikulum tradisional terkadang gagal mengikuti laju perkembangan teknologi yang pesat. Akibatnya, siswa kuat dalam teori tetapi kesulitan ketika dihadapkan dengan alur kerja aktual di studio.

Saat ini, para pemberi kerja tidak lagi terlalu mementingkan gelar universitas bergengsi. Yang mereka butuhkan adalah portofolio yang menunjukkan selera estetika, kemahiran dalam menggunakan peralatan, dan kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Pasar membutuhkan "pejuang" yang dapat langsung mempraktikkan keterampilan mereka, bukan orang-orang yang perlu dilatih ulang dari awal.
Untuk benar-benar mengubah Vietnam menjadi "pusat outsourcing" global untuk VFX & Animasi/Permainan, standarisasi pelatihan kejuruan sesuai dengan standar internasional adalah kuncinya.
Di mana kita dapat menemukan wadah kreatif untuk mengembangkan generasi seniman Vietnam selanjutnya?
Di tengah pasar yang mendambakan talenta berkualitas tinggi, Arena Multimedia terus menegaskan posisinya sebagai merek pelopor dalam pelatihan seni multimedia di Vietnam. Dengan sejarah panjang dan reputasi yang terbukti, Arena Multimedia berfungsi sebagai jembatan yang kokoh, menghubungkan kaum muda yang bersemangat akan kreativitas dengan standar kerja global.

Keunggulan Arena terletak pada program Diploma Lanjutan Multimedia (ADIM). Dengan kurikulum yang efisien selama 2,5 tahun, program ini sangat berfokus pada aplikasi praktis (75% dari waktu), membantu siswa menguasai berbagai alat dan proses produksi mulai dari 2D dan 3D hingga VFX, dan yang terbaru, kurikulum tentang Desain Seni Game. Alih-alih teori yang luas, Arena membekali siswa dengan pola pikir dan keterampilan untuk siap bergabung dengan proyek berskala besar segera setelah lulus.

Jika Anda bercita-cita agar nama Anda tercantum dalam film-film blockbuster global atau sekadar ingin mengikuti tren karier paling menarik di era digital, Arena Multimedia adalah tempat yang ideal untuk memulai.
Lihat selengkapnya di: arenavietnam.net
Sumber: https://tienphong.vn/viet-nam-dang-tro-thanh-xuong-gia-cong-vfx-animation-moi-cua-the-gioi-nhu-the-nao-post1803792.tpo






Komentar (0)