TMJ menegaskan bahwa Vietnam tidak mengeluh tentang kasus naturalisasi. |
Berbicara dalam konferensi pers di Hotel Grand Dorsett Subang pada sore hari tanggal 25 Oktober (waktu Hanoi ), TMJ mengatakan: "Saya diberitahu oleh AFC bahwa pengaduan tersebut tidak datang dari VFF, Sekretaris Jenderal, atau Presiden VFF. Namun FIFA bersedia menerima dan menyelidiki, yang sungguh aneh."
Mantan presiden Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) juga angkat bicara membela pemain naturalisasi. "Salah total jika mengatakan para pemain itu palsu. Mereka orang Malaysia, itu tertulis dalam Konstitusi kita," tegasnya. "Tanyakan saja ke Departemen Registrasi Nasional jika ragu."
TMJ berpendapat bahwa pertanyaan apa pun tentang asal-usul atau garis keturunan ketujuh pemain naturalisasi tersebut sebaiknya diajukan ke Departemen Registrasi Nasional (NRD) – lembaga yang bertanggung jawab untuk menilai aplikasi kewarganegaraan. "Jika NRD menerima dokumen yang diajukan oleh FAM, berarti mereka telah mempertimbangkannya sepenuhnya. Siapa pun yang ingin tahu siapa kakek-nenek para pemain tersebut sebaiknya bertanya kepada NRD," pungkasnya.
Menurut FIFA, banyak akta kelahiran kakek-nenek pemain termasuk Facundo Garces, Imanol Machuca, Hector Hevel, Gabriel Palmero, Rodrigo Holgado, Joao Figueiredo dan Jon Irazabal "tidak cocok" dengan data asli di negara kelahiran mereka.
Insiden ini menciptakan badai terbesar dalam sejarah sepak bola Malaysia. Sejumlah surat kabar di kawasan itu menggambarkannya sebagai "gempa naturalisasi", sementara para penggemar sangat terpecah pendapatnya tentang peran FAM dalam proses pemilihan pemain kelahiran luar negeri.
Sumber: https://znews.vn/viet-nam-khong-khieu-nai-bong-da-malaysia-post1596835.html






Komentar (0)