
Bapak Ngo Quang Hung, Perwakilan Kantor Perdagangan Vietnam di Malaysia, memperkenalkan produk-produk Vietnam di Melaka International Halal Fair, yang berlangsung pada 16-19/2025. Foto: VNA
Data Bea Cukai Vietnam menunjukkan bahwa hingga akhir September 2025, total omzet ekspor-impor kedua negara melampaui 12 miliar dolar AS, naik 12,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, neraca perdagangan condong ke Malaysia: Vietnam mengimpor 8,17 miliar dolar AS dari Malaysia (naik 19,4%), sementara ekspor ke Malaysia hanya mencapai 3,8 miliar dolar AS (naik 1,3%), sehingga terjadi defisit 4,29 miliar dolar AS.
Menganalisis pasar Malaysia, Bapak Ngo Quang Hung, Perwakilan Kantor Perdagangan Vietnam di Malaysia, berkomentar bahwa pasar Malaysia menarik dengan daya beli yang tinggi, beragam kebutuhan, dan kedekatan budaya konsumen dengan produk-produk Vietnam. Namun, ekspor Vietnam harus bersaing ketat dengan Tiongkok, Thailand, dan Indonesia. Tantangan terbesarnya masih berupa sertifikat halal, yang merupakan hambatan penting untuk menembus pasar Muslim utama ini.
Dalam konteks tersebut, pemerintah negara bagian Melaka, tempat Festival Halal Internasional Melaka (MIHF) 2025 akan diselenggarakan pada 16-19 Oktober, baru saja membentuk Dewan Pengembangan Industri Halal Melaka (MPIH Melaka). Kepala Menteri Ab Rauf Yusoh menekankan bahwa dewan tersebut akan "mempercepat proses penerimaan investor dan persetujuan sertifikasi halal tanpa prosedur administratif yang rumit".

Salah satu sudut Pameran Halal Internasional Melaka, yang berlangsung dari 16-19 Oktober. Foto: VNA
Langkah ini dianggap sebagai peluang yang menguntungkan bagi perusahaan-perusahaan Vietnam untuk mengatasi hambatan sertifikasi, memanfaatkan pasar Melaka dan pasar Halal regional yang lebih luas. Melaka bercita-cita menjadi pusat Halal regional, membuka prospek baru bagi perusahaan-perusahaan Vietnam.
Sumber: https://baotintuc.vn/kinh-te/viet-nam-tan-dung-co-hoi-thi-truong-halal-tai-malaysia-20251019200117493.htm






Komentar (0)