Program Pertukaran Budaya dan Ekonomi Asia Tenggara yang diadakan di Kuala Lumpur telah menjadi sorotan penting dalam rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama dan pertukaran antar masyarakat di antara negara-negara ASEAN.
Acara ini, yang diselenggarakan pada tanggal 14 Desember, bertujuan untuk menciptakan forum yang menghubungkan para manajer, seniman, dan organisasi budaya dan ekonomi di wilayah tersebut, sehingga mendorong kerja sama yang berkelanjutan dan memelihara nilai-nilai budaya tradisional di samping pembangunan ekonomi modern.
Program ini menarik banyak seniman dari Malaysia dan Vietnam, yang dengan jelas menunjukkan semangat solidaritas, persahabatan, dan kerja sama yang semakin mendalam di kawasan Asia Tenggara.
Program pertukaran budaya ini menampilkan pertunjukan seni yang memamerkan kekayaan identitas budaya Vietnam dan Malaysia. Tarian OneMalaysia membuka program dengan pesan tentang keragaman budaya dan persatuan nasional.
Terinspirasi oleh komunitas Melayu, Tionghoa, India, dan masyarakat adat, pertunjukan ini secara harmonis menggabungkan gerakan tradisional menjadi koreografi yang terpadu, mencerminkan semangat Malaysia yang kaya akan keberagaman budaya.
Selain itu, pertunjukan Chau Van – sebuah bentuk seni rakyat dan spiritual Vietnam yang unik – meninggalkan kesan mendalam pada penonton internasional. Pertunjukan ini mencerminkan kedalaman spiritual dan nilai-nilai artistik tradisional budaya Vietnam.
Pertukaran budaya berlanjut dengan Tarian Dikir, sebuah pertunjukan tradisional khas Malaysia. Dengan perpaduan harmonis antara gerakan, ekspresi, dan harmoni vokal, pertunjukan ini secara gamblang mencerminkan nilai-nilai disiplin, semangat kebersamaan, dan persatuan – di mana individu-individu menyatu menjadi satu kesatuan, menciptakan harmoni dan vitalitas bersama.
Selain pertunjukan tradisional, program ini juga menghadirkan sentuhan muda dan modern melalui penampilan dari anggota Klub Pemuda Asosiasi Persahabatan Malaysia-Vietnam (MVFA).
Melalui penampilan yang cerdas dan mudah dipahami, pertunjukan ini menyampaikan pesan-pesan humanistik tentang cinta, pilihan, dan nilai-nilai sejati dalam hidup, serta berkontribusi dalam merefleksikan budaya Vietnam kontemporer dalam konteks integrasi.
Berbicara di sela-sela acara tersebut, Bapak Mohd Firdaus, petugas kebudayaan ASEAN di Kementerian Pariwisata , Seni dan Kebudayaan Malaysia, sangat mengapresiasi pentingnya program tersebut. Beliau berkata: “Ini adalah acara yang sangat istimewa. Ini adalah pertama kalinya saya melihat tarian Vietnam ditampilkan, dan tarian-tarian itu sangat riang, penuh warna, dan unik. Saya benar-benar terkejut. Kami benar-benar menikmati waktu yang menyenangkan.”
Menurut Mohd Firdaus, pelestarian dan penampilan nilai-nilai tradisional oleh seniman Vietnam – mulai dari kostum dan tarian hingga nyanyian – sangatlah penting. Ia mencatat bahwa Vietnam dan Malaysia sangat mirip karena Malaysia juga sangat menekankan pelestarian tradisi. Kedua negara sangat baik dalam melestarikan budaya mereka sehingga generasi muda tidak melupakan akar budaya mereka.
Bapak Mohd Firdaus juga menekankan peran diplomasi budaya dalam memperkuat hubungan bilateral. Oleh karena itu, hubungan antara Malaysia dan Vietnam dapat dipupuk melalui program dan acara budaya. Kedua negara tentu dapat memperkuat kerja sama melalui diplomasi budaya. Beliau menyatakan harapannya bahwa di masa mendatang, masyarakat kedua negara akan memiliki lebih banyak program pertukaran budaya serupa.

Sementara itu, Ibu Tran Thi Chang, Ketua MVFA, menegaskan bahwa program pertukaran budaya di Malaysia merupakan acara bermakna yang menghubungkan, berbagi, dan menyebarkan nilai-nilai positif komunitas ASEAN dalam konteks integrasi yang mendalam. Kegiatan pertukaran dan pertunjukan seni tidak hanya berkontribusi pada penguatan persahabatan antara Malaysia dan Vietnam, tetapi juga memperkuat semangat solidaritas antar negara di kawasan ini.
Menurut Ibu Chang, budaya adalah jembatan berkelanjutan yang membantu masyarakat saling memahami dengan lebih baik, bekerja sama secara lebih efektif, dan berkembang bersama. Melestarikan nilai-nilai budaya tradisional, mulai dari seni rakyat dan kepercayaan masyarakat adat hingga warisan tak benda, bukanlah sesuatu yang bertentangan dengan pembangunan, melainkan merupakan sumber daya berharga untuk kreativitas, diplomasi budaya, dan ekonomi berbasis pengetahuan.
Oleh karena itu, Program Pertukaran Budaya dan Ekonomi Asia Tenggara di Kuala Lumpur bukan hanya sebuah acara artistik, tetapi juga ruang untuk dialog budaya, yang berkontribusi pada penguatan pemahaman, rasa hormat, dan kepercayaan antar negara, mempromosikan kerja sama berkelanjutan, dan menyebarkan nilai-nilai bersama komunitas ASEAN.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/viet-nammalaysia-tang-cuong-hop-tac-qua-giao-luu-van-hoa-kinh-te-post1083067.vnp






Komentar (0)