Grab , platform pemesanan kendaraan terbesar di Asia Tenggara, sedang mempercepat adopsi kendaraan otonom (AV). "Grab akan terus membangun kemitraan baru, terlibat dalam lebih banyak proyek percontohan untuk memahami kondisi operasional berbagai layanan swakemudi, dan berkontribusi pada upaya regulator untuk meningkatkan konektivitas transportasi melalui teknologi otonom," ujar Anthony Tan dalam laporan pendapatan kuartal ketiga 2025.

(Ilustrasi)
Namun, Anthony Tan mengakui bahwa biaya tenaga kerja yang rendah di wilayah tersebut merupakan kendala utama yang menghalangi kendaraan otonom untuk segera bersaing dengan pengemudi manusia. Ia menekankan: "Teknologi otonom tidak berarti pengemudi akan kehilangan pekerjaan, tetapi akan membuka peran baru seperti staf pemantauan jarak jauh dan pelabel."
Laporan keuangan Grab untuk kuartal ketiga 2025 menunjukkan pendapatannya mencapai $873 juta, naik 22% dibandingkan tahun sebelumnya. Layanan transportasi daring meningkat 17% menjadi $317 juta; layanan antar-jemput meningkat 23% menjadi $465 juta; dan segmen keuangan meningkat 39% menjadi $90 juta. Perusahaan menaikkan proyeksi EBITDA 2025 menjadi sekitar $480-500 juta.
Dorongan awal menuju kendaraan otonom di wilayah ini menandakan harapan Grab akan masa depan di mana "mobil tanpa pengemudi" akan secara bertahap hadir di transportasi umum dan layanan transportasi. Dengan tujuan ini, pengemudi teknologi—alih-alih tereliminasi—dapat beralih ke posisi pengawasan, pengoperasian, pengelolaan sistem otonom, atau layanan pelanggan selama masa transisi.
Namun, Grab juga mencatat realitas penerapan teknologi AV di Asia Tenggara, di mana biaya, infrastruktur, dan jumlah kendaraan konvensional masih mendominasi. Oleh karena itu, masa transisi ini dianggap jangka panjang dan membutuhkan koordinasi yang erat antara pelaku bisnis, pemerintah , dan pengelola.
Dari perspektif pengemudi teknologi, transformasi ini membutuhkan peningkatan keterampilan, adaptasi terhadap teknologi baru, dan perluasan bentuk kerja sama. Kemunculan robobus mungkin mengubah profesi pengemudi tradisional, tetapi bukan berarti profesi tersebut menghilang, melainkan hanya bertransformasi ke model yang lebih baru.
Grab juga menyatakan akan mengintegrasikan AI lebih mendalam ke dalam alur kerjanya. Lebih dari 98% teknisi perusahaan menggunakan AI dalam pemrograman, yang secara signifikan mempersingkat siklus pengembangan produk. AI kini mendukung pengalaman pengguna - seperti pengenalan suara berdasarkan wilayah yang mencapai sekitar 90%.
Sumber: https://doanhnghiepvn.vn/doanh-nhan/xe-buyt-tu-lai-den-dong-nam-a-nhan-to-thay-the-hay-bo-sung-cho-tai-xe-grab/20251106112156769






Komentar (0)