Resolusi ini menetapkan tanggung jawab kementerian, lembaga, dan daerah dalam membangun dan mengelola Basis Data Nasional Penanganan Pelanggaran Administratif selama Undang-Undang Penanganan Pelanggaran Administratif (yang telah diubah) belum diundangkan. Secara spesifik, Kementerian Keamanan Publik bertanggung jawab membangun dan mengelola Basis Data Nasional Penanganan Pelanggaran Administratif secara terpusat, terpadu, dan terpadu di seluruh negeri; melaksanakan tanggung jawab otoritas yang berwenang atas Basis Data Nasional Penanganan Pelanggaran Administratif sesuai dengan undang-undang tentang transaksi elektronik. Kementerian Kehakiman memanfaatkan dan menggunakan Basis Data Nasional Penanganan Pelanggaran Administratif untuk mengelola penegakan hukum penanganan pelanggaran administratif sesuai dengan undang-undang.
Kementerian, lembaga setingkat menteri, dan Komite Rakyat di semua tingkatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya harus segera memberikan informasi tentang penanganan pelanggaran administratif kepada Kementerian Keamanan Publik dalam rangka membangun dan memutakhirkan Basis Data Nasional tentang Penanganan Pelanggaran Administratif.
Mahkamah Agung Rakyat, Kejaksaan Agung Rakyat , Badan Pemeriksa Keuangan berkoordinasi dengan Kementerian Keamanan Publik untuk membangun dan mengelola Basis Data Nasional Penanganan Pelanggaran Administratif; memerintahkan Pengadilan Rakyat di semua tingkatan, Kejaksaan Rakyat di semua tingkatan, dan badan-badan di bawah Badan Pemeriksa Keuangan untuk segera memberikan informasi penanganan pelanggaran administratif kepada Kementerian Keamanan Publik untuk membangun dan memperbarui Basis Data Nasional Penanganan Pelanggaran Administratif. Menteri, pimpinan lembaga setingkat menteri, Ketua Mahkamah Agung Rakyat, Kepala Jaksa Agung Kejaksaan Agung Rakyat, Badan Pemeriksa Keuangan, dan Ketua Komite Rakyat provinsi dan kota bertanggung jawab untuk melaksanakan Resolusi ini, memastikan publisitas, transparansi, efisiensi, dan kelayakan; tidak meninggalkan celah, korupsi, hal-hal negatif, kerugian, atau pemborosan.
Bahasa Indonesia: Untuk menjamin konsistensi dan sinkronisasi, Resolusi tersebut juga mengeluarkan daftar 6 dokumen hukum yang perlu diubah dan ditambah, termasuk: Undang-Undang tentang Penanganan Pelanggaran Administratif No. 15/2012/QH13 yang diubah dan ditambah dengan Undang-Undang No. 67/2020/QH14 dan Undang-Undang No. 88/2025/QH15; Keputusan No. 20/2016/ND-CP yang mengatur Basis Data Nasional tentang Penanganan Pelanggaran Administratif; Keputusan No. 11/2020/ND-CP yang mengatur prosedur administratif di bidang Perbendaharaan Negara; Keputusan No. 118/2021/ND-CP yang merinci sejumlah pasal dan langkah-langkah untuk melaksanakan Undang-Undang tentang Penanganan Pelanggaran Administratif, yang diubah dan ditambah dengan Keputusan No. 68/2025/ND-CP dan Keputusan No. 190/2025/ND-CP; Keputusan No. 278/2025/ND-CP menetapkan koneksi wajib dan pembagian data antara lembaga-lembaga dalam sistem politik; Surat Edaran No. 09/2025/TT-BTP mengatur fungsi, tugas, dan wewenang Departemen Kehakiman di bawah Komite Rakyat provinsi atau kota yang dikelola pusat dan fungsi, tugas, dan wewenang Kantor Dewan Rakyat dan Komite Rakyat di bawah Komite Rakyat komune, lingkungan atau zona khusus di bidang peradilan.
Resolusi ini berlaku sejak tanggal penerbitan hingga 28 Februari 2027.
Apabila suatu undang-undang yang dibentuk oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat diubah, ditambah, atau diundangkan kembali dan mulai berlaku setelah tanggal ditetapkannya Keputusan ini dan sebelum tanggal 1 Maret 2027, maka ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Keputusan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
Sumber: https://hanoimoi.vn/xu-ly-kho-khan-trong-xay-dung-co-so-du-lieu-quoc-gia-ve-xu-ly-vi-pham-hanh-chinh-726229.html










Komentar (0)