Terkait tuduhan masuk ke toilet oleh pengawas untuk mengambil foto kertas ujian kelas 10 peserta, Bapak Vuong Quoc Tuan, Wakil Ketua Tetap Komite Rakyat Provinsi Bac Ninh , mengatakan: "Setiap tahun, di berbagai provinsi, banyak ujian yang diselenggarakan. Kami akan bekerja sama secara erat untuk meminimalkan kesalahan atau pelanggaran."
Menurut Bapak Tuan, dalam beberapa hari terakhir, pers dan media sosial telah melaporkan bahwa seorang pengawas dituduh memaksa seorang peserta ujian untuk membawa kertas ujiannya lebih awal ke toilet untuk difoto. Terkait hal ini, pihak provinsi meminta verifikasi dan klarifikasi.
"Ini adalah masalah yang memengaruhi psikologi sosial. Sikap provinsi adalah menanganinya secara tegas dan tidak menutup-nutupi jika ditemukan pelanggaran. Setelah kami memiliki informasi resmi, kami akan mempublikasikannya," tegas Bapak Vuong Quoc Tuan.
Wakil Ketua Tetap Komite Rakyat Bac Ninh mengatakan bahwa insiden tersebut sangat sensitif, sehingga harus ada proses verifikasi dan tinjauan umum terhadap seluruh dewan pemeriksaan.
"Para siswa masih remaja, jadi kami sangat berhati-hati dalam proses verifikasi, agar tidak memengaruhi psikologi mereka," ujar Bapak Vuong Quoc Tuan.
Ujian masuk untuk kelas 10 sekolah menengah umum provinsi Bac Ninh berlangsung pada tanggal 6 dan 7 Juni.
Setelah ujian, seorang orang tua mengunggah postingan di media sosial yang menuduh pengawas meminta peserta ujian membawa kertas ujian matematika keluar dari ruang ujian. Pengawas kemudian membawa kertas ujian ke toilet, menutup pintu, dan memotretnya dengan ponsel, sambil berkata bahwa ia "membawanya pulang untuk referensi."
[iklan_2]
Sumber: https://kinhtedothi.vn/xu-ly-nghiem-neu-co-viec-giam-thi-chup-bai-thi-lop-10-cua-thi-sinh.html
Komentar (0)