Hanoi memiliki banyak keistimewaan dan keunikan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain, mulai dari musim dingin, musim gugur, musim panas, bahkan musim semi, setiap saat. Hanoi memiliki keindahan yang sangat berbeda. Foto: Vu Minh Quan
Salah satu tempat yang disukai wisatawan dari jauh untuk berjalan-jalan adalah jalanan tua. Di sore hari ketika matahari perlahan melembut dan berubah menjadi keemasan, duduk di trotoar sambil menyeruput secangkir kopi dan menikmati suasana damai ibu kota selalu menjadi hal yang menyenangkan bagi banyak orang yang mencintai Hanoi. Foto: Giang Trinh.
Musim dingin terasa paling puitis setiap pagi saat bangun tidur atau di sore hari. Suhu turun, langit tampak putih pucat, angin bertiup, daun-daun gugur berwarna kuning tua berguguran di jalan. Arus orang tampak terburu-buru, seolah ingin menghindari dingin yang menembus pakaian mereka yang tak terlalu tebal dan hangat. Foto: Pham Quoc Dung.
Hanoi memiliki banyak kedai kopi dengan beragam gaya dekorasi dan layanan. Ada sebuah kedai yang terletak di sebuah gang kecil, sebuah rumah tua di Jalan Dinh Tien Hoang, yang telah berdiri sejak tahun 1987. Pelanggan harus menaiki dua anak tangga untuk sampai ke sana, lalu masuk ke ruangan kecil seluas sekitar 20 meter persegi. Di luarnya hanya terdapat balkon kecil dengan ruang yang cukup untuk meja dan kursi cantik untuk dua orang. Namun, tempat ini selalu ramai dikunjungi anak muda. Banyak orang mengatakan bahwa itulah ciri khas ibu kota yang jarang ditemukan di tempat lain. Foto: Hieu Tran.
"Bersihkan dedaunan untuk menyambut musim gugur agar berganti pakaian. Warnai kehidupan yang penuh gairah dengan emas. Penderitaan terpatri di punggung Ibu. Kekhawatiran menyelimuti kepala Ayah dengan warna putih. Setiap rumah berundak-undak hijau, Kita bersama dalam segenap cinta kita. Begitu banyak harapan di sepanjang jalan-jalan tua." Lirik lagu "Fallen Leaves Season" karya musisi Trong Dai menggambarkan semua hal paling romantis di jalanan Hanoi pada masa transisi antara musim gugur dan musim dingin. Foto: Vu Minh Quan. 



Di lorong-lorong di banyak jalan tua, orang-orang dapat dengan mudah melihat sosok orang-orang paruh baya dan lansia yang duduk minum es teh atau bermain catur. Momen itu lebih khas Hanoi ketika mereka dikelilingi oleh jendela-jendela rumah tua dan garis-garis cahaya pucat yang menyinari dinding-dinding berlumut dan mengelupas. Foto: Vu Minh Quan.
Berbicara tentang Hanoi, kita pasti akan membahas jajanan kaki lima. Selain hidangan terkenal seperti bihun bekicot, bihun babi panggang, dan bihun ayam, kita juga perlu menyebutkan camilan seperti beras ketan hijau, plum asam matang, banh cha, manisan kacang, dan sup manis... Toko-toko bihun bekicot yang terkenal di ibu kota sering dikaitkan dengan pemilik perempuan, seperti bihun bekicot karya Ibu Hue, Ibu Lan, Ibu Thuy, Ibu Beo, dan Ibu Luong... Foto: Vu Minh Quan.
Hujan musim gugur di Hanoi tidak seberisik dan sederas hujan musim panas. Hujan datang tiba-tiba dan pergi dengan sangat cepat. Hujan Hanoi muncul dalam banyak puisi dan lagu, dan merupakan sumber inspirasi yang tak ada habisnya bagi para musisi ketika menggubah tentang ciri khas ibu kota. Foto: Giang Trinh.
Orang-orang dari jauh yang datang ke Hanoi untuk belajar dan menetap seringkali menyukai tempat ini karena kesibukannya membuka banyak impian dan ambisi yang tak dapat diwujudkan di kota asal mereka. Mereka menyukai jalanan yang ramai, toko-toko, tempat hiburan umum, suara lembut dan merdu warga Hanoi, dan yang terpenting, mereka juga jatuh cinta pada banyak hal istimewa di negeri ini. Foto: Pham Quoc Dung.
Vietnamnet.vn
Sumber: https://vietnamnet.vn/10-khoanh-khac-de-thay-them-yeu-ha-noi-2329606.html






Komentar (0)