Dari pukul 13.05 hingga 13.40 (waktu setempat), semua aktivitas harian, lalu lintas, dan bahkan latihan militer di Korea dihentikan sementara untuk memberikan ruang tenang sepenuhnya bagi para kandidat. Pesawat tidak lepas landas atau mendarat, bus dan kereta api melambat dan tidak membunyikan klakson, lokasi konstruksi dihentikan, militer menghentikan sementara latihan artileri... Tidak ada tempat di dunia ini yang pernah mengalami "momen hening nasional" seperti ini.

Korea.jpg
Seorang peserta yang tiba di lokasi ujian disambut sorak-sorai oleh siswa yang lebih muda. Foto: Korea Times

Aturan khusus pada "hari nasional"

Ujian Masuk Perguruan Tinggi Korea, atau Suneung, telah lama dianggap sebagai ujian nasional. Hasil ujian ini tidak hanya menentukan universitas mana yang dapat dimasuki kandidat, tetapi juga memengaruhi peluang karier, tingkat pendapatan, dan status sosial di masa depan.

Dalam ujian ini, terdapat sesi mendengarkan bahasa Inggris selama 35 menit, yang merupakan waktu paling sensitif. Untuk memastikan tidak ada suara yang mengganggu para peserta, pemerintah Korea telah mengeluarkan serangkaian peraturan ketat:

Pesawat "tetap tenang di langit" : Semua bandara internasional dan domestik berhenti lepas landas dan mendarat selama periode ini. Pesawat yang bersiap mendarat terpaksa berputar dan mempertahankan ketinggian sekitar 3.000 m untuk menghindari transmisi kebisingan ke darat.

Lalu lintas dan lokasi konstruksi "beristirahat" : Bus dan kereta api melambat dan berhenti membunyikan klakson. Lokasi konstruksi berhenti beroperasi sepenuhnya: Derek, bor, ekskavator... senyap.

Bahkan militer telah menangguhkan pelatihan artileri. Peraturan ini membantu meminimalkan kebisingan dan getaran, memastikan para kandidat memiliki lingkungan terbaik untuk mengikuti ujian.

Korea 1.jpg
Para peserta di ruang ujian. Foto: Joint Press Corps

Seluruh negara siap untuk berhenti

Bagi dunia , fakta bahwa negara berpenduduk 51 juta orang rela berhenti bekerja hanya untuk mengizinkan para kandidat mengikuti tes mendengarkan bahasa Inggris mungkin tampak mengejutkan. Namun, bagi orang Korea, ini merupakan tanda rasa hormat dan kepedulian terhadap generasi muda. Karena bagi mereka:

Pendidikan adalah prioritas utama : Universitas yang bagus membuka peluang karier, gaji tinggi, dan status sosial yang stabil.

Solidaritas sosial untuk pendidikan : Orang-orang, bahkan mereka yang tidak terlibat langsung, tetap diam.

Hargai upaya kandidat : Mereka telah belajar dan berlatih selama 12 tahun dan orang dewasa ingin memastikan bahwa upaya tersebut tidak terhalang oleh kebisingan atau gangguan.

Selama 35 menit hening, kota-kota besar seperti Seoul, Busan, Incheon… tiba-tiba menjadi luar biasa sunyi. Kendaraan melaju pelan, tidak membunyikan klakson, pejalan kaki membatasi langkah kaki; kedai kopi mematikan musik, dan kantor-kantor membatasi kebisingan. Dari permukiman dekat sekolah ujian hingga pusat kota, semua orang terdiam, persis seperti di rumah sakit atau perpustakaan.

Momen ini menciptakan ruang sakral di mana para peserta dapat berkonsentrasi penuh pada ujian. Di ruang ujian, para guru dan pengawas bergerak dengan lembut, membagikan soal dengan cepat dan akurat.

Korea 2.jpg
Seorang ibu memeluk putrinya untuk menyemangatinya sebelum mengikuti ujian. Foto: Korea Times

Di luar gerbang sekolah, banyak orang tua memegang plakat penyemangat seperti "Teruslah berjuang, Nak", "Orang tua selalu percaya padamu", "Apa yang telah kamu persiapkan selama 12 tahun adalah untuk hari ini". Mereka berdiri menunggu, khawatir tetapi penuh harapan, menciptakan motivasi spiritual bagi anak-anak mereka.

Kepolisian mengerahkan sepeda motor untuk berpatroli dan membersihkan jalan bagi para calon siswa agar dapat tiba di sekolah bila diperlukan, memastikan mereka tiba tepat waktu dan aman. Gambar ini telah menjadi simbol kemanusiaan di setiap musim ujian.

Perusahaan bersedia menyesuaikan jadwal kerja. Banyak perusahaan di Seoul dan kota-kota besar lainnya mengizinkan karyawannya untuk bekerja lembur, bekerja jarak jauh, atau menjadwalkan ulang rapat untuk mengurangi kepadatan dan memudahkan para kandidat untuk bepergian.

Momen hening yang membuat dunia kagum

Media internasional menyebut ini sebagai "Momen langka persatuan nasional", "Salah satu ritual sosial terindah di dunia" atau "Simbol semangat pendidikan Korea".

Korea 3.jpg
Mobil polisi mengantar para peserta ke lokasi ujian. Foto: Korea Times

Hening selama 35 menit telah menjadi simbol hidup semangat pendidikan Korea. Yaitu:

Prioritas mutlak bagi generasi muda : Negara modern, dengan laju kehidupan tercepat di Asia, masih bersedia menghentikan semua aktivitas untuk memastikan bahwa siswa memiliki lingkungan ujian terbaik.

Solidaritas sosial untuk pendidikan : Dari masyarakat, orang tua, guru, hingga polisi dan tentara, semua bekerja sama untuk menciptakan kondisi terbaik bagi siswa.

Ujian masuk perguruan tinggi merupakan pesta pendidikan : Bukan saja merupakan tekanan bagi para kandidat, tetapi juga merupakan kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk bersatu, membuktikan bahwa pendidikan sama pentingnya dengan pembangunan nasional.

Sebuah model bagi dunia : Ketika media internasional melaporkannya, mereka menyoroti ini sebagai etiket sosial langka yang menunjukkan bagaimana suatu negara menghargai pengetahuan, upaya, dan masa depan siswanya.

Kisah 35 Menit Hening bukan hanya tentang ujian, tetapi juga pelajaran tentang bagaimana masyarakat memperlakukan generasi muda. Masyarakat menghargai upaya setiap siswa, semua orang memahami bahwa pendidikan adalah fondasi masa depan, dan bekerja sama untuk menciptakan kondisi terbaik bagi generasi muda untuk berkembang.

Sumber: https://vietnamnet.vn/35-phut-im-lang-ky-la-o-han-quoc-bai-hoc-ve-cach-xa-hoi-doi-xu-voi-the-he-tre-2462424.html