Menghabiskan terlalu banyak waktu dan tenaga berlatih soal ujian saat Anda tidak memiliki cukup kosakata atau menerapkan terlalu banyak kiat di internet dapat membuat persiapan IELTS Anda tidak efektif.
Dr. Hoang Ngoc Quynh, dosen di Universitas Leicester, Inggris, berbagi 4 hal yang harus dihindari pelajar saat berlatih IELTS.
Terlalu tidak sabar
Setiap kali saya mendapat pertanyaan "Bagaimana cara mendapatkan IELTS 6.5 atau lebih tinggi?", saya sering bertanya kembali "Apakah Anda sudah menghabiskan cukup waktu untuk belajar bahasa Inggris dengan mantap?".
Faktanya, hasil tes IELTS hanya mencerminkan kemampuan bahasa Inggris, bukan sesuatu yang luar biasa. Kesalahan pertama dalam persiapan IELTS adalah tidak sabar dan ingin terburu-buru.
Ketika skor IELTS populer dan membantu kandidat masuk ke universitas yang bagus atau meningkatkan aplikasi studi luar negeri mereka, keinginan untuk mendapatkan hasil yang cepat memang wajar. Namun, untuk berlatih IELTS, Anda membutuhkan dasar kosakata, tata bahasa, serta keterampilan mendengarkan dan berbicara dasar yang kuat. Membiasakan diri dengan tes ini mungkin hanya membutuhkan waktu satu bulan, tetapi membangun fondasi bahasa membutuhkan waktu berbulan-bulan. Oleh karena itu, menurut saya, kandidat sebaiknya mengesampingkan tekanan dan tujuan jangka panjang untuk sementara waktu, dan meluangkan waktu untuk mempelajari keempat keterampilan bahasa Inggris secara menyeluruh.
Anda dapat menciptakan lingkungan berbahasa Inggris untuk diri sendiri dengan mendengarkan dan membaca setiap hari, dimulai dari tingkat kemampuan Anda saat ini. Untuk mempersiapkan tes IELTS, Anda sebaiknya menggabungkan membaca buku kosakata dan tata bahasa, atau buku panduan persiapan IELTS sesuai dengan peta jalan.
Sisi negatifnya adalah Anda mudah bosan. Oleh karena itu, gabungkan pembelajaran bahasa Inggris melalui berbagai sumber dan metode, misalnya belajar melalui podcast, film, buku, koran, YouTube, klub...
Dr. Hoang Ngoc Quynh, dosen di Universitas Leicester, Inggris. Foto: Disediakan oleh karakter tersebut
Terlalu banyak penekanan pada tes praktik
Berlatih terlalu banyak akan memberi tekanan pada pelajar terkait skor mereka, yang memengaruhi proses penyerapan bahasa alami. Cobalah belajar bahasa Inggris dengan nyaman dan menyenangkan, maka dengan berlatih, semuanya akan terasa lebih mudah.
Misalnya, jika Anda kesulitan dengan skor Listening meskipun sudah berlatih berbagai macam soal, cobalah luangkan waktu 1-2 bulan untuk menonton film atau mendengarkan podcast bahasa Inggris tentang topik yang Anda sukai agar kecepatan bicara Anda menjadi alami. Berdasarkan pengalaman saya dalam persiapan IELTS, saya merasa metode ini jauh lebih efektif daripada duduk dan mendengarkan berjam-jam hanya untuk mengerjakan soal.
Terlalu khawatir tentang "tips"
Di internet atau di kelas IELTS, Anda dapat dengan mudah membaca dan berbagi kiat belajar dan mengerjakan tes (kiat). Hal ini dapat membingungkan peserta didik dan membuat mereka melupakan tugas utama, yaitu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka.
Saya tidak menyangkal bahwa Anda perlu "menyimpan" beberapa kiat saat mengikuti tes, tetapi itu hanya faktor sekunder. Waktu saya mengikuti tes IELTS beberapa waktu lalu, saya tidak menggunakan kiat apa pun, saya hanya fokus mendengarkan di bagian Listening, dan fokus membaca di bagian Reading.
Untuk bagian Berbicara dan Menulis, saya berlatih berbicara lebih banyak sebelum ujian dan menulis esai setiap hari. Sebenarnya, saya sudah menghabiskan waktu cukup lama belajar bahasa Inggris sendiri sebelumnya. Saya memasuki ruang ujian dengan percaya diri, dan tidak memikirkan tips apa pun.
Menghafalkan
Banyak pusat pelatihan IELTS mengajarkan siswa cara menebak, "mempelajari" pertanyaan, menghafal... Beberapa siswa juga berlatih soal Speaking, menulis naskah terlebih dahulu, dengan harapan saat mengikuti tes, mereka akan mendapatkan pertanyaan yang tepat. Menulis naskah seperti itu sangat tidak efektif, karena kemungkinan mendapatkan pertanyaan yang tepat rendah, dan akan menyulitkan Anda untuk berbicara dengan lancar jika gagal menjawab soal.
Secara objektif, "cram learning" dapat bermanfaat bagi sebagian siswa yang harus lulus ujian dengan cepat untuk mendapatkan nilai langsung, tetapi ini bukanlah cara belajar yang efektif dalam jangka panjang. Menurut saya, yang terpenting adalah membantu siswa menggunakan bahasa Inggris dengan percaya diri, sehingga bahasa ini dapat membantu mereka mencapai tujuan jangka panjang, berkelanjutan, dan lebih besar.
Di Inggris, jika Anda bertanya apa itu IELTS, hampir semua orang tidak tahu. Namun, ketika Anda berkomunikasi, mereka akan menyadari kepercayaan diri dan kemampuan Anda dalam menggunakan bahasa tersebut. Tetapkan tujuan yang lebih panjang untuk memotivasi diri Anda dalam perjalanan belajar bahasa Inggris. Dan jika Anda mempertahankan motivasi tersebut, mencapai skor IELTS yang diinginkan tidaklah terlalu sulit.
Hoang Ngoc Quynh
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)