Banyak orang dewasa mengonsumsi suplemen vitamin, tetapi penelitian menunjukkan hasil yang beragam terkait efektivitasnya. Dalam beberapa kasus, mengonsumsi multivitamin harian dengan kandungan tertentu justru dapat lebih berbahaya daripada bermanfaat, sehingga banyak dokter menyarankan untuk tidak menggunakannya kecuali jika ditujukan untuk mengatasi kekurangan vitamin tertentu atau mencapai tujuan tertentu. Pendekatan terbaik untuk suplementasi adalah berkonsultasi dengan dokter Anda untuk menyusun rejimen yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik Anda.
Namun, jika Anda berencana untuk terus mengonsumsi multivitamin, penting untuk meninjau daftar bahan dan memastikan Anda tidak mengonsumsi berlebihan salah satu bahan berikut dalam multivitamin Anda.
Banyak orang memilih menggunakan multivitamin untuk melengkapi tubuh mereka dengan nutrisi.
Berikut bahan-bahan yang perlu diperhatikan:
1. Kalsium
Multivitamin dengan kandungan kalsium yang terlalu banyak sebaiknya tidak dikonsumsi. Bagi sebagian orang dengan asupan kalsium tinggi, menambahkan kalsium ekstra ke dalam pola makan mereka dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya. Batu ginjal, sembelit, dan perubahan kondisi mental merupakan gejala kadar kalsium tinggi.
Setiap bahan dalam suplemen multivitamin dapat menjadi racun jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Kalsium adalah salah satu dari dua bahan (bersama zat besi) yang seringkali memiliki risiko lebih serius.
2. Besi
Bagi orang yang tidak kekurangan zat besi, mengonsumsi multivitamin dengan suplemen zat besi dapat menyebabkan efek samping yang serius. Menurut National Institutes of Health (NIH), pada orang sehat, mengonsumsi suplemen zat besi dosis tinggi (terutama saat perut kosong) dapat menyebabkan sakit perut, sembelit, mual, sakit perut, muntah, dan diare.
Zat besi dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan efek yang lebih serius, termasuk radang selaput lambung dan tukak lambung. Dosis zat besi yang tinggi juga dapat mengurangi penyerapan seng.
Meskipun zat besi dapat penting jika Anda menderita anemia defisiensi besi, kemungkinan besar tidak semua orang membutuhkannya dalam multivitamin harian mereka jika jumlah darah mereka normal.
Gunakan vitamin hanya sesuai petunjuk dokter Anda.
3. Tembaga
Seperti kalsium, unsur logam lainnya seperti tembaga dapat menyebabkan masalah bila ditemukan dalam dosis tinggi dalam multivitamin.
Terdapat asupan spesifik yang direkomendasikan untuk nutrisi ini, dan tubuh manusia bergantung pada keseimbangan mineral untuk menjalankan fungsi kesehatan dasar. Kelebihan tembaga dapat membuat Anda merasa lelah dan bahkan membahayakan ginjal, hati, jantung, dan otak.
Baik mineral kalsium maupun tembaga penting untuk fungsi kehidupan, tetapi keduanya harus dihindari dalam suplemen kecuali Anda benar-benar membutuhkannya (tubuh Anda kekurangan).
4. Retinol (vitamin A)
Vitamin A berperan penting dalam tubuh: Membantu menjaga kesehatan organ, memperkuat sistem kekebalan tubuh, baik untuk reproduksi dan penglihatan... Namun, Anda bisa mendapatkan semua vitamin A yang Anda butuhkan melalui makanan dan terlalu banyak vitamin A dapat menyebabkan efek samping pada beberapa orang.
Ibu hamil harus sangat berhati-hati saat mengonsumsi suplemen vitamin A murni, karena terlalu banyak vitamin ini terbukti dapat menyebabkan masalah pada perkembangan janin. Sebagai gantinya, Anda dapat memilih beta-karoten, yang merupakan prekursor vitamin A yang harus diproses tubuh sebelum dapat diserap. Beta-karoten banyak terdapat pada makanan nabati seperti kangkung dan bayam, ubi jalar, wortel, brokoli, labu, melon, paprika merah dan kuning, aprikot, kacang polong...
5. Gula
Alkohol gula, seperti sorbitol dan xylitol, terkadang ditambahkan ke multivitamin untuk meningkatkan rasa atau tekstur.
Gula merupakan bahan tidak aktif yang ditemukan dalam beberapa multivitamin, pil, dan permen karet... Untuk menghindari asupan gula yang tidak perlu, ada baiknya mencoba mengonsumsi multivitamin yang bebas gula atau dalam jumlah terbatas.
Hindari produk yang mengandung gula alkohol. Gula alkohol, seperti sorbitol dan xylitol, terkadang ditambahkan ke dalam multivitamin untuk meningkatkan rasa atau tekstur. Namun, gula alkohol dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti gas dan kembung pada sebagian orang, dan beberapa gula alkohol baru yang beredar di pasaran belum diteliti secara memadai untuk keamanan jangka panjangnya.
6. Vitamin E (Dl-alfa-tokoferol)
Terakhir, hindari multivitamin yang mengandung dl-alfa-tokoferol, bentuk sintetis vitamin E, yang umum ditemukan dalam banyak suplemen multivitamin.
Meskipun memiliki nama vitamin E yang sama dengan bentuk vitamin lainnya (seperti RRR-alfa-tokoferol alami), vitamin E diserap tubuh dengan kurang efisien dan dapat menimbulkan efek samping seperti mual dan masalah pencernaan…
Jika Anda merasa pola makan Anda kurang, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah menyusun rencana makan yang bervariasi dan sehat untuk mengisi kekurangan nutrisi tersebut. Gunakan hanya sesuai petunjuk dokter Anda.
Dr. Thu Phuong
[iklan_2]
Sumber: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/6-thanh-phan-can-luu-y-khi-dung-vitamin-tong-hop-172240518170416364.htm
Komentar (0)