6 juta anak di Asia Tenggara terkena dampak Topan Yagi

Topan Yagi membawa angin kencang dan hujan lebat ke Vietnam, Thailand, Laos, dan Myanmar saat melanda wilayah tersebut hampir dua minggu lalu.

Thailand melaporkan tiga kematian lagi pada tanggal 18 September, sehingga jumlah total kematian di kerajaan itu menjadi 18, dengan total 537 kematian yang dikonfirmasi di seluruh Asia Tenggara.

Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 6 juta anak telah terdampak Topan Yagi. Akses terhadap air bersih, pendidikan , layanan kesehatan, makanan, dan tempat tinggal semuanya terdampak.

Warga terdampak banjir mengantre untuk menerima makanan di Myanmar. Foto: AFP

“Anak-anak dan keluarga yang paling rentan menghadapi konsekuensi paling dahsyat dari Topan Yagi,” kata June Kunugi, Direktur Regional UNICEF untuk Asia Timur dan Pasifik .

Di Vietnam, sekitar 3 juta orang berisiko terkena penyakit karena kurangnya air minum aman dan sanitasi, kata UNICEF.

Hampir 400.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat banjir di Myanmar, menambah penderitaan penduduk yang telah berjuang melalui lebih dari tiga tahun konflik antara militer dan kelompok bersenjata.

UNICEF mengatakan Siklon Yagi telah memperburuk "situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan" di Myanmar dan mendorong masyarakat yang sudah terpinggirkan ke dalam krisis yang lebih dalam.

Lebih dari 100 korban banjir di dekat ibu kota Naypyidaw dirawat di rumah sakit karena keracunan makanan setelah memakan makanan sumbangan pada 17 September, kata pemerintah militer.

Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pada tanggal 18 September bahwa mereka akan meluncurkan operasi tanggap darurat di Myanmar minggu ini, mendistribusikan jatah makanan darurat selama sebulan kepada setengah juta orang.

Perubahan iklim dan pemanasan laut yang disebabkan oleh aktivitas manusia membuat peristiwa cuaca ekstrem seperti Topan Yagi lebih sering terjadi dan parah.

Bahaya iklim dan kemanusiaan yang tumpang tindih secara tidak proporsional memengaruhi anak-anak di Asia Timur dan Pasifik, di mana mereka enam kali lebih mungkin terkena dampak daripada orang dewasa yang lebih tua, menurut UNICEF.

Ngoc Anh (menurut AFP)

Sumber: https://www.congluan.vn/unicef-6-trieu-tre-em-o-dong-nam-a-bi-anh-huong-boi-bao-yagi-post313039.html