
Pada KTT Keuangan Profesional 2025, yang diselenggarakan oleh SAPP Education dan disponsori secara profesional oleh CFA Institute Amerika Serikat, para ahli menganalisis bagaimana kalangan kaya raya (High Net Worth Individuals/HNWI) di Vietnam mengakumulasi dan mengalokasikan aset. Diperkirakan kelompok ini memiliki sekitar $600 miliar, tetapi 70-80% di antaranya berupa properti. Proporsi yang sangat tinggi ini menunjukkan kurangnya diversifikasi dalam portofolio orang kaya di Vietnam, sebuah karakteristik yang dicapai di pasar negara maju. Menurut para pembicara, hal ini mencerminkan preferensi terhadap aset berwujud dan menyoroti kurangnya layanan manajemen aset dan properti profesional di pasar.
Asetnya bernilai 600 miliar dolar AS, tetapi sebagian besar "terkandung" dalam bentuk properti.
Hans Nguyen, Direktur EXM Wealth Management, mencatat bahwa properti telah menjadi landasan kekayaan bagi orang kaya Vietnam selama bertahun-tahun. Properti berfungsi sebagai saluran investasi dan tempat untuk mengakumulasi nilai, serta aset warisan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Menurutnya, sebagian besar uang tunai yang dimiliki oleh HNWI (High Net Worth Individuals/Individu dengan Kekayaan Bersih Tinggi) hanya bersifat sementara. Ketika peluang pasar muncul, modal akan segera mengalir kembali ke properti.

Tuan Hans juga mencatat bahwa angka $600 miliar yang diumumkan oleh McKinsey mungkin tidak secara akurat mencerminkan skala sebenarnya, karena banyak aset yang tidak sepenuhnya tercatat. Hal ini menunjukkan bahwa ketergantungan pada real estat mungkin bahkan lebih besar, yang berasal dari keyakinan kuat akan stabilitas real estat dan kurangnya instrumen keuangan yang cukup menarik untuk bersaing dengan kelas aset ini.
Manajemen Kekayaan - pasar yang sedang berkembang di mana permintaan jauh melebihi penawaran.
Pada konferensi tersebut, para ahli juga menganalisis kondisi terkini industri Manajemen Kekayaan (Wealth Management/WM). Industri ini dianggap sebagai pasar yang berpotensi menghasilkan pendapatan setidaknya $6 miliar per tahun jika dikembangkan dengan baik. Namun, pasar Vietnam saat ini gagal memenuhi kebutuhan klien kaya yang semakin kompleks.

Hans Nguyen menyatakan bahwa banyak klien HNWI (High Net Worth Individuals) harus menangani sendiri berbagai masalah penting, seperti perencanaan investasi jangka panjang, pajak, struktur hukum, pendidikan , dan transfer aset. Sementara itu, menurut standar internasional, WM (Warehouse Management) membutuhkan manajemen keuangan yang komprehensif bagi klien yang memiliki aset investasi senilai $1 juta atau lebih. Ini merupakan standar yang jauh lebih tinggi daripada kapasitas pasar saat ini. Kesenjangan antara permintaan dan penawaran menjadikan industri WM sebagai pasar yang berpotensi menguntungkan tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal.
Perbedaan antara tren global dan perilaku alokasi aset di Vietnam.
Selama diskusi, para pembicara menyoroti "ketidaksesuaian" yang jelas antara Vietnam dan pasar negara maju. Ibu Pham Thi Thanh ( BIDV ) memperkenalkan model 3L, yang terdiri dari Likuiditas, Umur Panjang, dan Warisan, sebuah kerangka kerja manajemen aset yang membantu investor menjaga keseimbangan antara likuiditas, pertumbuhan jangka panjang, dan warisan. Namun, portofolio para individu kaya raya Vietnam masih sangat condong ke sektor properti. Kepercayaan yang kuat terhadap kepemilikan tanah, ditambah dengan keterbatasan produk keuangan, menyulitkan portofolio untuk mencapai keseimbangan yang umum terlihat secara internasional.
Dari perspektif regional, Richard McGillivray (CFA Institute) mencatat bahwa memprioritaskan aset berwujud adalah tren umum di Asia. Namun, ia juga menunjukkan perubahan signifikan: generasi muda di Vietnam semakin kesulitan mengakses properti dan beralih ke saluran tidak langsung seperti REIT. Tren ini mulai muncul dan akan berdampak besar pada bagaimana generasi baru mengumpulkan kekayaan di masa depan.

Banyak pakar juga menambahkan perspektif lain untuk melengkapi gambaran pasar. Bapak Luu Van Luong (BVSC) menekankan peran strategi investasi jangka panjang. Bapak Mai Cuong (PVI) percaya bahwa obligasi masih memiliki banyak peluang pengembangan. Ibu Nguyen Thi Vinh Ha (Grant Thornton Vietnam) mencatat bahwa ekuitas swasta masih sangat bergantung pada modal asing. Ibu Nguyen Vu Tam (PVI) menyatakan bahwa tingkat partisipasi asuransi di Vietnam hanya sekitar 22%. Ini masih merupakan kesenjangan besar dalam struktur aset investor.
Pasar keuangan Vietnam memiliki peluang untuk tumbuh tetapi membutuhkan fondasi untuk standardisasi.

Pada akhir konferensi, para ahli sepakat bahwa Vietnam memiliki potensi signifikan untuk pengembangan di bidang pengelolaan aset dan kekayaan. Namun, untuk mencapai target pendapatan tahunan sebesar 6 miliar dolar AS, pasar perlu menstandarisasi operasional sesuai dengan praktik internasional, meningkatkan mekanisme perizinan, melatih para profesional pengelolaan kekayaan berkualitas tinggi, dan meningkatkan literasi keuangan bagi investor. Membangun ekosistem pengelolaan kekayaan profesional dianggap sebagai fondasi penting untuk memperkuat pasar keuangan dan mendukung pembangunan berkelanjutan Vietnam di tahun-tahun mendatang.
Sumber: https://vtv.vn/600-ty-usd-tai-san-cua-gioi-giau-viet-nam-dang-nam-o-dau-100251214113703464.htm






Komentar (0)