Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

AFC jatuhkan denda berat untuk pelaku kekerasan di final SEA Games

VnExpressVnExpress13/07/2023

[iklan_1]

Lima pemain dan sembilan staf pelatih Thailand dan Indonesia dilarang bermain selama enam pertandingan dan didenda setidaknya $1.000 oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

Pertarungan antara Thailand dan Indonesia di final SEA Games 32. Foto: Hieu Luong

Pertarungan antara Thailand dan Indonesia di final SEA Games 32. Foto: Hieu Luong

Pada malam 11 Juli, Komite Disiplin dan Etika AFC bertemu dan mengeluarkan serangkaian hukuman terkait perkelahian di final SEA Games ke-32 antara Thailand dan Indonesia.

Tujuh anggota timnas Indonesia—termasuk tiga pemain dan empat pelatih serta ofisial—dihukum larangan bertanding selama enam pertandingan. Dua pemain, Agung Bagus Fawwazi dan Komang Teguh, serta tiga anggota staf pelatih, Tegar Diokta, Ahmad Nizar, dan Toid Sarnadi, juga didenda $1.000. Gelandang Taufany Muslihuddin dan asisten pelatih Sahari Gultom tidak didenda.

Tujuh anggota tim Thailand juga menerima hukuman serupa. Penjaga gawang Soponwit Rakyart dan dua asisten pelatih Pattarawut Wongsriphuek dan Mayeid Mad-Adam dilarang bermain selama enam pertandingan dan didenda $1.000. Gelandang Chayapipat Supunpasuch dan ofisial Purachet Todsanit, Thirapak Prueangna, dan Bamrung Boonprom hanya dilarang menghadiri pertandingan dan tidak didenda.

AFC juga menghukum Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) untuk membayar denda sebesar 10.000 dolar AS, tetapi Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) tidak didenda. Dalam pengumuman yang sama, AFC memperingatkan akan memberikan sanksi yang lebih berat kepada Thailand dan Indonesia jika insiden serupa terulang.

Final sepak bola putra SEA Games ke-32 di Phnom Penh, Kamboja, pada malam 16 Mei berakhir dengan kemenangan Indonesia atas Thailand 5-2 setelah 120 menit. Namun, sorotan terbesar adalah kedua tim saling serang dua kali di akhir babak kedua dan awal babak perpanjangan waktu pertama. Insiden ini merusak citra sepak bola Thailand, khususnya Indonesia, dan Asia Tenggara pada umumnya.

Perkelahian antara dua tim Thailand dan Indonesia

Indonesia dan Thailand bertarung dua kali di laga final SEA Games 32.

Sehari setelah pertandingan, Thailand meminta maaf atas insiden tersebut. Pada 23 Mei, FAT mengeluarkan sanksi internal kepada anggota tim tuan rumah. Oleh karena itu, pelatih kiper Prasadchok Chokmoh, asisten pelatih Phatrawut Wongsripuek, dan ofisial tim Mayid Madada dilarang bekerja untuk tim nasional selama satu tahun. Dua pemain yang terlibat dalam perkelahian tersebut, kiper Sohonwit dan pemain cadangan Teerapak, dilarang bermain untuk tim selama enam bulan. FAT bersikap lunak terhadap kedua pemain tersebut karena mereka masih muda dan meminta maaf setelah kerusuhan.

Sementara itu, Indonesia tidak mendisiplinkan anggota timnya. "Mengapa kami harus menghukum para pemain?" tanya Presiden PSSI Thohir kepada wartawan Indonesia dalam konferensi pers di Jakarta pada sore hari tanggal 24 Mei. "Tentu saja, kami akan mendisiplinkan mereka. Tapi pada dasarnya, saya pikir itu hanya tindakan spontan ketika diprovokasi dan dapat ditoleransi."

Vinh San


[iklan_2]
Tautan sumber

Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Di musim 'berburu' rumput alang-alang di Binh Lieu
Di tengah hutan bakau Can Gio
Nelayan Quang Ngai kantongi jutaan dong setiap hari setelah menang jackpot udang
Video penampilan kostum nasional Yen Nhi mendapat jumlah penonton terbanyak di Miss Grand International

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Hoang Thuy Linh membawakan lagu hitsnya yang telah ditonton ratusan juta kali ke panggung festival dunia

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk