Sup Manis Hue - hidangan yang dinikmati banyak orang saat bepergian ke Ibukota Kuno

Nikmati cita rasa lokal

Suatu malam di depan Pasar Dong Ba, saya bertemu seorang turis muda dari Kota Ho Chi Minh yang ditemani dua teman asingnya yang "berkeliaran" di sekitar kios makanan. Mereka memesan porsi kecil: Bun mam nem, Bun hen, nem lui... Turis pria itu menikmati makanan dan dengan antusias memperkenalkan budaya kuliner Hue kepada kedua teman asingnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, kuliner telah menjadi alasan banyak wisatawan, terutama anak muda, datang ke Hue. Melalui video dan postingan di media sosial, banyak wisatawan ingin menikmati jajanan kaki lima "lokal" - toko-toko kecil yang terletak jauh di gang-gang yang sulit ditemukan.

Di kanal TikTok-nya yang memiliki lebih dari 4,7 juta pengikut, TikToker Tina Thao Thi (Kota Ho Chi Minh) juga membuat banyak klip yang memperlihatkan pengalaman menikmati jajanan kaki lima saat berkunjung ke Hue. TikToker tersebut berbagi: "Makanan di Hue tidak hanya kaya rasa, tetapi juga sangat murah." Di tengah kehidupan Hue yang damai, di tempat makan dan kios-kios kaki lima yang populer, TikToker ternama ini dan timnya berulang kali menegaskan: "Makanan Hue selalu yang terbaik."

Orang-orang yang gemar menjelajahi kuliner dari berbagai daerah, seperti Nguyen Hai An (dari Nghe An), memiliki perasaan yang lebih mendalam. Ia mengatakan bahwa Hue tidak hanya terkenal dengan hidangan kerajaannya yang rumit, tetapi juga kekayaan kuliner rakyatnya. Khususnya, jajanan kaki lima di sini merupakan gambaran nyata budaya. Ia mengenang: “Suatu kali saya mengunjungi Hue di hari hujan, mampir di sebuah restoran kecil di pinggir jalan, hanya dengan beberapa kursi plastik, tetapi suasananya terasa sangat dekat. Saya menyadari bahwa gaya menikmati kuliner di sini sangat berbeda. Orang-orang makan sambil memandangi hujan, tidak terburu-buru, melainkan santai. Mereka tidak hanya makan untuk mengisi perut, tetapi juga untuk menikmati, mengobrol dengan teman dan kerabat.”

Hue membutuhkan lebih banyak ruang untuk pengalaman kuliner

Lebih banyak perspektif tentang pengembangan pariwisata

Dalam tren perjalanan wisatawan saat ini, pengalaman kuliner memiliki dampak positif terhadap citra destinasi dan niat untuk memperkenalkan destinasi tersebut kepada orang lain. Wisatawan kini sangat tertarik dengan jajanan kaki lima. Ketertarikan ini juga mendorong banyak majalah bergengsi untuk mengadakan jajak pendapat dan memberikan penghargaan kepada kota-kota yang terkenal dengan hidangannya yang terjangkau dan menarik. Baru-baru ini, majalah Time Out (Inggris) mengumumkan daftar 10 kota di Asia dengan jajanan kaki lima terbaik, dengan Hanoi berada di peringkat teratas. Tentu saja, peringkat ini tidak hanya menjadi referensi bagi wisatawan, tetapi juga menjadi "dorongan" yang kuat untuk mempromosikan destinasi tersebut.

Kembali ke Hue, kekayaan dan keunikan jajanan kaki lima di sini tak terbantahkan. Harga terjangkau, cita rasa khas - semuanya memenuhi kriteria wisatawan. Namun, untuk berkembang secara berkelanjutan seiring dengan layanan pariwisata, Hue perlu menciptakan lebih banyak ruang jajanan kaki lima yang sesuai, terencana dengan baik, dengan kriteria yang jelas, mulai dari kebersihan dan keamanan makanan hingga lingkungan dan gaya layanan.

Kini Hue punya sudut jajanan kaki lima yang menarik, yaitu kios-kios tahu di tepi sungai, tepat di depan Pagoda Thien Mu. Para wisatawan menyebutnya sebagai sudut jajanan kaki lima yang patut dikunjungi karena mereka bisa menikmati jajanan masa kecil sambil menyaksikan indahnya matahari terbenam di Hue. Namun, perlu diingat untuk menghindari tindakan yang dapat merugikan pelanggan dan merusak citra pariwisata Hue.

Menurut Direktur Departemen Pariwisata, Tran Thi Hoai Tram, yang menganggap kuliner sebagai kekuatan Hue, industri pariwisata telah menyelenggarakan banyak acara, pekan kuliner, dan festival kuliner untuk mempromosikannya. Bersamaan dengan itu, solusi jangka panjang juga sedang diterapkan untuk mengubah keunggulan ini menjadi produk wisata yang unik, termasuk jajanan kaki lima.

"Setiap tahun, industri pariwisata berkoordinasi dengan unit lain untuk menyelenggarakan festival kuliner, menciptakan pengalaman, dan menikmati kuliner Hue. Dalam perencanaan dan strategi pengembangan pariwisata kota, kuliner perlu diangkat menjadi bentuk pariwisata seperti yang dilakukan destinasi lain di seluruh dunia," ujar Ibu Tram.

Dalam jangka panjang, pemerintah daerah dan industri pariwisata, bersama dengan instansi terkait, perlu melakukan riset dan menyusun rencana yang tepat untuk memanfaatkan jalan setapak dan jalan malam yang ada secara efektif, menciptakan kawasan kuliner dengan jajanan kaki lima yang lezat dan kuliner rakyat Hue. Di sana, "jiwa" kuliner Hue perlu dilestarikan, mulai dari tahap pengolahan, rasa, gaya penyajian, hingga kostum penjual dan dekorasi kios.

Kuliner Hue, terutama jajanan kaki lima, bukan sekadar makanan, melainkan bagian dari kenangan dan identitas budaya. Setiap mangkuk bihun kerang, setiap lumpia bakar, setiap mangkuk kecil banh beo... semuanya mengandung kecanggihan penduduk ibu kota kuno tersebut. Kesederhanaan dan kedalaman inilah yang menjadikan jajanan kaki lima Hue sebagai "hadiah" yang tak terlupakan bagi siapa pun yang pernah menikmatinya.

Artikel dan foto: HUU PHUC

Sumber: https://huengaynay.vn/du-lich/am-thuc-hue/am-thuc-duong-pho-gay-thuong-nho-158914.html