Kuliner meningkatkan daya tarik destinasi wisata

Belum sepenuhnya dieksploitasi

Menurut survei Organisasi Pariwisata Pangan Dunia (WFTA), hingga 81% wisatawan internasional ingin mempelajari kuliner lokal. Mereka bersedia menghabiskan rata-rata 25-35% anggaran untuk pengeluaran terkait makanan dan minuman selama perjalanan. Hal ini menunjukkan bahwa kuliner bukan lagi sekadar faktor yang memenuhi kebutuhan makan wisatawan, tetapi secara bertahap telah menjadi salah satu tujuan utama perjalanan, yang sangat memengaruhi keputusan untuk memilih destinasi dan mendorong daya beli wisatawan.

Pho - hidangan Vietnam yang paling disukai wisatawan

Sekretaris Jenderal Asosiasi Koki Vietnam dan Asosiasi Pariwisata Vietnam, Nguyen Xuan Quynh, mengatakan, "Kuliner merupakan kekuatan yang berkontribusi terhadap perkembangan pariwisata di banyak negara di dunia, termasuk Vietnam. Oleh karena itu, dalam Strategi Pengembangan Pariwisata Vietnam hingga 2030 , wisata kuliner juga diidentifikasi sebagai lini produk penting, yang berkontribusi pada peningkatan daya saing dan citra pariwisata Vietnam. Kuliner Vietnam telah membuktikan daya tariknya dan menyebarkan nilainya secara global dengan banyak hidangan yang diakui dan dianugerahi berbagai penghargaan serta gelar bergengsi internasional."

Baru-baru ini, pada bulan Juni, Grup Michelin mengumumkan daftar pilihan pertama restoran Michelin Guide di Hanoi dan Kota Ho Chi Minh, termasuk 4 restoran yang menerima Bintang Michelin (3 restoran di Hanoi dan 1 restoran di Kota Ho Chi Minh) berkat kualitas hidangannya yang tinggi; 29 restoran diakui oleh penilai sebagai restoran yang memiliki hidangan yang layak dicoba dengan penghargaan Bib Gourmand - sebuah kategori yang menghormati restoran yang menyajikan hidangan lezat dengan harga terjangkau; 70 restoran dianugerahi penghargaan Michelin Selected. Banyak hidangan Vietnam terkenal seperti pho, banh mi, bun cha, banh cuon... telah mendapat penghargaan di berbagai media internasional bergengsi.

"Hal ini semakin menegaskan bahwa kuliner Vietnam merupakan sumber daya yang turut meningkatkan daya tarik destinasi wisata, dan berkontribusi pada peningkatan daya saing negara di peta pariwisata dunia," tegas Bapak Nguyen Xuan Quynh.

Memanfaatkan keunggulan kuliner dalam mempromosikan budaya, menstimulasi pariwisata, dan menarik wisatawan, dalam beberapa tahun terakhir, banyak daerah berfokus pada pengembangan kuliner, perencanaan, dan pembangunan "peta kuliner" untuk menarik wisatawan. Sebagai contoh, Kota Hai Phong telah sukses dengan produk wisata kulinernya, berkat pembangunan peta digital kuliner sehingga wisatawan dapat dengan mudah menikmatinya dalam waktu singkat. Provinsi Thua Thien Hue juga menawarkan banyak pengalaman bagi wisatawan untuk menikmati kuliner kerajaan.

Kota Hai Phong sukses dengan produk wisata kuliner (foto ilustrasi)

Namun, menurut Bapak Nguyen Xuan Quynh, meskipun kuliner Vietnam memiliki banyak potensi, potensi tersebut belum dimanfaatkan secara efektif. Produk wisata kuliner saat ini hanya memenuhi sebagian kebutuhan wisatawan dan sebagian besar berada di kota-kota besar. Di daerah-daerah, sebagian besar produk wisata masih berskala kecil dan tidak sistematis... sehingga wisatawan juga mengalami banyak kesulitan dalam pencarian. Kegiatan promosi bersifat spontan, kurang perencanaan, dan kurang strategi jangka panjang.

Senada dengan itu, Wakil Direktur Institut Pengembangan Pariwisata Asia, Tuong Huu Loc, mengatakan bahwa budaya kuliner merupakan salah satu daya tarik utama pariwisata Vietnam. Namun, daerah-daerah masih bingung dalam mempromosikan kuliner lokal. Restoran-restoran ternama tersedia di setiap provinsi, tetapi untuk menjadi hidangan populer dan tersohor di dunia, kita belum melakukan upaya apa pun untuk mempromosikannya. Hal ini menjadi salah satu tantangan yang sangat sulit ketika ingin mengembangkan kuliner dan memilih kuliner yang tepat untuk menarik wisatawan.

Perlu membangun cerita kuliner yang unik

Oleh karena itu, untuk mengubah kuliner menjadi kekuatan untuk menarik wisatawan dan memajukan pengembangan pariwisata, Bapak Nguyen Xuan Quynh mengatakan bahwa kuliner perlu mempertimbangkan kuliner sebagai budaya yang perlu diintegrasikan ke dalam pengembangan pariwisata.

Kuliner tradisional selalu menjadi daya tarik wisatawan di destinasi wisata (foto ilustrasi)

Bapak Nguyen Xuan Quynh menyampaikan: "Jika kita memisahkan kuliner dan budaya atau tidak memperhatikan perkembangan kuliner, itu merupakan sebuah kekurangan. Ketika kita tahu bagaimana memadukan kuliner dan budaya, maka produk wisata kuliner akan memiliki nilai dan menciptakan daya tarik tersendiri. Kita membutuhkan program nasional jika ingin mempromosikan kuliner Vietnam. Secara khusus, kita harus menentukan produk mana yang menjadi produk inti untuk diiklankan dalam suatu periode. Misalnya, ketika kita menetapkan bahwa kuliner adalah budaya dan kuliner adalah salah satu keunggulan Vietnam, investasi dan citranya harus luas, tidak hanya di Vietnam tetapi juga di dunia. Harus ada program khusus tentang kuliner untuk diperkenalkan kepada mitra internasional, atau program untuk bertukar budaya kuliner dengan negara lain."

Selain itu, perhatian khusus perlu diberikan pada pelatihan kuliner. Kebijakan yang tepat perlu ditetapkan untuk mengembangkan profesi kuliner sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Kualitas pelatihan dan kebijakan profesional perlu diperhatikan untuk menghargai profesi kuliner di era baru perkembangan kuliner.

Menurut Direktur Utama WonderTour Travel Company, Le Cong Nang, daerah perlu memiliki strategi yang spesifik, jelas, dan berjangka panjang untuk mengembangkan wisata kuliner. Rencana ini perlu mencakup perencanaan kawasan kuliner, pelatihan sumber daya manusia, dan investasi infrastruktur. Investasi infrastruktur dan layanan terkait akan menciptakan kondisi yang kondusif bagi wisatawan untuk menikmati layanan tersebut. Kawasan kuliner juga perlu memastikan kebersihan dan keamanan makanan, serta ruang yang nyaman dan menarik.

Wisatawan menikmati pengalaman kuliner Vietnam (foto ilustrasi)

Selain itu, promosikan dan pasarkan wisata kuliner melalui media, acara, dan pameran kuliner, serta manfaatkan teknologi modern seperti media sosial dan aplikasi pariwisata untuk memperkenalkan kuliner khas dan budaya kuliner kepada wisatawan mancanegara dan domestik. Khususnya, setiap daerah perlu mengidentifikasi dan mengembangkan hidangan khas serta kisah kuliner yang unik untuk menarik wisatawan. Perbedaan dan keunikan masing-masing daerah akan menjadi kunci untuk menarik perhatian wisatawan.

"Dengan menerapkan langkah-langkah di atas secara serentak, Vietnam dapat sepenuhnya memanfaatkan potensi wisata kuliner, menjadikan kuliner sebagai keunggulan kompetitif yang menarik, dan menarik wisatawan internasional," tegas Bapak Le Cong Nang.

Sumber: https://toquoc.vn/am-thuc-lam-tang-suc-hap-dan-cua-du-lich-viet-nam-20240730153821954.htm