
Ekonomi digital merupakan salah satu tujuan penting yang membantu Transformasi Digital memecahkan masalah sosial demi kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi digital terus mempertahankan momentumnya
Akhir tahun 2025 akan menjadi saksi bisu ekonomi digital. Pada Oktober 2025, total pendapatan industri teknologi digital mencapai VND 505.518 miliar, meningkat 52,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Angka pertumbuhan ini luar biasa mengingat dunia sedang menghadapi banyak fluktuasi ekonomi, yang menegaskan daya saing perusahaan-perusahaan Vietnam dan kemampuannya untuk memanfaatkan peluang transformasi digital.
Terakumulasi hingga akhir Oktober 2025, pendapatan industri mencapai 4.255 triliun VND, memberikan kontribusi penting terhadap pertumbuhan PDB dan menciptakan landasan bagi Vietnam untuk bergerak menuju sasaran ekonomi digital yang menyumbang 30% PDB pada tahun 2030.
Selain itu, perangkat keras dan produk elektronik terus mempertahankan posisi terdepan dalam omzet ekspor. Pada Oktober 2025 saja, omzetnya mencapai 17,3 miliar dolar AS, meningkat 45,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Akumulasi 10 bulan mencapai 146,5 miliar dolar AS, setara dengan 90% dari rencana 2025. Angka-angka ini menunjukkan bahwa Vietnam merupakan tujuan yang menarik bagi rantai pasok teknologi global, sekaligus menegaskan peran inovasi teknologi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Ekosistem bisnis teknologi terus berkembang. Pada akhir September 2025, negara ini memiliki 78.502 perusahaan digital, peningkatan pesat dibandingkan periode yang sama. Inilah kekuatan inti dalam mengembangkan ekonomi digital, menciptakan lapangan kerja berkualitas tinggi, dan berkontribusi pada produksi produk-produk "Make in Vietnam" yang kaya akan pengetahuan.
Masyarakat digital berkembang, manusia menjadi subjek sentral
Tak hanya ekonomi, sektor sosial digital juga mencatat transformasi yang kuat. Hingga Oktober 2025, seluruh negeri telah menerbitkan sekitar 24,3 juta sertifikat tanda tangan digital pribadi. Proporsi penduduk dewasa yang memiliki tanda tangan digital atau tanda tangan elektronik mencapai 39,24%, menunjukkan tingginya tingkat kesiapan masyarakat untuk menggunakan layanan digital.
Penyedia layanan sertifikasi tanda tangan digital publik (CA) bekerja sama dengan Pemerintah untuk menyediakan tanda tangan gratis bagi sektor-sektor penting seperti layanan publik, pendidikan , dan layanan kesehatan. Hal ini membantu masyarakat mendapatkan akses yang lebih mudah ke teknologi, mengurangi biaya sosial, dan mendorong popularisasi identifikasi elektronik di seluruh negeri.
Secara paralel, Kementerian Sains dan Teknologi telah menyelesaikan dan menyerahkan kepada Perdana Menteri untuk disetujui Program Pengembangan Ekonomi Digital dan Masyarakat Digital periode 2026-2030 dalam Dokumen No. 179/TTr-BKHCN tanggal 7 Oktober 2025. Program ini diharapkan dapat menciptakan kerangka kerja yang komprehensif dan sinkron untuk mendorong inovasi, teknologi digital, dan model ekonomi baru.
Oktober 2025 juga diwarnai oleh berbagai kegiatan komunikasi komunitas berskala besar seperti gerakan "Pendidikan Digital untuk Semua" , "Festival Pendidikan Digital untuk Semua" , dan "Hari Transformasi Digital Nasional" . Kegiatan-kegiatan ini berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran dan menyebarkan keterampilan digital kepada setiap warga negara, terutama di daerah terpencil di mana transformasi digital masih menghadapi banyak tantangan.
Penerapan platform digital masih lambat, sehingga membutuhkan partisipasi yang lebih kuat
Salah satu hambatan utama saat ini adalah kemajuan dalam penerbitan rencana penerapan platform digital bersama. Menurut Kementerian Sains dan Teknologi, dari total 84 platform digital yang telah diumumkan, hanya 27 platform yang telah memiliki rencana implementasi yang diterbitkan oleh kementerian, cabang, dan daerah.
Lambatnya kemajuan memengaruhi efisiensi operasi data, interkonektivitas, dan kemampuan melayani masyarakat dan bisnis. Platform digital nasional dibangun untuk menstandardisasi infrastruktur, mengoptimalkan biaya, dan menciptakan sinkronisasi, sehingga implementasi yang lambat akan mengurangi efisiensi investasi dan memperpanjang waktu implementasi program transformasi digital.
Ke depannya, Kementerian Sains dan Teknologi merekomendasikan agar kementerian, lembaga, dan daerah mempercepat penyusunan rencana penerapan platform digital, memperkuat pelatihan sumber daya manusia, dan meninjau sistem yang ada guna memastikan kompatibilitas dan kesiapan terhubung dengan platform nasional. Bersamaan dengan itu, perlu juga meningkatkan tanggung jawab instansi pemerintah, memperkuat inspeksi, supervisi, dan mendorong model kemitraan publik-swasta untuk memanfaatkan sumber daya sosial bagi pengembangan platform digital.
Transformasi digital memasuki fase akselerasi
Dengan hasil yang dicapai pada bulan Oktober dan 10 bulan pertama tahun 2025, transformasi digital Vietnam dapat dilihat berada di jalur yang tepat. Ekonomi digital tumbuh pesat, ekspor teknologi tinggi terus memainkan peran utama, perusahaan digital berkembang pesat, dan masyarakat berpartisipasi aktif dalam masyarakat digital. Bersamaan dengan itu, program-program strategis untuk periode 2026-2030 sedang dipersiapkan dengan cermat, menciptakan fondasi yang kokoh bagi Vietnam untuk memasuki tahap percepatan transformasi digital yang komprehensif.
Namun, tantangan tetap ada karena banyak platform digital belum diterapkan sesuai jadwal. Hal ini membutuhkan tekad yang lebih kuat dari lembaga manajemen dan kerja sama yang ekstensif dari komunitas bisnis, para ahli, dan organisasi teknologi.
Dengan partisipasi yang sinkron dan drastis, transformasi digital berjanji untuk terus menciptakan nilai-nilai baru bagi perekonomian, meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan secara bertahap menegaskan posisi Vietnam di era digital.
Sumber: https://mst.gov.vn/kinh-te-so-tang-toc-xa-hoi-so-lan-toa-viet-nam-day-manh-trien-khai-cac-chuong-trinh-trong-diem-197251118185521864.htm






Komentar (0)