DNVN - Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan peluncuran satelit misi Proba-3 Badan Antariksa Eropa (ESA) pada tanggal 5 Desember.
Peluncuran dilakukan dari Pusat Luar Angkasa Satish Dhawan, yang terletak di Pulau Sriharikota di negara bagian Andhra Pradesh, India.
Sebelumnya, pada 4 Desember, ESA meminta penundaan peluncuran tepat sebelum waktu pelaksanaan karena mendeteksi adanya kelainan pada sistem propulsi satelit. Penerbangan tersebut dilakukan oleh roket PSLV-C59, dengan berat total 320 ton. Ini adalah lini roket India pertama yang menggunakan bahan bakar cair sejak 1994, yang berfungsi untuk menempatkan satelit dan muatan lainnya ke orbit.
Roket ini dirancang untuk menempatkan satelit Proba-3 dalam orbit elips, mencapai ketinggian maksimum 60.000 km dan minimum 600 km di atas permukaan Bumi. Orbit ini memungkinkan kedua satelit mempertahankan formasi di luar angkasa selama sekitar 6 jam, sehingga mengurangi efek gravitasi dan menghemat bahan bakar yang dibutuhkan untuk kalibrasi.
Misi Proba-3 terdiri dari dua satelit, Coronagraph seberat 310 kg dan Occulter seberat 240 kg. Kedua instrumen akan terbang secara sinkron, mempertahankan formasi yang presisi untuk mempelajari korona – atmosfer terluar Matahari. Korona lebih panas daripada permukaan Matahari, dan juga merupakan lokasi badai matahari, area yang sangat bernilai ilmiah dan praktis, menurut ESA.
Proba-3 adalah misi internasional yang melibatkan 14 negara, dengan Belgia sebagai penyumbang dana terbesar. Selain itu, banyak perusahaan dan ilmuwan Belgia juga memainkan peran penting dalam proyek ini. Para ahli berharap Proba-3 akan berhasil, menciptakan tonggak penting dalam penelitian dan memperluas pemahaman tentang alam semesta.
Ganoderma (t/h)
[iklan_2]
Sumber: https://doanhnghiepvn.vn/cong-nghe/an-do-phong-ve-tinh-cua-chau-au-phuc-vu-nghien-cuu-mat-troi/20241206103040190
Komentar (0)