![]() |
Alvarez tidak dapat membantu Atletico menghindari kekalahan. |
Di tim Atletico Madrid yang sedang menurun, mantan bintang Man City itu tak lagi melihat masa depan. Dan di Catalunya, Barcelona masih menunggu.
Seekor burung layang-layang tidak membuat pegas
Di Emirates, Alvarez adalah pemain Atletico langka yang tampil maksimal dalam kekalahan 4-0 dari Arsenal. Ia berjuang hingga akhir dan menjadi satu-satunya titik terang di tim yang sedang lesu. Namun, ketika wasit meniup peluit akhir, gambaran Alvarez yang menundukkan kepala saat meninggalkan lapangan – mata sayu, kaki pegal – lebih mencerminkan daripada statistik apa pun.
Bintang Argentina itu tak bisa lagi menyembunyikan rasa frustrasinya. Sejak awal musim, pemain Argentina itu telah beberapa kali secara terbuka mengungkapkan kekecewaannya terhadap situasi tim. Bukan karena ia kekurangan kesempatan atau tidak menyukai Diego Simeone, tetapi karena ia jelas merasa Atletico telah mencapai batasnya. Sebuah tim yang tidak mampu bersaing memperebutkan gelar, meskipun telah menghabiskan banyak uang, sulit diterima oleh bintang seperti Alvarez di puncak kariernya.
Pada musim panas 2024, Alvarez meninggalkan Manchester City—tempat ia berada di bawah bayang-bayang Haaland—untuk pindah ke Madrid. Atletico menghabiskan 80 juta euro, ditambah janji Simeone bahwa ia akan menjadi inti dari "proyek kejuaraan". Bagi Alvarez, ini adalah kesempatan sempurna untuk menegaskan dirinya di La Liga—liga yang ia impikan ketika meninggalkan Argentina.
Namun lebih dari setahun kemudian, janji itu menguap begitu saja. Meskipun telah menghabiskan 175 juta euro lagi untuk pemain baru, Atletico masih belum dapat beroperasi dengan lancar. Banyak pemain baru seperti Baena yang belum menemukan pijakan, dan Alvarez masih harus berjuang sendirian di lini serang. Tanpa rekan yang cocok, tanpa sistem pendukung, ia terpaksa memikul semua harapan di lini serang.
![]() |
Alvarez bermain sangat keras melawan Arsenal. |
Kekalahan dari Arsenal pada dini hari tanggal 22 Oktober menjadi gambaran sempurna dari situasi tersebut. Simeone mempertahankannya di lapangan hingga akhir, seolah berkata "hanya dia yang tahu cara menyerang". Dan ketika peluit akhir berbunyi, ia meninggalkan lapangan dengan tenang, sebuah simbol kesepian mereka yang lebih baik daripada yang lain.
Berapa lama Alvarez akan bertahan di Atletico?
Orang-orang terdekat Alvarez bersikeras bahwa ia tidak berniat meninggalkan Atletico sebelum 2026, tetapi semua orang tahu: jika klub terus merosot, ia tidak akan menunggu lebih lama lagi. Sang pemain sendiri masih menghormati Simeone, tetapi tidak bisa bertahan dengan tim yang telah kehilangan ambisinya.
Atletico berusaha mempertahankannya. Mereka bersedia menaikkan gajinya, memperpanjang kontraknya, dan bahkan menaikkan klausul pelepasannya menjadi 500 juta euro.
Namun, seperti biasa dalam sepak bola, angka tersebut tidak berarti apa-apa jika sang pemain ingin hengkang. Secara internal, beredar rumor bahwa klub bersedia menjual jika menerima tawaran sekitar 200 juta euro—harga yang hanya bisa diimpikan oleh PSG atau Barca.
Barcelona kekurangan penyerang tengah sejati. Mereka membutuhkan pemain yang mampu menekan, menghubungkan lini pertahanan, dan menciptakan peluang – tiga kualitas yang dimiliki Alvarez. Selain itu, hubungan antara Barca dan Atletico selalu bersahabat, sejak era David Villa, Luis Suarez, hingga transfer Lenglet.
![]() |
Julian Alvarez menjadi incaran Barca. |
Menurut Transfermarkt , nilai Alvarez saat ini sekitar 100 juta euro—nilai yang bisa dipertimbangkan Barca jika mereka menambahkan pemain baru ke dalam kesepakatan. Syaratnya tetap kemauannya sendiri. Dan setelah setiap kegagalan, keinginan itu tampaknya semakin kuat.
Alvarez telah melampaui proyek Atletico saat ini. Ia membutuhkan tim yang cukup besar untuk menyamai ambisinya. Jika Simeone tidak dapat memenuhi janjinya untuk menciptakan tim juara, hanya masalah waktu sebelum ia pergi.
Di usia 25 tahun, Alvarez tak ingin menjadi pahlawan tunggal di tim yang biasa-biasa saja. Ia ingin menang, mencapai puncak – sesuatu yang tak bisa ditawarkan Atletico saat ini. Dan mungkin lampu di Camp Nou memanggilnya untuk meninggalkan Madrid.
Sumber: https://znews.vn/anh-mat-that-than-cua-julian-alvarez-post1596028.html









Komentar (0)