Kementerian Luar Negeri Inggris dan AS telah mengeluarkan peringatan keselamatan kepada wisatawan setelah beberapa protes di Prancis berubah menjadi kekerasan.
Pada 29 Juni, Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan peringatan keamanan, menyoroti dampak kekerasan akibat penembakan seorang remaja berusia 19 tahun di Prancis dan mengimbau warganya untuk menjauhi lokasi protes yang menunjukkan tanda-tanda kekerasan di Paris dan kota-kota lainnya. Gelombang protes ini diperkirakan akan meluas dalam waktu dekat dan berpotensi menimbulkan kekerasan.
Departemen Luar Negeri AS memperingatkan para pelancong AS untuk menghindari tempat-tempat ramai dan area yang diawasi polisi, karena lokasi-lokasi tersebut rawan terhadap protes dan bentrokan yang disertai kekerasan.
Kota Marseille di Prancis selatan juga dilanda gelombang kekerasan yang meluas. Foto: CNN.
Peringatan tersebut juga menyatakan bahwa beberapa kota di Prancis memberlakukan jam malam untuk memastikan keselamatan warga. Selain itu, transportasi umum juga terganggu. Wisatawan di Prancis diimbau untuk tetap berhubungan secara teratur dengan teman dan keluarga. Departemen Luar Negeri AS mengimbau wisatawan untuk terus mengikuti perkembangan protes di Prancis melalui media.
Pada Oktober 2022, Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan peringatan "Level 2" yang mengimbau para pelancong untuk "meningkatkan kewaspadaan di Prancis karena terorisme dan kerusuhan sipil." Peringatan ini masih berlaku hingga saat ini.
Demikian pula, Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris juga telah mengeluarkan peringatan bagi wisatawan Inggris di Prancis. Sekitar 17 juta warga negara Inggris mengunjungi Prancis setiap tahun dan sebagian besar belum pernah mengalami insiden yang melibatkan protes atau terorisme.
Menurut peringatan yang dimuat di situs web Kementerian Luar Negeri Inggris, protes tersebut dapat menyebabkan gangguan perjalanan darat. Ruang publik dan tempat parkir mobil di dekat area protes dapat menjadi sasaran bentrokan yang disertai kekerasan, sehingga pengunjung harus menghindari lokasi-lokasi tersebut.
Selain itu, wisatawan sebaiknya bepergian ke Prancis melalui agen perjalanan dan mengikuti peringatan keselamatan dari pihak berwenang. Wisatawan sebaiknya membeli asuransi untuk melindungi diri dari skenario terburuk.
Bich Phuong (menurut CNN, Chronicle Live )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)