Para Pemimpin Apax mengusulkan untuk membayar biaya sekolah kepada orang tua, paling lambat Oktober tahun ini, setelah mengumumkan kebangkrutan.
Informasi tersebut dikemukakan oleh Bapak Ho Tan Minh, Kepala Kantor Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota Ho Chi Minh, pada konferensi pers yang memberikan informasi mengenai masalah sosial -ekonomi kota tersebut pada sore hari tanggal 25 Januari.
Menurut Bapak Minh, pada akhir Desember 2023, saat bekerja sama dengan Departemen, Para Pemimpin Apax mengusulkan rencana untuk menggunakan 20% keuntungan dari pendapatan di pusat operasi untuk membayar utang uang sekolah orang tua, paling lambat Oktober 2024.
"Departemen telah berulang kali meminta investor untuk berkomitmen pada pengembalian biaya pendidikan tepat waktu dan memastikan kualitas pendidikan bagi pusat-pusat berlisensi," ujar Bapak Minh, seraya menambahkan bahwa Apax Leaders hanya memiliki dua pusat yang beroperasi di Distrik Phu Nhuan dan Distrik 6. Unit tersebut juga berutang kepada guru, staf, dan sewa untuk kedua pusat tersebut.
Sebelumnya, pada 9 Januari, Bapak Nguyen Ngoc Thuy, Ketua Egroup dan Direktur Umum Apax Leaders, mengatakan bahwa unit ini kehilangan kemampuan untuk mengembalikan biaya dan menghadapi "kesulitan khusus" ketika beberapa pusat di Kota Ho Chi Minh harus ditutup sementara karena sekelompok orang tua datang mengepung dan menuntut pengembalian biaya sekolah.
Para orang tua menunggu di pusat Apax, distrik Phu Nhuan, untuk meminta uang pada 12 Oktober. Foto: Le Nguyen
Apax Leaders adalah jaringan pusat bahasa Inggris untuk anak-anak yang telah berlisensi sejak 2016. Di situs webnya, unit ini menyatakan memiliki 120 pusat di seluruh negeri, dengan sekitar 120.000 siswa.
Pada tahun 2020 dan 2021, banyak orang tua membiayai anak-anak mereka belajar bahasa Inggris di Apax, tetapi terpaksa berhenti karena pusat-pusat tersebut tutup. Setelah banyak negosiasi, Apax membagi mereka menjadi dua kelompok dengan jadwal pembayaran yang berbeda. Banyak orang tua di kelompok 1 menerima pengembalian dana penuh mereka, melalui tiga kali cicilan, yang berlangsung dari Juni hingga Agustus tahun lalu.
Kelompok kedua dijanjikan akan membayar kembali biaya pendidikan dalam lima kali angsuran, masing-masing 20%, yang diperkirakan akan jatuh tempo pada Oktober 2023 hingga April 2024. Namun, kelompok orang tua ini masih belum menerima uang tersebut. Ratusan orang mendatangi kantor Apax di distrik Phu Nhuan untuk menuntut. Apax mengusulkan jadwal pembayaran baru, yang diperpanjang hingga akhir 2025, sebelum mengumumkan kebangkrutannya.
Le Nguyen
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)