ASEAN terus menegaskan peran sentralnya

Tidak hanya membahas isu-isu internal, KTT ASEAN dan konferensi terkait yang berlangsung di Laos juga merupakan kesempatan bagi Asosiasi untuk menegaskan peran sentralnya.

Sidang Pleno KTT ASEAN ke-44. (Foto: Dinh Bac)

Ditetapkan dalam Piagam ASEAN, sentralitas ASEAN dapat dipandang sebagai kepemimpinan yang menyiapkan panggung bagi konsultasi dan pengaruh regional, atau membentuk cara isu-isu relevan dibahas.

Dalam konteks negara-negara besar yang semuanya berambisi membangun struktur regional dengan cara mereka sendiri tetapi kurang memiliki rasa saling percaya, ASEAN memiliki kesempatan untuk menunjukkan kekuatannya untuk "memanggil" negara-negara di dalam dan luar kawasan.

Didukung oleh mitra eksternal, terutama AS dan Tiongkok, ASEAN telah berhasil mengoperasikan mekanisme kerja sama yang dipimpin ASEAN, seperti Forum Regional ASEAN (ARF), KTT Asia Timur (EAS), dan ASEAN+X. X mencakup negara dan mitra seperti AS, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Kanada, India, dan Uni Eropa (UE).

Ambisi ASEAN tidak terbatas pada Asia Tenggara, dan lebih luas lagi pada kawasan Asia- Pasifik , melainkan untuk berpartisipasi dalam memecahkan tantangan global. Dalam upaya mewujudkan tujuan tersebut, KTT tahun ini berfokus pada pembahasan salah satu isi utama: meningkatkan otonomi dan kemandirian strategis, mengonsolidasikan peran sentral ASEAN, dan mempromosikan konektivitas regional.

Menghadapi tantangan keamanan non-tradisional dan isu-isu hangat, seperti konflik bersenjata di luar kawasan tetapi berdampak global, ASEAN juga berupaya menunjukkan peran perintisnya dalam membangun mekanisme bagi pihak-pihak yang berkonflik untuk duduk bersama, terutama ketika dialog bilateral sulit dilakukan karena adanya perbedaan pendapat.

Mempromosikan sentralitas ASEAN tidak selalu mudah, tetapi setiap pertemuan puncak ASEAN merupakan langkah menuju tujuan Asosiasi untuk menjadi "pengubah permainan".

Sumber: https://baoquocte.vn/asean-tiep-tuc-khang-dinh-vai-tro-trung-tam-289549.html