Pada pagi hari tanggal 31 Agustus, di Hanoi, Persatuan Asosiasi Sains dan Teknologi Vietnam (Vusta) menyelenggarakan konferensi media massa tentang kegiatan Persatuan Asosiasi Vietnam.
Berbicara di lokakarya tersebut, Bapak Pham Ngoc Linh, Wakil Presiden Persatuan Asosiasi Sains dan Teknologi Vietnam, mengatakan: Setelah lebih dari 40 tahun pembangunan dan pengembangan, Vusta telah membentuk sistem organisasi 2 tingkat sesuai dengan semangat Arahan No. 42-CT/TW tanggal 16 April 2010 dari Politbiro ke-10.
Hingga kini, Vusta telah menjadi organisasi sosial-politik yang besar, baik dalam skala maupun kualitas. Vusta secara proaktif telah mengusulkan dan memberi nasihat kepada Partai dan Negara mengenai berbagai isu penting di bidang sains dan teknologi, pendidikan dan pelatihan, serta kebijakan bagi kaum intelektual.
| Bapak Pham Ngoc Linh, Wakil Presiden Persatuan Asosiasi Sains dan Teknologi Vietnam, berbicara di lokakarya tersebut. |
Sistem pers Vusta saat ini memiliki 70 kantor berita. Meskipun jumlah kantor beritanya besar, penyampaian informasi tentang Vusta masih belum efektif dan belum mempromosikan keunggulannya. Vusta belum secara efektif memanfaatkan media massa untuk menyasar khalayak luas, juga belum menawarkan solusi untuk mendekatkan citra Vusta kepada publik.
Berbicara tentang media sosial, Bapak Nguyen Thanh Loi, Anggota Komite Eksekutif Asosiasi Jurnalis Vietnam, Pemimpin Redaksi Surat Kabar Ekonomi dan Perkotaan, mengatakan bahwa media sosial didasarkan pada layanan daring, berita dapat dipertukarkan antara dua orang atau lebih dan menyebar dengan cepat di "ruang virtual".
Dari perspektif konten, hakikat media sosial adalah hubungan personal yang setara dalam proses menghubungkan dan menyebarkan berita. Hal ini merupakan perbedaan yang jelas antara media sosial dan media tradisional—di mana agensi pers profesional berperan sebagai inti yang menghubungkan media dan melaporkan berita.
| Gambaran umum lokakarya. |
Dalam komunikasi politik, media sosial telah menciptakan permainan baru yang mengharuskan lembaga manajemen mengubah persepsi mereka, baik untuk mengarahkan opini publik maupun mempertahankan audiens mereka. Dengan kemampuan untuk melaporkan, berbagi, menarik, dan mencari informasi dengan cepat, dalam hal ini, media sosial memiliki keunggulan dibandingkan pers tradisional. Namun, pers masih memiliki posisi yang solid dan penting dalam "medan perang" informasi terbuka saat ini, jika dapat mempertahankan kualitas, memandang konten sebagai "raja", teknologi sebagai "ratu", dan sekaligus menggabungkan keunggulan yang dibawa media sosial, sehingga memperkuat kekuatan sekaligus meningkatkan nilai pers tradisional.
Bapak Nguyen Thanh Loi menekankan bahwa media sosial merupakan sumber rujukan - alat untuk mengumpulkan dan mengevaluasi informasi, berkomunikasi dengan narasumber... Dalam pergerakan dan perkembangan jurnalisme modern, pemanfaatan dan pengintegrasian media sosial ke dalam aktivitas komunikasi politik dan promosi merek bagi suatu organisasi merupakan salah satu tren perkembangan yang tidak dapat diabaikan.
Berita dan foto: LA DUY
*Silakan kunjungi bagian Pendidikan Sains untuk melihat berita dan artikel terkait.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)