Surat kabar Korea sangat menghargai posisi Vietnam

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada tanggal 22 Mei, harian berbahasa Inggris The Korea Times mengutip Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea dan Federasi Industri Korea (FKI) yang mengatakan bahwa Vietnam adalah mitra dagang terbesar ketiga Korea Selatan pada tahun 2022, menciptakan surplus perdagangan terbesar bagi negara Asia Timur Laut tersebut.

Angka surplus tahun 2022 ditetapkan sebesar 34,26 miliar USD (45 triliun won), tiga kali lebih tinggi dari tahun 2012 ($10,22 miliar), waktu sebelum kedua negara menandatangani perjanjian perdagangan bebas selama 3 tahun.

Yang paling menonjol, surplus perdagangan Korea Selatan dengan Vietnam bahkan lebih tinggi daripada surplus perdagangannya dengan Amerika Serikat, sebesar $25,4 miliar.

Total volume perdagangan antara Korea Selatan dan Vietnam meningkat dari 500 juta USD pada tahun 1992, ketika kedua negara pertama kali menjalin hubungan diplomatik , menjadi 80,7 miliar USD pada tahun 2021, peningkatan 161 kali lipat.

Volume ekspor dan impor global Korea Selatan meningkat masing-masing 8,4 kali dan 7,5 kali, tetapi angka-angka ini untuk Vietnam adalah 142 kali dan 240 kali.

"Vietnam telah memantapkan posisinya sebagai mitra dagang penting Korea," The Korea Times mengutip penilaian FKI.

Korea Times juga menyoroti meningkatnya peran Vietnam sebagai pusat manufaktur global dan kemunculannya sebagai produsen produk bernilai tinggi, seperti dioda pemancar cahaya organik (OLED) dan semikonduktor, alih-alih hanya mengandalkan barang dan jasa padat karya.

Ekspor utama Vietnam ke Korea Selatan adalah peralatan komunikasi nirkabel, pakaian, dan komputer. Sebagai imbalannya, Korea Selatan mengekspor semikonduktor, sensor, produk minyak bumi, dan resin sintetis ke Vietnam.

Saat ini, Korea Selatan merupakan investor asing terbesar di Vietnam, dengan total nilai investasi sebesar 78,5 miliar USD pada tahun 2021.

Samsung Electronics merupakan investor asing terbesar di Vietnam, dengan tambahan investasi sebesar $2 miliar tahun lalu, sehingga total investasi grup tersebut di Vietnam menjadi $20 miliar.

Diskusi panel yang memperkenalkan Vietnam diselenggarakan oleh harian berbahasa Inggris Korea Selatan, The Korea Times, dalam bentuk Klub Bisnis Global di Seoul, 22 Mei - - Foto: Korea Times/Choi Won-suk

Pada tanggal 22 Mei, di Pusat Pers Korea di pusat kota Seoul, The Korea Times mengadakan diskusi panel yang menyoroti peluang potensial di Vietnam, “mitra dagang terbesar ketiga Korea di tengah meningkatnya ketidakpastian global.”

Melaporkan sesi diskusi ini, seorang reporter dari The Korean Times mengatakan bahwa acara tersebut "menunjukkan minat besar pihak Korea di Vietnam", dengan partisipasi hampir 100 delegasi, termasuk banyak manajer dari perusahaan-perusahaan terkemuka Korea, akademisi Asia, dan mahasiswa Vietnam dari kedua negara, "yang diharapkan menjadi jembatan antara Vietnam dan Korea dalam waktu dekat".

Berbicara pada upacara pembukaan, Tn. Oh Young-jin, Presiden dan Pemimpin Redaksi The Korea Times, memperkenalkan pertumbuhan ekonomi Vietnam yang spektakuler dan potensinya untuk memperkuat hubungan dengan Korea.

Menurut Tn. Oh Young-jin, banyak ahli menganggap Vietnam sebagai negara dengan model pertumbuhan paling berkelanjutan, dengan pasar "yang tidak kalah pentingnya daripada China".

Pada acara tersebut, Duta Besar Vietnam untuk Korea Nguyen Vu Tung menyampaikan pidato yang menekankan bahwa kerja sama ekonomi merupakan landasan bagi hubungan Vietnam-Korea, yang membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak dan memiliki arti penting bagi pembangunan ekonomi Vietnam.

Duta Besar Vietnam menegaskan: Kerja sama ekonomi merupakan aspek terpenting dalam hubungan Vietnam-Korea dan telah berkembang pesat belakangan ini, membawa manfaat praktis dan nyata bagi kedua belah pihak. Hal ini akan terus menjadi fondasi Kemitraan Strategis Komprehensif antara kedua negara.

Duta Besar Nguyen Vu Tung menekankan bahwa perdagangan dan investasi dari Korea sangat penting bagi pembangunan ekonomi Vietnam. "Memperluas kerja sama ekonomi dengan Korea membuka jalan bagi Vietnam untuk memperdalam integrasi ekonomi internasionalnya, mendorong pertumbuhan, dan dengan demikian mengubah negara ini dari negara terbelakang menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah saat ini."

Ia menegaskan bahwa Vietnam memiliki banyak peluang bagi bisnis Korea, seperti pasar yang berkembang pesat dengan populasi 100 juta orang, tenaga kerja muda yang gigih, serta kelas menengah yang terus berkembang dengan kebutuhan belanja yang tinggi. Vietnam terletak di salah satu kawasan dengan dinamika ekonomi paling tinggi di dunia dan berpartisipasi dalam 15 perjanjian perdagangan bebas bilateral.

Para hadirin mendengarkan pidato Duta Besar Vietnam untuk Korea Nguyen Vu Tung - Foto: Korea Times/Choi Won-suk

Selama sesi tanya jawab yang dimoderatori oleh mantan Duta Besar Korea untuk Vietnam Lee Hyuk, yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Pusat ASEAN-Korea, banyak delegasi menyatakan minatnya pada pertanian cerdas dan dampaknya terhadap Vietnam, di mana sekitar 70% penduduknya bekerja di bidang pertanian.

Duta Besar Nguyen Vu Tung mengakui bahwa pertanian cerdas akan membawa peluang baru bagi kerja sama antara kedua negara karena teknologi dan teknik pertanian cerdas dapat memajukan sektor pertanian di Vietnam dan produk dari kerja sama ini berpotensi untuk diekspor kembali ke Korea, sehingga meningkatkan volume perdagangan antara kedua negara.

"Lebih lanjut, Vietnam dan Korea dapat bekerja sama untuk meningkatkan pertanian cerdas dan meningkatkan ekspor pangan ke negara-negara lain, sehingga membuka peluang yang lebih besar bagi kemitraan kita," analisis Duta Besar Vietnam.

Korea Times adalah surat kabar berbahasa Inggris tertua dari tiga surat kabar berbahasa Inggris yang terbit di Korea Selatan; didirikan pada 1 November 1950, surat kabar ini dimiliki oleh grup surat kabar Hankook Ilbo, surat kabar berbahasa Korea terbesar. Korea Times dianggap sebagai "gerbang ke Korea" bagi wisatawan berbahasa Inggris dan diplomat asing. Surat kabar ini meliput berbagai topik termasuk politik, masyarakat, bisnis, keuangan, budaya, dan olahraga.

Sumber: The Korea Times