Dari fokus utama pada konservasi energi, wisatawan Vietnam kini secara bertahap beralih ke kebiasaan mengurangi sampah. Laporan Perjalanan dan Keberlanjutan 2025 Booking.com menunjukkan bahwa 41% wisatawan Vietnam menganggap pengurangan sampah plastik sebagai aktivitas utama yang terkait dengan perjalanan berkelanjutan.
Sampah di setiap perjalanan wisata, masalah yang tampaknya kecil, tetapi bukan masalah kecil. Karena konsekuensi dari "masalah" membuang sampah sembarangan ini tidak hanya memengaruhi citra destinasi dan daya saing nasional, tetapi konsekuensinya sungguh tak terduga.
Pilih untuk "menghindari" membuang sampah sembarangan
Pada tahun 2025, salah satu kebiasaan yang ingin diterapkan wisatawan Vietnam dalam perjalanan mereka adalah mengurangi sampah, khususnya daur ulang dan menghindari penggunaan barang sekali pakai (58%).
Dibandingkan dengan hasil riset tahun 2024, tren ini menunjukkan pergeseran positif, karena pengurangan konsumsi energi menjadi prioritas (56%). Sebanyak 62% responden Vietnam dalam survei Booking.com setuju bahwa perjalanan berkelanjutan sangat penting bagi mereka dan merupakan faktor kunci yang dipertimbangkan sebelum setiap perjalanan. Lebih lanjut, 90% responden ingin memilih perjalanan yang lebih berkelanjutan dalam 12 bulan ke depan.
Di Vietnam, 46% wisatawan mengatakan bahwa limbah dan polusi dari kegiatan pariwisata merupakan tantangan besar bagi daerah setempat, dan 56% ingin meningkatkan pengelolaan limbah menuju pembangunan pariwisata berkelanjutan.

Kesadaran itu memiliki implikasi yang lebih luas, dengan 69% pelancong semakin sadar akan dampak perjalanan terhadap masyarakat lokal dan lingkungan, 83% ingin meninggalkan destinasi mereka dalam keadaan yang lebih baik setelah meninggalkannya, dan 26% memasukkan keberlanjutan sebagai faktor penentu saat merencanakan liburan pribadi.
Di Vietnam, Hoi An dianggap sebagai destinasi ideal untuk wisata bebas plastik, yang menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap perlindungan lingkungan. Di sini, Kepulauan Cu Lao Cham (Cagar Biosfer Dunia UNESCO) melarang penggunaan kantong plastik sejak 2009.
Bisnis dan masyarakat setempat mengadopsi berbagai solusi berkelanjutan, dari model produk yang dapat digunakan kembali hingga penggunaan bahan-bahan alami dan tradisional, yang menyediakan pengalaman autentik dan bermakna bagi pengunjung.
Membangun peta destinasi hijau
Vietnam telah didukung oleh UNDP untuk periode 2023-2024 melalui proyek berskala kecil namun bermakna untuk percontohan program pengurangan sampah plastik di sektor pariwisata, yang bertujuan untuk mendorong aksi menuju pariwisata hijau dan berkelanjutan. Sekretaris Jenderal Asosiasi Pariwisata Vietnam, Bapak Vu Quoc Tri, menilai bahwa ini adalah kisah global, bukan hanya kisah Vietnam, dan proyek tersebut telah berhasil dilaksanakan.
Hasil pertama dari proyek ini adalah terciptanya serangkaian dokumen penelitian yang sangat lengkap yang dikembangkan oleh Institut Strategi Lingkungan (sebelumnya Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup) dan Asosiasi Pariwisata. Selanjutnya, serangkaian kriteria untuk bisnis pariwisata tanpa sampah plastik telah menyediakan persyaratan dan mekanisme yang terperinci dan spesifik bagi bisnis dan unit untuk memiliki dasar implementasi. Secara khusus, proyek ini telah membangun aplikasi percontohan untuk mengelola sampah plastik di bisnis pariwisata...

Pencapaian terbesarnya adalah kami telah mengembangkan teknik dan menerapkan teknologi baru, termasuk teknologi otomatisasi, untuk mengelola sampah plastik secara efektif. Kami juga telah menerbitkan rencana aksi untuk mengurangi sampah plastik di industri pariwisata, yang disusun oleh Asosiasi Pariwisata Vietnam dengan dukungan UNDP, dan akan segera diimplementasikan.
Bapak Vu Quoc Tri, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pariwisata Vietnam.
Rencana tersebut bertujuan untuk mencapai persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah dan Negara untuk industri pariwisata di bidang pembangunan pariwisata berkelanjutan pada tahun 2030.
Proyek untuk mengurangi sampah plastik di sektor pariwisata, yang didukung oleh UNDP dan dilaksanakan di Vietnam selama dua tahun terakhir, telah terbukti efektif di dua lokasi, Ninh Binh dan Hoi An.
Di Ninh Binh, proyek yang dilaksanakan di Trang An (termasuk Tam Coc Bich Dong, Laguna Van Long) telah membantu destinasi ini menjadi benar-benar hijau dan bebas dari sampah plastik. Di Hoi An, berkat penerapan teknis proyek ini, perusahaan akomodasi dan penyedia layanan di kawasan kota tua telah mengurangi jumlah sampah sebesar 30-35% dalam 6 bulan.

"Kami menganggap ini sebagai hasil positif dan berharap dapat mereplikasi model tersebut," ujar seorang perwakilan Asosiasi Pariwisata Vietnam, seraya menambahkan bahwa ada beberapa contoh baik dalam "mengatakan tidak" pada sampah plastik seperti Pulau Co To, beberapa tempat di Sa Pa, Ha Giang, Bac Giang...
Para pakar pariwisata menyatakan harapan bahwa dengan partisipasi semua daerah dan bisnis, Vietnam akan segera membangun peta tujuan wisata hijau, karena itu juga merupakan sumber daya yang bagus untuk industri tanpa asap di negara tersebut.
Sumber: https://baolaocai.vn/bat-ngo-voi-uu-tien-hang-dau-cua-du-khach-viet-nam-tren-hanh-trinh-xe-dich-post648386.html






Komentar (0)