Cerebral palsy menyebabkan berbagai disabilitas akibat kerusakan otak selama masa perkembangan anak. Gejala penyakit ini berubah seiring bertambahnya usia dan perkembangan otak.
Artikel ini dikonsultasikan secara profesional oleh Dr. Le Minh Lan Phuong, Kepala Departemen Pemeriksaan, Rumah Sakit Anak 1 (HCMC).
Apa itu cerebral palsy?
- Istilah ini merujuk pada sekelompok kondisi medis yang disebabkan oleh kerusakan otak yang tidak berkembang seiring waktu.
- Cerebral palsy disebabkan oleh faktor prenatal, intrapartum, dan postnatal hingga anak berusia di bawah 5 tahun.
- Cerebral palsy menyebabkan berbagai kecacatan dalam pergerakan, pikiran, indra, dan perilaku...
Alasan
- Periode prenatal:
+ Kelahiran prematur.
+ Berat lebih ringan dari biasanya.
+ Infeksi janin.
+ Ibu hamil menyalahgunakan narkoba.
+ Ibu hamil rentan mengalami aktivitas yang berdampak keras sehingga dapat menimbulkan cedera.
+ Hipoksia janin.
+ Wanita hamil dengan preeklamsia.
- Periode bayi baru lahir:
+ Waktu kerja yang lama.
+ Trauma obstetrik.
+ Aritmia.
+ Hipoksia serebral.
+ Air ketuban pecah lebih awal dari yang diperkirakan.
- Masa nifas:
+ Anak-anak dengan pendarahan otak, penyakit kuning.
+ Bayi baru lahir memiliki tanda-tanda kejang, hipoksia serebral, trauma kepala...
Deteksi dini tanda-tanda cerebral palsy pada anak
- Waktu lahir tidak langsung menangis atau menangis lemah.
- Setelah lahir, tubuh biasanya lunak dan tidak bisa bergerak.
- Kepala tertunduk, tidak bisa diangkat.
- Perkembangan motorik lambat, lambat memegang kepala dan leher, berguling, duduk, merangkak...
- Hilangnya keseimbangan atau kurangnya koordinasi otot, dengan gangguan penggunaan tangan dalam menggenggam dan melakukan aktivitas.
- Sulit menggendong, memandikan, dan mengganti pakaian anak karena anak kaku.
- Tidak mengenali ibu dan saudaranya.
- Keterampilan komunikasi awal yang lambat, perkembangan bahasa yang lambat.
- Tidak menoleh saat mendengar suara, mainan berwarna-warni, tidak melihat wajah ibu atau saudaranya.
- Tidak dapat mendengarkan cerita, mengungkapkan emosi, menunjukkan ekspresi wajah, atau menggunakan mata untuk menunjukkan kegembiraan.
- Reaksi berlebihan.
- Kesulitan menghisap, atau tersedak susu.
- Tremor, gerakan tak sadar.
- Mengiler, mengi, peningkatan sekresi hidung dan tenggorokan, masalah usus.
- Ada gangguan sensori superfisial seperti panas, dingin, dan nyeri.
- Kejang-kejang, tidak sadarkan diri, mulut berbusa.
- Gejala lainnya: strabismus, kelopak mata terkulai, penglihatan menurun atau hilang, kehilangan pendengaran, mulut bengkok...
Diagnosa
- Sampai saat ini belum ada metode yang akurat untuk mendiagnosis cerebral palsy.
- Cerebral palsy sering dipantau dalam jangka waktu lama untuk menentukannya.
- Beberapa metode untuk mendiagnosis cerebral palsy:
+ Pemindaian CT
+ Elektroensefalogram.
+ Elektroensefalogram topografi (BEAM).
+ Elektromiografi.
+ Diagram impedansi serebral (REG).
Perlakuan
- Cerebral palsy tidak dapat disembuhkan.
- Perawatan akan diberikan untuk meringankan gejala dan tingkat keparahan penyakit secara tepat.
Mencegah
- Sebagian besar kasus cerebral palsy tidak dapat dicegah, tetapi wanita hamil dapat mengambil inisiatif untuk mengurangi risikonya.
- Jika Anda hamil atau berencana untuk hamil, lakukan langkah-langkah berikut untuk tetap sehat dan meminimalkan komplikasi kehamilan:
+ Sudah divaksinasi lengkap.
+ Pastikan kesehatan saat mempersiapkan kehamilan.
+ Lakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur sejak dini sebelum melahirkan.
- Cegah cedera kepala dengan menggunakan peralatan keselamatan dan perlengkapan pelindung untuk anak-anak seperti helm sepeda motor, kursi mobil terpisah, helm sepeda, dan rel pengaman di tempat tidur.
- Awasi anak secara teratur saat bermain permainan yang keras atau di tempat yang berpotensi tidak aman.
Amerika dan Italia
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)