Duri pada mawar berasal setidaknya 400 juta tahun yang lalu.
Mekanisme pertahanan duri tajam tidak hanya muncul pada mawar tetapi juga pada bunga lain, seperti bunga telang, atau beberapa tanaman seperti tomat, terong, padi, dan jelai, CNN melaporkan pada tanggal 2 Agustus.
Namun, bagaimana tanaman-tanaman ini, yang banyak di antaranya berevolusi secara berbeda selama jutaan tahun, sampai memiliki ciri berduri?
Sebuah tim peneliti internasional menemukan jawabannya terletak pada DNA mereka, yang berasal dari keluarga gen kuno yang bertanggung jawab atas semua variasi duri pada tanaman, menurut laporan yang diterbitkan dalam jurnal Science .
Evolusi duri
Duri telah ada setidaknya selama 400 juta tahun, ketika pakis dan kerabatnya pertama kali mengembangkan beberapa duri. Sejak itu, sifat ini muncul dan kemudian menghilang melalui berbagai tahap evolusi, menurut rekan penulis Zachary Lippman, seorang ahli biologi tumbuhan dan profesor genetika di Cold Spring Harbor Laboratory di Long Island, New York.
Salah satu genus tanaman paling beragam, yang secara ilmiah dikenal sebagai Solanum dan termasuk tanaman seperti kentang, tomat, dan terong, pertama kali mengembangkan duri sekitar 6 juta tahun yang lalu.
Universitas Negeri Utah (AS) telah mencatat bahwa genus ini memiliki lebih dari 1.000 spesies di seluruh dunia , dengan sekitar 400 spesies berduri.
Duri berevolusi pada tumbuhan sebagai mekanisme pertahanan terhadap herbivora, dan dapat membantu pertumbuhan, bersaing dengan tumbuhan lain, dan berfungsi untuk menahan air.
Tim ahli menemukan keluarga gen purba yang disebut Lonely Guy (LOG) yang berperan dalam mempertahankan sifat duri pada tanaman dan memungkinkan duri muncul atau menghilang pada spesies tertentu selama jutaan tahun.
Penemuan baru ini tidak hanya memungkinkan para ilmuwan menciptakan strain tanpa duri, tetapi juga memberikan informasi baru tentang sejarah evolusi genus tanaman yang sangat beragam di bumi.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/bi-an-hoa-hong-co-gai-bat-nguon-tu-400-trieu-nam-truoc-185240802092407051.htm






Komentar (0)