
Striker naturalisasi Jens Raven menangis setelah tersingkir dari SEA Games 33 - Foto: BOLA
Pada SEA Games ke-33, Indonesia menunjukkan tekad yang besar dalam upaya mempertahankan medali emas mereka. Untuk mencapai hal ini, tim U22 Indonesia mempersiapkan diri dengan baik jauh-jauh hari, menyelenggarakan kamp pelatihan dan membawa lima pemain naturalisasi ke Thailand.
Namun, U22 Indonesia, dengan penampilan yang kurang memuaskan di pertandingan pembuka, mengalami kekalahan pahit. Kekalahan ini menempatkan U22 Indonesia dalam risiko tersingkir lebih awal dari SEA Games 33 jika Malaysia bermain imbang dengan Vietnam di pertandingan terakhir Grup B.
Namun, kemenangan Vietnam U22 atas Malaysia pada 11 Desember membuka peluang bagi para pemain Indonesia untuk melaju ke semifinal. Secara spesifik, tim Indonesia harus menang dengan selisih 3 gol atau lebih untuk lolos.
Meskipun nasib mereka berada di tangan mereka sendiri, tim U22 Indonesia menampilkan performa babak pertama yang mengecewakan melawan tim U22 Myanmar. Indonesia bahkan harus bergantung pada kesalahan kiper lawan untuk menyamakan kedudukan di akhir babak pertama.
Dalam situasi buntu, striker naturalisasi Jens Raven dimasukkan untuk mencoba menciptakan peluang mencetak gol bagi Indonesia.
Namun, baru pada menit-menit terakhir pertandingan, striker naturalisasi Jens Raven mencetak dua gol untuk mengubah skor menjadi 3-1.
Gol-gol telat Jens Raven adalah satu-satunya yang mampu dilakukan Indonesia melawan Myanmar U22. Indonesia U22 gagal mengamankan posisi kedua terbaik di grup dan harus menyerahkan tempat mereka di semifinal kepada Malaysia.
Segera setelah peluit akhir dibunyikan, kamera dengan cepat menangkap momen ketika striker naturalisasi Jens Raven menangis tersedu-sedu. Terlepas dari upayanya mencetak dua gol, tim U22 Indonesia harus menelan kekalahan pahit di SEA Games 33.

Kapten timnas U22 Indonesia kelahiran Belanda meminta maaf kepada para penggemar - Foto: BOLA
Sementara itu, kapten tim U22 Indonesia kelahiran Belanda itu meminta maaf kepada para penggemar: “Sebagai kapten, saya merasa bertanggung jawab atas ketidakmampuan kami untuk melaju ke babak selanjutnya. Saya tahu bahwa semua orang memiliki harapan dan ekspektasi yang tinggi, dan kami benar-benar ingin membuat kalian bangga.”
Kapten timnas Indonesia itu juga menyatakan bahwa ia dan rekan-rekan setimnya akan berusaha untuk bangkit kembali. Pemain kelahiran Belanda itu berjanji bahwa Indonesia akan kembali lebih kuat di turnamen lain di masa mendatang.
Sumber: https://tuoitre.vn/bi-loai-cay-dang-cau-thu-nhap-tich-indonesia-khoc-nuc-no-20251213115202727.htm






Komentar (0)