
Kebiasaan makan dikaitkan dengan risiko osteoporosis yang lebih tinggi - Foto: FREEPIK
Sebuah penelitian di Jepang menemukan bahwa kebiasaan makan yang tidak sehat seperti melewatkan sarapan dan makan larut malam dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena patah tulang terkait osteoporosis, bersama dengan faktor gaya hidup berbahaya lainnya seperti kurangnya aktivitas fisik dan kurang tidur, menurut Times of India .
Gaya hidup memainkan peran kunci dalam kesehatan tulang. Kebiasaan seperti kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan merokok telah lama diketahui meningkatkan risiko osteoporosis, tetapi penelitian tentang hubungan antara patah tulang akibat osteoporosis dan pola makan masih sangat terbatas.
Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), osteoporosis adalah kondisi kesehatan yang menyebabkan tulang menjadi lebih lemah, lebih rapuh, dan lebih rentan terhadap cedera. Kondisi ini berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun dan seringkali baru terdiagnosis ketika jatuh atau benturan tiba-tiba menyebabkan tulang patah.
Orang-orang cenderung melewatkan sarapan, makan larut malam, dan bahkan makan malam menjelang tengah malam. Semua tindakan ini mungkin tampak tidak berbahaya, tetapi sebenarnya tidak.
" Kami menemukan bahwa melewatkan sarapan dan makan malam terlambat dikaitkan dengan peningkatan risiko osteoporosis. Lebih lanjut, kebiasaan makan yang tidak sehat ini juga menyebabkan gaya hidup tidak sehat seperti kurang olahraga, merokok, dan kurang tidur," kata penulis studi Hiroki Nakajima, MD, dari Fakultas Kedokteran Universitas Nara di Jepang. Hasil studi ini dipublikasikan di Journal of the Endocrine Society.
Untuk memahami bagaimana waktu makan memengaruhi kesehatan tulang, para peneliti menggunakan basis data pemeriksaan kesehatan besar yang melibatkan 927.130 orang dewasa , termasuk 45,3% pria dan 54,7% wanita, dari basis data klaim asuransi kesehatan Jepang.
Mereka mengamati hubungan antara faktor gaya hidup dan diagnosis patah tulang osteoporosis seperti patah tulang pinggul, lengan bawah, tulang belakang, dan humerus.
Para peneliti menemukan bahwa orang-orang dengan kebiasaan tidak sehat seperti merokok, minum alkohol setiap hari, kurang olahraga atau tidur, melewatkan sarapan dan makan larut malam lebih mungkin didiagnosis menderita osteoporosis.
“ Hasil ini menunjukkan bahwa mencegah osteoporosis dan patah tulang tidak hanya memerlukan kebiasaan makan yang sehat tetapi juga upaya yang lebih komprehensif untuk meningkatkan perilaku gaya hidup secara keseluruhan ,” kata Nakajima.
Sumber: https://tuoitre.vn/bo-bua-sang-va-an-toi-muon-gay-hai-cho-xuong-den-muc-nao-20251107233518605.htm






Komentar (0)