Pada sore hari tanggal 5 Oktober, pada konferensi pers rutin Pemerintah, Wakil Menteri Pendidikan dan Pelatihan Le Tan Dung menegaskan bahwa baru-baru ini, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan dan otoritas setempat telah mengeluarkan banyak dokumen untuk memperbaiki situasi kelebihan biaya oleh lembaga pendidikan.
Untuk tahun ajaran 2025-2026, Kementerian telah mengirimkan surat kepada kementerian, lembaga, dan/atau lembaga pendidikan tentang pelaksanaan kebijakan biaya pendidikan, pembebasan biaya pendidikan, dan biaya lainnya di bidang pendidikan dan pelatihan.
Namun, Wakil Menteri Le Tan Dung mengakui bahwa menurut laporan pers dan praktik, masih ada situasi penagihan berlebih, atau perubahan dari sukarela menjadi wajib.
Menghadapi kenyataan itu, Tn. Dung mengatakan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengidentifikasi dan mengerahkan kelompok tugas dan solusi, termasuk jangka pendek dan jangka panjang, untuk memperbaiki dan menangani situasi ini.
Oleh karena itu, Kementerian menetapkan bahwa biaya layanan untuk mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan harus diputuskan oleh otoritas yang berwenang. " Semua lembaga pendidikan dilarang keras menetapkan biaya yang bertentangan dengan ketentuan undang-undang atau kewenangan badan pengelola ," ujar Bapak Dung.
Pengerahan, pengelolaan, dan penggunaan sumber daya yang dimobilisasi harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan, di bawah pengelolaan instansi yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Realitas selama ini menunjukkan masih terdapat situasi pengerahan, pengumpulan, dan penggunaan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan, sehingga Kementerian mewajibkan adanya prosedur dan legalitas yang benar.
Para pimpinan Kementerian juga meminta agar unit-unit kerja secara ketat mempublikasikan dan memasang informasi mengenai harga, peralatan pendidikan, dan buku pelajaran di wilayah tersebut, memastikan publisitas dan transparansi agar orang tua, siswa, dan pengelola di semua tingkatan dapat memantau. Ini merupakan rangkaian tugas yang sangat penting, yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi dalam pengelolaan keuangan di lembaga pendidikan.
Melalui pemantauan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, banyak daerah telah menginstruksikan lembaga pendidikan di daerah tersebut untuk menerapkan daftar biaya yang telah dikeluarkan dengan benar. Kementerian mewajibkan untuk tidak menggabungkan beberapa biaya; tidak memungut biaya dalam jangka waktu yang panjang; tidak memanfaatkan nama perkumpulan orang tua-guru untuk memungut biaya yang melanggar peraturan.
" Faktanya, fenomena ini masih terjadi di beberapa tempat. Namun, belakangan ini, banyak daerah, terutama pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, telah menerapkan instruksi yang sangat drastis untuk mengatasi situasi tersebut, " ujar Bapak Dung, seraya menambahkan bahwa beliau akan terus meninjau sistem dokumen hukum untuk menyesuaikan, melengkapi, dan menjamin hak-hak peserta didik, terutama siswa dan orang tua.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan sedang mempersiapkan pengajuan rencana peninjauan dan perubahan Undang-Undang Pendidikan, Undang-Undang Pendidikan Tinggi, Undang-Undang Pendidikan Vokasi, serta peraturan perundang-undangan dan surat edaran terkait, guna menyempurnakan kerangka hukum bidang ini.
Berdasarkan fungsi, tugas, dan wewenangnya, Bapak Dung menegaskan bahwa Kementerian akan memperkuat inspeksi, pengawasan, dan menangani pelanggaran secara ketat. Saat ini, inspeksi khusus telah dialihkan ke Inspektorat Pemerintah , sehingga Kementerian akan fokus pada inspeksi dan pengawasan. Setelah menerima masukan dan permohonan, Kementerian akan melakukan inspeksi administratif untuk segera mendeteksi dan menanganinya sesuai dengan hukum.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan juga merekomendasikan agar badan-badan di Majelis Nasional, Komite Tetap Majelis Nasional, dan delegasi pemantau secara berkala memperhatikan dan memantau bidang ini, baik di tingkat pusat maupun daerah. Pemantauan Majelis Nasional merupakan saluran penting yang membantu Kementerian memiliki dasar yang lebih kuat untuk memperbaiki dan menangani secara tuntas situasi pungutan liar dan pungutan liar ," ujar Bapak Dung.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan juga meminta pemerintah daerah dan Komite Partai untuk secara berkala melakukan inspeksi dan mengarahkan perbaikan situasi ini langsung ke lembaga pendidikan dan pelatihan di daerah.
Menurut Wakil Menteri, saat ini desentralisasi pengelolaan sudah sangat jelas, meliputi: TK, SD, dan SMP di bawah pengelolaan tingkat kecamatan; SMA di bawah pengelolaan Dinas Pendidikan dan Pelatihan. Oleh karena itu, penerapan desentralisasi dan pendelegasian wewenang yang tepat akan membantu mendeteksi dan menangani pelanggaran secara tepat di tingkat akar rumput.
Sumber: https://baolangson.vn/bo-gd-dt-de-nghi-quoc-hoi-tang-cuong-giam-sat-xu-ly-triet-de-lam-thu-5060932.html
Komentar (0)