Secara khusus, bila ditinjau dan diperbandingkan skala gaji, terlihat bahwa gaji sebagian besar guru (kecuali dosen perguruan tinggi dan guru pendidikan kejuruan) berada pada peringkat lebih rendah dibandingkan gaji pegawai negeri sipil di sektor lain seperti kesehatan, konstruksi, transportasi, peradilan, kebudayaan - olah raga, ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi dan komunikasi, dan lain-lain.
Menurut Kementerian Pendidikan dan Pelatihan , pegawai negeri sipil di sektor lain saat ini diklasifikasikan menjadi 3-4 pangkat, dengan skala gaji 6-8-10.
Di mana, kecuali bagi pejabat medis dan pejabat sains dan teknologi yang memerlukan gelar doktor atau magister dengan jenjang I, sektor lain hanya mensyaratkan jenjang pelatihan umum pejabat dari jenjang III sampai jenjang I berupa universitas.

Bila ditelaah dan diperbandingkan skala gaji, terlihat bahwa sebagian besar gaji guru lebih rendah dibanding gaji pegawai negeri sipil di sektor lain (Ilustrasi: My Ha).
Kecuali dosen universitas dan perguruan tinggi serta guru pendidikan kejuruan, guru juga diklasifikasikan ke dalam 3-4 tingkatan, yang sebagian besar berada pada skala gaji 5-6-7-8, dan merupakan guru prasekolah, pendidikan umum, persiapan universitas, dan pendidikan berkelanjutan.
Secara khusus, skala gaji yang diterapkan pada guru prasekolah berada pada skala 5-6-7 (dari 10 skala), sementara pegawai negeri sipil lainnya terutama menikmati skala gaji 6-8-10.
Dari hal tersebut, dapat dilihat bahwa skala gaji yang diterapkan kepada guru prasekolah merupakan yang terendah di antara posisi mengajar lainnya dan lebih rendah daripada seluruh pegawai negeri sipil di sektor dan bidang lain. Sementara itu, lingkungan kerja dan sifat kegiatan profesional guru prasekolah terbukti sulit dalam praktiknya.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan meyakini bahwa gaji merupakan solusi utama untuk menarik orang-orang berbakat menjadi guru, sehingga meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan. Hal ini juga merupakan solusi untuk membantu guru merasa aman dalam pekerjaannya dan berkontribusi pada pendidikan dan pelatihan.
Namun, berdasarkan perbandingan di atas, gaji sebagian besar guru lebih rendah dibandingkan dengan gaji pegawai negeri sipil di sektor lain.
Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menyarankan Pemerintah untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan yang mengatur kebijakan gaji dan tunjangan bagi guru. Salah satu kebijakan penting yang diharapkan akan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan ini adalah pemberian "koefisien gaji khusus" kepada semua guru.

Gaji adalah solusi utama untuk menarik orang-orang baik untuk menjadi guru (Foto: My Ha).
Di mana, guru prasekolah menikmati koefisien gaji khusus sebesar 1,25 dibandingkan dengan koefisien gaji saat ini; posisi mengajar lainnya menikmati koefisien gaji khusus sebesar 1,15 dibandingkan dengan koefisien gaji saat ini.
Bagi guru yang mengajar di sekolah, kelas untuk penyandang cacat, pusat untuk mendukung pengembangan pendidikan inklusif, dan sekolah asrama di daerah perbatasan, ditambahkan 0,05 dibandingkan dengan tingkat yang ditentukan.
Koefisien gaji khusus dihitung dengan tingkat gaji dan tidak digunakan untuk menghitung tingkat tunjangan dengan rumus perhitungan gaji berikut:

Menurut Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, persoalan gaji guru hanya dapat diselesaikan secara mendasar apabila Pemerintah menerbitkan kebijakan gaji baru dan mengatur ulang skala gaji guru dan pegawai negeri sipil lainnya.
Namun demikian, dalam konteks Pemerintah belum mengeluarkan kebijakan gaji baru, maka perlu dikeluarkan peraturan tentang koefisien gaji tertentu seperti rancangan peraturan perundang-undangan yang mengatur kebijakan gaji dan tunjangan guru sebagaimana yang direncanakan.
Meskipun koefisien gaji khusus tidak membantu gaji guru untuk menduduki peringkat "tertinggi", namun akan membantu gaji guru untuk menduduki peringkat "lebih tinggi" daripada gaji pegawai negeri sipil dengan skala gaji yang sama.
Berdasarkan peraturan saat ini, gaji guru tidak menduduki peringkat tertinggi dalam sistem skala gaji karier administratif, dan sebagian besar guru bahkan menduduki peringkat pada skala gaji yang lebih rendah.
Dari 10 skala gaji yang disusun dari rendah ke tinggi saat ini, hanya 3 jabatan guru yang dikenakan gaji pegawai negeri sipil golongan A3, yakni: dosen senior perguruan tinggi, dosen senior pendidikan vokasi, dan guru senior pendidikan vokasi, yang mencakup sekitar 1,17% dari total jumlah guru.
Sementara itu, pada sektor dan bidang lain, rasio ini hanya sekitar 10% jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan pegawai negeri sipil di sektor dan bidang yang sama.
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/bo-giao-duc-neu-ly-do-luong-hau-het-giao-vien-dang-thap-hon-cac-nganh-khac-20251105230320872.htm






Komentar (0)