Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Hilangkan bentuk disiplin 'pengusiran', yang paling berat adalah 'kritik diri'

Surat edaran yang mengatur tentang penghargaan dan disiplin bagi peserta didik yang baru saja dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan telah resmi menggantikan bentuk disiplin tertinggi yakni pengusiran dengan kewajiban peserta didik untuk menulis kritik diri.

Báo Thanh niênBáo Thanh niên18/09/2025

Surat Edaran No. 19/2025/TT-BGDDT yang mengatur tentang penghargaan dan disiplin bagi siswa baru saja diterbitkan, menggantikan Surat Edaran No. 08/TT yang diterbitkan tahun 1988 dengan banyak peraturan yang dianggap "terlalu ketinggalan zaman" seperti pengusiran, peringatan kepada siswa di depan seluruh sekolah...

Bỏ hình thức kỷ luật 'đuổi học', nặng nhất là ‘tự kiểm điểm’- Ảnh 1.

Siswa yang paling serius hanya didisiplinkan dengan diminta menulis kritik diri.

FOTO: POTONG KLIP

Jangan mengkritik siswa sekolah dasar

Berdasarkan Surat Edaran yang baru diterbitkan, tindakan disiplin bagi peserta didik SD hanya berupa dua bentuk, yakni teguran dan yang lebih berat lagi adalah permintaan maaf (apabila pelanggaran masih berlanjut meski sudah diberi peringatan).

Dengan demikian, guru dan sekolah tidak akan diizinkan untuk mengkritik atau menerapkan bentuk disiplin lain apa pun kepada siswa sekolah dasar.

Tindakan disiplin untuk siswa pada tingkat yang lebih tinggi akan mencakup: peringatan; kritik; tuntutan untuk mengkritik diri sendiri.

3 ukuran yang sesuai dengan 3 tingkat pelanggaran: tingkat 1 adalah pelanggaran yang berdampak buruk pada siswa itu sendiri; tingkat 2 adalah pelanggaran yang berdampak negatif dalam kelompok atau kelas; tingkat 3 adalah pelanggaran yang berdampak negatif di sekolah.

Sementara itu, Surat Edaran Nomor 08 mengatur 5 bentuk sanksi kedisiplinan yaitu: teguran di depan kelas, teguran di depan Dewan Tata Tertib Sekolah, peringatan di depan seluruh warga sekolah, dikeluarkan dari sekolah selama satu minggu dan bentuk sanksi paling berat adalah dikeluarkan dari sekolah selama satu tahun.

Berdasarkan peraturan baru, sanksi terberat bagi siswa yang melanggar aturan adalah mewajibkan mereka menulis kritik diri. Sanksi ini berlaku bagi siswa yang telah didisiplinkan dengan kritik tetapi masih melakukan pelanggaran tingkat 2; siswa yang melakukan pelanggaran tingkat 3 akan dijelaskan lebih lanjut dalam surat edaran ini.

Penilaian diri siswa dikonfirmasi dan dikomitmenkan oleh keluarga kepada sekolah dalam rangka mengoordinasikan manajemen, pendidikan , dan mendukung siswa untuk menyadari, belajar dari pengalaman, dan mengatasi konsekuensi bagi individu atau kelompok yang menjadi penyebab kesalahan siswa. Penilaian diri siswa disimpan dalam arsip sekolah.

Tujuan tindakan disiplin, menurut Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, adalah untuk mencegah, menghentikan, dan menangani pelanggaran siswa; mendidik dan membantu siswa agar menyadari pelanggarannya; secara sukarela menyesuaikan perilaku, mengatasi konsekuensi, secara sukarela memupuk dan berlatih untuk maju dan membentuk kebiasaan dan gaya hidup yang disiplin.

Prinsip kedisiplinan adalah menjamin sikap proaktif dan positif dalam melaksanakan tugas dan hak siswa, menjaga kedisiplinan dan ketertiban di sekolah.

Menghormati, toleran, objektif, tanpa prasangka, menjamin hak partisipasi dan kepentingan siswa dalam isu-isu terkait. Memastikan kesesuaian dengan karakteristik psikologis, gender, kondisi fisik, keadaan keluarga, dan karakteristik budaya daerah setiap siswa.

Jangan menggunakan tindakan disiplin yang bersifat kekerasan, menghina martabat dan kehormatan, atau memengaruhi kesehatan fisik dan mental siswa.

Mewajibkan siswa yang melanggar hukum untuk mengikuti konseling sekolah

Dalam Surat Edaran yang baru ini juga diatur kegiatan-kegiatan yang mendukung perbaikan pelanggaran, antara lain: melakukan pembinaan dan dorongan kepada peserta didik agar menyadari pelanggaran yang dilakukan serta cara-cara perbaikannya; melakukan pemantauan, konsultasi, dan pendampingan kepada peserta didik yang melakukan pelanggaran dalam proses perbaikan pelanggaran.

Meminta siswa untuk berpartisipasi dalam sejumlah kegiatan yang terkait dengan konseling sekolah, pekerjaan sosial sekolah, pendidikan keterampilan, dan kegiatan lain yang sesuai yang diputuskan oleh sekolah untuk mengubah persepsi, menyesuaikan perilaku, dan mengatasi konsekuensi pelanggaran.

Berkoordinasi dengan keluarga siswa dan aparat lainnya untuk memberi nasihat, mengelola, dan mendukung siswa dalam mengubah persepsi, menyesuaikan perilaku, dan mengatasi akibat pelanggaran yang dilakukan.

Sementara itu, penghargaan bagi siswa yang diatur dalam surat edaran tersebut, meliputi berbagai bentuk, seperti: ucapan terima kasih di depan kelas, ucapan terima kasih di depan seluruh sekolah, surat keterangan prestasi dari kepala sekolah, surat keterangan penghargaan, dan berbagai bentuk penghargaan serta penghargaan lainnya.

Sumber: https://thanhnien.vn/bo-hinh-thuc-ky-luat-duoi-hoc-nang-nhat-la-tu-kiem-diem-185250917235044105.htm


Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Pagi ini, kota pantai Quy Nhon tampak seperti mimpi di tengah kabut
Keindahan Sa Pa yang memukau di musim 'berburu awan'
Setiap sungai - sebuah perjalanan
Kota Ho Chi Minh menarik investasi dari perusahaan FDI dalam peluang baru

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Dataran Tinggi Batu Dong Van - 'museum geologi hidup' yang langka di dunia

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk