
Bapak Menteri, Resolusi 71-NQ/TW merupakan dokumen yang memiliki makna strategis, tidak hanya bagi sektor pendidikan , tetapi juga bagi pembangunan manusia. Lalu, bagaimana sektor pendidikan membangun dan mengembangkan tenaga pengajar sesuai Resolusi 71-NQ/TW?
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan tengah berfokus pada penerapan Resolusi No. 71-NQ/TW secara efektif. Resolusi ini secara gamblang mendefinisikan tugas membangun dan mengembangkan tim guru sebagai kekuatan inti, yang memainkan peran sentral dalam upaya inovasi pendidikan sesuai motto "Menjadikan mutu sebagai poros, menjadikan guru sebagai kunci, dan menjadikan teknologi sebagai penggerak".
Bersamaan dengan itu, Kementerian menyempurnakan kerangka hukum, mekanisme, dan kebijakan pengembangan tenaga kependidikan, khususnya Undang-Undang Guru, yang bertujuan membangun tim yang "cukup kuantitas, kuat kualitasnya, berdedikasi, berwawasan luas, dan bertalenta", yang memenuhi persyaratan inovasi mendasar dan menyeluruh di bidang pendidikan dan pelatihan; melakukan inovasi dalam pembinaan, pembinaan, dan pengembangan karier guru, dengan fokus pada pembentukan dan pengembangan mutu profesional, kapasitas profesional, semangat inovasi dan kreativitas, serta kemampuan memberi inspirasi dan membimbing peserta didik dalam belajar dan berlatih.
Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga melakukan inovasi dan implementasi secara efektif Program Pendidikan Umum Tahun 2018 dan Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang baru, yang menitikberatkan peran guru sebagai pengorganisir, membimbing peserta didik untuk proaktif menggali ilmu pengetahuan, melatih keterampilan, dan membangun sikap belajar positif, bukan hanya menyampaikan ilmu pengetahuan secara satu arah.
Kementerian juga mempromosikan transformasi digital dan inovasi dalam metode pengajaran, mendorong guru dan manajer untuk menerapkan teknologi informasi, memanfaatkan platform dan perangkat digital modern, untuk membangun lingkungan belajar yang cerdas, terbuka, kreatif, manusiawi, serta beradaptasi dengan persyaratan era digital.
Di samping itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membangun iklim kerja yang positif, demokratis, dan manusiawi, menciptakan suasana belajar bagi guru, berbagi pengalaman, dan mengembangkan kemampuan profesional, sehingga menumbuhkan gairah, minat, dan tanggung jawab dalam mengajar dan mendidik peserta didik; menumbuhkan dan menyebarluaskan citra guru yang kreatif, berdedikasi, dan profesional melalui kegiatan komunikasi, gerakan emulasi, penghargaan, kompetisi, dan program penghargaan bagi guru dan pengelola berprestasi, dalam rangka meneguhkan nilai, kedudukan, dan kebanggaan profesi guru di masyarakat.
Undang-Undang Guru telah disahkan oleh Majelis Nasional, dengan fokus dan tujuan pengembangan tenaga kependidikan. Bagaimana implementasi Undang-Undang Guru dan peraturan turunannya sejauh ini, Pak Menteri?
Segera setelah Majelis Nasional mengesahkan Undang-Undang tentang Guru, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menyusun dan menyerahkan 3 Keputusan dan 14 Surat Edaran kepada Pemerintah, memastikan semuanya berlaku bersamaan ketika Undang-Undang tentang Guru mulai berlaku pada 1 Januari 2026. Dokumen-dokumen ini dikembangkan dalam arah yang lebih baik dan terstandarisasi bagi guru, dengan beberapa poin penting.
Pertama-tama, standarisasi dan sinkronisasi di seluruh sistem dengan mengimplementasikan konsolidasi dua sistem standar (gelar profesional dan standar profesi) menjadi sistem gelar yang terkait dengan standar kompetensi profesional, yang diterapkan secara seragam, baik di lembaga publik maupun non-publik. Hal ini bertujuan untuk menciptakan tingkat kualitas yang sama bagi seluruh tim; memastikan keadilan dalam akses pendidikan berkualitas bagi siswa; dan meningkatkan transparansi dan aksesibilitas dalam penilaian, seleksi, dan pelatihan guru.
Bersamaan dengan itu, peraturan tentang isi dan metode rekrutmen guru akan disesuaikan dengan praktik pedagogis, memastikan masukan berkualitas yang sesuai dengan setiap jenjang pendidikan dan pelatihan. Kebijakan tentang gaji, tunjangan, dukungan, dan daya tarik guru juga akan ditinjau dan disempurnakan, yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan dan perbaikan taraf hidup guru.
Bagaimana pemberdayaan dan inovasi mekanisme rekrutmen, mobilisasi, dan rotasi tenaga pendidik akan dilakukan jika sektor pendidikan menjadi unit terdepan, Pak Menteri?
Saat ini, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan sedang menyusun Peraturan Menteri yang merinci sejumlah pasal dalam Undang-Undang Guru dan Surat Edaran yang mengatur kewenangan perekrutan guru. Oleh karena itu, kewenangan perekrutan, mobilisasi, dan mutasi guru di jenjang prasekolah, pendidikan umum, pendidikan berkelanjutan, dan sekolah khusus negeri diusulkan untuk diserahkan kepada Kementerian Pendidikan dan Pelatihan untuk bertanggung jawab atas pelaksanaannya.
Dalam rancangan Resolusi Majelis Nasional tentang sejumlah mekanisme dan kebijakan khusus dan luar biasa untuk membuat terobosan dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengusulkan untuk menugaskan Direktur Departemen Pendidikan dan Pelatihan untuk menjalankan wewenang untuk merekrut dan menerima guru, manajer lembaga pendidikan dan staf di prasekolah, pendidikan umum, pendidikan berkelanjutan, sekolah khusus dan sekolah menengah kejuruan negeri di provinsi tersebut.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan sedang menyusun Peraturan Menteri yang merinci sejumlah pasal dalam Undang-Undang Guru dan merinci isi serta metode rekrutmen guru. Peraturan ini memastikan bahwa isi rekrutmen didasarkan pada standar profesi guru, dengan metode rekrutmen melalui ujian atau seleksi, termasuk praktik pedagogis. Hal ini menjadi dasar untuk memilih orang-orang dengan kapasitas dan kualitas yang memadai, terutama kapasitas praktik pedagogis, agar dapat segera memenuhi tugas mengajar dan kependidikan ketika direkrut ke dunia kerja. Hal ini juga sejalan dengan arahan untuk menghapuskan peraturan pemagangan bagi pegawai negeri sipil ketika Undang-Undang Pegawai Negeri Sipil yang telah direvisi disahkan oleh Majelis Nasional dalam waktu dekat.

Guru dianggap sebagai fondasi dan pilar pendidikan. Oleh karena itu, inovasi dalam pelatihan guru merupakan kunci keberhasilan penerapan inovasi dan terobosan dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan. Bagaimana Kementerian Pendidikan dan Pelatihan akan menerapkan inovasi ini, Pak Menteri?
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan telah, sedang, dan akan menerapkan serangkaian inovasi terkait dengan pelatihan guru.
Yang pertama adalah inovasi dalam tujuan dan isi program pelatihan guru. Pelatihan guru bertujuan untuk mengembangkan kapasitas profesional pedagogis yang komprehensif, membantu guru menjadi pengorganisir, membimbing, dan mendukung siswa dalam pembelajaran; mengurangi muatan teori akademik, meningkatkan jumlah waktu praktik, magang pedagogis, riset pembelajaran, dan pengalaman profesional di dunia nyata. Peningkatan jumlah mata kuliah tentang metode pengajaran aktif, metode pengajaran modern, penilaian kapasitas siswa, pendidikan keterampilan hidup, nilai-nilai kehidupan, kapasitas integrasi internasional, dan berpikir kritis...
Yang kedua adalah berinovasi dalam metode dan bentuk pelatihan. Yaitu menyelenggarakan pelatihan berdasarkan model yang fleksibel dan terbuka, menciptakan kesempatan belajar seumur hidup bagi siswa dan guru. Penilaian mahasiswa pedagogis harus didasarkan pada kapasitas praktik profesional mereka, kemampuan merancang kegiatan pembelajaran, mengorganisasikan pengajaran, dan memecahkan situasi pedagogis, alih-alih hanya berdasarkan hasil ujian teori.
Ketiga, meningkatkan kemampuan teknologi dan digital guru. Sekolah pedagogis perlu mengintegrasikan konten "transformasi digital dalam pendidikan" ke dalam program pelatihan; sekaligus membangun laboratorium teknologi pendidikan dan pusat praktik pedagogis digital, yang menciptakan kondisi bagi siswa untuk merasakan dan mempraktikkan keterampilan teknologi langsung dalam proses pembelajaran.
Keempat, perkuat hubungan antara perguruan tinggi keguruan dan sekolah menengah atas. Mahasiswa keguruan perlu berpartisipasi dalam observasi kelas, asisten pengajar, pengajaran eksperiensial, dan riset pembelajaran sejak tahun kedua dan ketiga kuliah. Sebaliknya, guru inti dan guru unggulan di sekolah menengah atas sebaiknya berpartisipasi dalam program magang mengajar atau membimbing di perguruan tinggi keguruan. Hal ini membantu menghubungkan teori dengan praktik dan meningkatkan kualitas pelatihan.
Kelima, inovasi dalam pelatihan dan penilaian guru pasca-pelatihan: membangun dan menerapkan sistem pelatihan reguler daring melalui jaringan pembelajaran digital untuk membantu guru memperbarui metode, teknologi, dan keterampilan profesional mereka secara berkala. Penilaian dan klasifikasi guru harus dilakukan sesuai dengan Standar Profesional Guru Lembaga Pendidikan Umum, yang menjamin keadilan, transparansi, dan kesesuaian dengan hasil pendidikan siswa, kualitas profesional, dan kapasitas praktis.
Keenam, menginternasionalkan pelatihan guru: memperluas kerja sama dengan lembaga pendidikan dan universitas yang memiliki pelatihan pedagogi bergengsi di kawasan dan dunia; melaksanakan program pertukaran dosen dan mahasiswa, menghubungkan pelatihan, mengakui kredit, serta meneliti dan mendekati standar profesional guru internasional.
Bagaimana pandangan Menteri tentang mempertahankan tunjangan guru di samping gaji baru? Bagaimana Kementerian Pendidikan dan Pelatihan sedang menyusun Peraturan Pemerintah yang mengatur kebijakan gaji dan tunjangan guru?
Berdasarkan rancangan Peraturan Menteri ini, guru diharapkan menerima koefisien gaji khusus di samping skema gaji dan tunjangan yang saat ini diterima guru. Lebih lanjut, rancangan Peraturan Menteri ini menetapkan bahwa "Guru berhak atas tunjangan preferensial sesuai profesinya, tunjangan masa kerja guru, dan tunjangan lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Penerima tunjangan, besaran tunjangan, dan tata cara penghitungan tunjangan wajib mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dan ketentuan Peraturan Menteri ini."
Bahasa Indonesia: Menerapkan peta jalan dan sumber daya untuk mengimplementasikan peningkatan tunjangan kejuruan, yang menentukan ketentuan dalam Resolusi 71-NQ/TW, Kementerian sedang mengembangkan Keputusan yang mengatur rezim tunjangan preferensial menurut profesi untuk pegawai negeri sipil dan karyawan yang bekerja di lembaga pendidikan publik. Secara khusus, diusulkan untuk mengimplementasikan peningkatan tunjangan kejuruan menurut peta jalan, termasuk dua fase. Fase 1 (dari 2026-2030), Kementerian mengusulkan untuk menambah tunjangan untuk staf sekolah sebesar 20%; meningkatkan 15% untuk guru di semua jenjang prasekolah dan pendidikan umum, meningkatkan tunjangan preferensial sebesar 5% untuk guru dan dosen di universitas dan lembaga pendidikan kejuruan. Fase 2, mulai tahun 2031 dan seterusnya, implementasi tunjangan preferensial menurut profesi untuk guru prasekolah dan pendidikan umum akan diterapkan menurut ketentuan dalam Resolusi 71-NQ/TW.
Terkait peta jalan tersebut, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan sedang berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan untuk menyusun Peraturan Pemerintah (PP), yang diharapkan dapat diserahkan kepada Pemerintah untuk disetujui pada tahun 2025, guna memastikan berlakunya peraturan tersebut bersamaan dengan Undang-Undang tentang Guru.
Terkait sumber daya, dalam pelaksanaannya, APBN akan dialokasikan dalam rencana tahunan dan kami juga berharap agar daerah lebih proaktif dalam menyeimbangkan dan memprioritaskan pendidikan, sehingga kebijakan ini benar-benar dapat terwujud, memberikan kontribusi bagi peningkatan taraf hidup, menciptakan motivasi bagi guru agar merasa aman dalam menjalankan tugasnya, dan dapat bertahan lama dalam profesinya, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan dan menyebarluaskan nilai-nilai humanis yang tertuang dalam Resolusi 71.
Salah satu kebijakan luar biasa dari Undang-Undang Guru adalah untuk meneguhkan kedudukan, melindungi kehormatan, dan martabat profesi guru. Oleh karena itu, guru ditetapkan sebagai kekuatan inti sektor pendidikan, yang memainkan peran penting dalam menjamin mutu pendidikan; dijamin hak-haknya dalam kegiatan profesional sesuai dengan jabatannya; berhak untuk proaktif dalam kegiatan profesional...

Undang-Undang tersebut juga menetapkan apa yang tidak boleh dilakukan oleh organisasi dan individu terhadap guru, dan menetapkan cara menangani pelanggaran terhadap reputasi, kehormatan, dan martabat guru. Selain gaji dan tunjangan, guru juga berhak atas kebijakan dukungan, daya tarik, dan promosi, termasuk: subsidi berdasarkan jenis pekerjaan dan wilayah; dukungan pelatihan dan pengembangan; dukungan perawatan kesehatan berkala, perawatan kesehatan kerja; dan pengaturan perumahan umum atau perumahan kolektif atau dukungan sewa rumah ketika bekerja di daerah yang sangat sulit. Pada saat yang sama, terdapat kebijakan untuk menarik dan mempromosikan orang-orang yang berkualifikasi tinggi, berbakat, berbakat istimewa, dan berkeahlian tinggi untuk bekerja di daerah yang sangat sulit; guru di sejumlah bidang penting dan esensial...
Kebijakan dan tata tertib tersebut akan dituangkan dalam dokumen pedoman pelaksanaan Undang-Undang Guru, yang diharapkan mulai berlaku pada 1 Januari 2026. Kebijakan-kebijakan tersebut, beserta pengaturan tentang standar profesi, pengangkatan guru, rekrutmen, penggunaan, penghargaan, dan sebagainya, akan menjadi solusi komprehensif untuk membantu guru merasa aman dalam menjalankan tugasnya, fokus pada kegiatan profesionalnya, serta memotivasi guru untuk meningkatkan kapasitas dan mengembangkan kariernya secara berkelanjutan.
Solusi apa yang dimiliki sektor pendidikan untuk menarik siswa berprestasi ke profesi guru, Menteri?
Sektor Pendidikan telah menetapkan bahwa: Mengembangkan tim guru bukan hanya tentang melatih guru, tetapi juga tentang membina orang-orang yang menginspirasi, memimpin dan menciptakan masa depan bagi generasi muda. Menarik siswa berprestasi ke sektor pendidikan adalah salah satu prioritas utama dan juga tugas strategis sektor Pendidikan di periode mendatang. Kementerian sedang meninjau dan menyesuaikan kebijakan secara komprehensif untuk meningkatkan tingkat dukungan biaya kuliah dan biaya hidup dan memastikan pekerjaan setelah lulus, sehingga mahasiswa pedagogi dapat belajar dengan tenang dan bertahan lama di profesi ini; memperluas beasiswa bakat pedagogi, mendorong siswa dengan prestasi tinggi dalam ujian nasional dan internasional untuk mempelajari bidang pedagogi; meningkatkan standar penerimaan, standar output, menghubungkan pelatihan dengan kebutuhan sumber daya manusia aktual di daerah dan persyaratan pembaruan program pendidikan umum.
Kementerian juga berfokus pada pembangunan lingkungan profesional yang menarik dan status sosial yang layak bagi para guru. Mekanisme prioritas dalam rekrutmen, pemeringkatan, gaji, promosi, dan pelatihan profesional sedang disempurnakan agar profesi guru benar-benar dapat menjadi pilihan bergengsi bagi orang-orang yang berbakat, berdedikasi, dan ambisius...
Pada kesempatan tanggal 20 November, apa pesan Anda untuk para guru, Menteri?
Pada kesempatan Hari Guru Vietnam, 20 November, saya ingin menyampaikan kepada seluruh generasi guru, administrator, dan staf di sektor pendidikan di seluruh negeri, harapan terbaik saya, rasa terima kasih yang mendalam, serta harapan untuk kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesan.
Tahun ajaran 2025-2026 merupakan tahun pelaksanaan serangkaian kebijakan dan pedoman utama Partai dan Negara terkait pendidikan dan pelatihan. Tahun ini merupakan tahun di mana sektor pendidikan memasuki periode terobosan, pembangunan komprehensif, menuju modernisasi dan peningkatan mutu sesuai semangat Resolusi 71-NQ/TW Politbiro. Dalam konteks tersebut, saya berharap setiap guru senantiasa memelihara keimanan, kecintaan terhadap profesi, senantiasa belajar, berkreasi, dan berinovasi dalam metode pengajaran dan manajemen untuk memenuhi tuntutan era pembangunan baru.
Pandangan pada motto "Guru adalah guru - Murid adalah murid" menekankan hubungan saling menghormati, percaya dan kerjasama antara guru dan murid.
Seorang guru tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menjadi teladan kepribadian, etika, tugas, dan tanggung jawab; ia harus mengajar dengan sepenuh hati, dengan cinta pada profesinya, agar murid-muridnya menghormati dan meneladaninya. Ilmu dapat ditemukan di buku atau internet, tetapi kepribadian dan kehidupan hanya dapat diserap melalui guru sejati.
Siswa harus menjaga bakti kepada orang tua, menghormati guru, dan menjadikan pembelajaran serta pemahaman sejati sebagai tujuan mereka; bukan hanya menerima pengetahuan secara pasif, tetapi belajar secara aktif, bertanya, dan melatih diri untuk berkembang. Ketika siswa tahu cara menjaga etika dan belajar dengan baik, itu juga merupakan rasa terima kasih terbesar kepada guru mereka.
Di era teknologi digital dan perkembangan internet saat ini, hubungan guru-murid harus semakin dihargai karena hanya rasa hormat dan kasih sayang antara guru dan murid yang dapat menjaga pendidikan agar tidak terdistorsi, pragmatis, dan tidak peka. Masyarakat perlu menghormati dan menjaga dengan ketat semangat "menghormati guru dan menghargai pendidikan". Keluarga harus mengajarkan anak-anak untuk menghormati guru dan menghargai pembelajaran. Sekolah harus menciptakan lingkungan yang memungkinkan guru dan murid untuk benar-benar terikat, dan guru sendiri harus selalu berlatih untuk menunjukkan dengan tepat peran guru dalam setiap pelajaran dan setiap tindakan. Pendidikan yang kuat tidak boleh kekurangan disiplin dan ketegasan dalam hubungan guru-murid.
Terima kasih banyak, Menteri!
Sumber: https://baotintuc.vn/giao-duc/bo-truong-bo-giao-duc-va-dao-tao-lay-chat-luong-lam-truc-nha-giao-lam-then-chot-20251117170346734.htm






Komentar (0)