
Menteri Dalam Negeri Pham Thi Thanh Tra berbicara di kelompok diskusi - Foto: VGP/Thu Giang
Melanjutkan Sidang ke-9, pada sore hari tanggal 7 Mei, Majelis Nasional secara berkelompok membahas Rancangan Keputusan Majelis Nasional tentang Perubahan dan Penambahan Sejumlah Pasal Undang-Undang Dasar Tahun 2013; Rancangan Undang-Undang tentang Organisasi Pemerintahan Daerah (perubahan); dan Rancangan Undang-Undang tentang Kader dan Pegawai Negeri Sipil (perubahan).
Berdiskusi pada kelompok 5 (termasuk delegasi Majelis Nasional dari provinsi Binh Duong, Quang Nam dan Yen Bai ), Menteri Dalam Negeri Pham Thi Thanh Tra mengklarifikasi sejumlah masalah terkait rancangan Undang-Undang tentang Kader dan Pegawai Negeri Sipil (diamandemen).
Menteri Pham Thi Thanh Tra menekankan bahwa ini merupakan kesempatan untuk mengubah pola pikir dan filosofi dalam membangun aparatur sipil negara secara komprehensif. Amandemen ini bersifat fundamental, sinkron, dan komprehensif untuk memenuhi kebutuhan baru dalam tahap pembangunan negara.
Salah satu poin kunci rancangan undang-undang ini adalah penetapan regulasi yang jelas tentang jabatan. Ini merupakan alat, benang merah dalam seluruh proses perancangan undang-undang, yang menunjukkan bahwa jabatan memainkan peran kunci, menjadi pusat dari keseluruhan proses, mulai dari rekrutmen, penggunaan, pelatihan, pembinaan, pengangkatan, hingga pemberian penghargaan dan disiplin pegawai negeri sipil. Namun, di samping itu, rancangan undang-undang ini tetap mempertahankan jenjang kepangkatan pegawai negeri sipil.
"Mengapa pangkat pegawai negeri sipil tetap dipertahankan? Banyak orang bertanya-tanya apakah pangkat pegawai negeri sipil perlu dihapuskan saat merancang posisi jabatan," ujar Menteri Dalam Negeri, seraya menambahkan bahwa pada kenyataannya, pangkat masih merupakan alat teknis yang penting untuk menentukan pangkat dalam pegawai negeri sipil. Jika dihapuskan segera, hal ini akan menimbulkan kesulitan dalam merancang mekanisme dan kebijakan, terutama dalam konteks reformasi gaji.
"Oleh karena itu, pangkat pegawai negeri sipil akan dipertahankan, tetapi itu hanyalah alat teknis untuk membedakan pangkat, bukan inti dari pegawai negeri sipil," kata Menteri Pham Thi Thanh Tra.
Inovasi penting lainnya dalam rancangan tersebut adalah usulan penghapusan masa percobaan satu tahun bagi PNS baru dan penghapusan ujian kenaikan pangkat. Menurut Menteri, hal ini memenuhi harapan para kader dan PNS.
Rancangan undang-undang ini juga secara tegas menyebutkan kebijakan untuk menarik dan mempromosikan orang-orang berbakat, mendorong kader-kader yang dinamis dan kreatif yang berani berpikir, berani bertindak, dan berani membuat terobosan untuk kebaikan bersama. Sejumlah prinsip dan peraturan tentang mekanisme kebijakan spesifik yang sebelumnya hanya ada di tingkat peraturan perundang-undangan kini dilembagakan dalam undang-undang untuk menciptakan landasan hukum yang berkelanjutan bagi penerbitan kebijakan yang fleksibel sesuai dengan setiap tahapan perkembangan.
Menteri mencontohkan Peraturan Menteri Nomor 179 – sebuah kebijakan yang relatif kuat dalam menarik talenta – tetapi masih belum cukup menarik. Oleh karena itu, perlu terus memasukkan mekanisme yang lebih tepat ke dalam undang-undang tersebut, sehingga Pemerintah nantinya dapat mengeluarkan peraturan khusus yang lebih mendekati kenyataan.
Mengevaluasi PNS Berdasarkan KPI
Isi penting lain dari rancangan undang-undang ini adalah mengatasi pola pikir "jabatan seumur hidup". Menteri menekankan bahwa jika pola pikir ini tidak diubah sepenuhnya, reformasi pegawai negeri sipil akan sulit dilakukan. Untuk itu, diperlukan dua perangkat utama: Pertama, perangkat penilaian berdasarkan posisi jabatan, yang memanfaatkan teknologi informasi secara maksimal untuk mengukur hasil kerja.
Yang kedua adalah mekanisme kontrak, yang mencakup kontrak untuk para ahli, ilmuwan, dan kontrak untuk beberapa posisi pekerjaan. Hal ini sejalan dengan tren internasional, alih-alih mempertahankan model "gaji keras".
Menurut Menkeu, saat menyampaikan draf kepada Pemerintah, beberapa pendapat masih mempermasalahkan mekanisme kontrak, namun setelah dijelaskan, terjadi konsensus karena model ini sudah diterapkan banyak negara dengan sistem kepegawaian yang maju, menunjukkan fleksibilitas dalam rekrutmen dan manajemen kepegawaian.
Terkait evaluasi pegawai negeri sipil, rancangan undang-undang ini menetapkan empat tingkatan evaluasi. Setelah undang-undang ini disahkan oleh Majelis Nasional, Kementerian Dalam Negeri akan menyerahkan kepada Pemerintah sebuah peraturan yang memberikan panduan khusus tentang evaluasi pegawai negeri sipil, di mana metode evaluasi KPI akan diterapkan, berdasarkan data digital, dengan kriteria kuantitatif yang jelas. Penggunaan produk kerja sebagai ukuran efektivitas akan menggantikan metode evaluasi kualitatif umum yang berlaku saat ini. Hal ini dianggap sebagai reformasi yang kuat dan memodernisasi pegawai negeri sipil.
Selain itu, rancangan undang-undang ini juga mendesentralisasikan dan mendelegasikan wewenang secara tegas, memberikan tanggung jawab besar kepada pimpinan lembaga dan unit kerja dalam merekrut, menggunakan, mengevaluasi, memberi penghargaan, dan mengangkat pejabat dan pegawai negeri sipil. Peningkatan peran dan tanggung jawab pimpinan juga merupakan salah satu inovasi penting dalam administrasi publik.
Thu Giang
Sumber: https://baochinhphu.vn/bo-truong-bo-noi-vu-ly-giai-vi-sao-van-giu-ngach-cong-chuc-102250507172058694.htm






Komentar (0)