Arahan Menteri Pendidikan dan Pelatihan tersebut menyebutkan bahwa pada kenyataannya masih banyak daerah dan lembaga pendidikan yang mengharuskan perseorangan maupun lembaga untuk menyerahkan atau menunjukkan buku induk kependudukan dan buku induk tempat tinggal sementara dalam bentuk cetak pada saat melaksanakan prosedur administratif dan pelayanan publik di bidang pendidikan, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi perseorangan maupun lembaga.
Menteri Pendidikan dan Pelatihan meminta lembaga pendidikan untuk secara tegas melaksanakan ketentuan tidak mewajibkan orang pribadi atau organisasi untuk menyerahkan atau menunjukkan buku induk kependudukan dan buku induk tempat tinggal sementara dalam bentuk kertas pada saat menerima dan menangani prosedur administratif dan pelayanan publik di bidang pendidikan.
Untuk membetulkan hal tersebut di atas, Menteri Pendidikan dan Pelatihan meminta: Kepada Badan Pengelola Pendidikan Negara pada semua jenjang agar secara tegas melaksanakan ketentuan tidak mewajibkan (atau mewajibkan) orang pribadi atau badan untuk menyerahkan atau menunjukkan buku induk kependudukan dan buku induk kependudukan sementara dalam bentuk cetak sebagai tambahan terhadap komponen berkas yang ditentukan pada saat melaksanakan prosedur administratif dan pelayanan publik di bidang pendidikan.
Daerah dan lembaga pendidikan telah terhubung dengan Pangkalan Data Kependudukan Nasional untuk memastikan kondisi dalam mengeksploitasi dan menggunakan informasi kependudukan, dan tidak mengharuskan individu dan organisasi untuk menyerahkan atau menunjukkan jenis dokumen lain yang membuktikan informasi kependudukan seperti surat konfirmasi informasi kependudukan, pemberitahuan nomor identifikasi pribadi, dll. ketika melakukan prosedur administratif dan layanan publik di sektor pendidikan.
Memperkuat arahan dan bimbingan bagi prasekolah, pendidikan umum, pendidikan berkelanjutan, pendidikan tinggi, perguruan tinggi pedagogi, dan unit terkait untuk secara tegas menerapkan kebijakan tidak mengharuskan individu dan organisasi untuk menyerahkan atau menunjukkan buku registrasi rumah tangga atau buku tempat tinggal sementara dalam bentuk kertas saat menerima dan menangani prosedur administratif dan layanan publik di sektor pendidikan.
Memperkuat imbauan kepada para Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Negeri Sipil pada semua jenjang pendidikan, guru, dosen, dan tenaga kependidikan pada PAUD, PAUD umum, PAUD berkelanjutan, perguruan tinggi, sekolah tinggi ilmu pendidikan, dan unit terkait untuk tidak mewajibkan setiap orang atau badan untuk menyerahkan atau menunjukkan buku induk kependudukan dan buku induk kependudukan dalam bentuk cetak pada saat melaksanakan kegiatan administrasi dan pelayanan publik di bidang pendidikan.
Bersamaan dengan itu, melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai prosedur administratif pada instansi dan unit kerja yang secara langsung melaksanakan penerimaan dan penanganan prosedur administratif di daerah dan lembaga pendidikan, sehingga masyarakat mengetahui bahwa dalam melaksanakan prosedur administratif dan pelayanan publik di bidang pendidikan, mereka tidak perlu lagi menyampaikan atau menunjukkan buku induk kependudukan dan buku induk kependudukan dalam bentuk kertas.
Arahan tersebut mengharuskan Direktur Departemen Pendidikan dan Pelatihan untuk mengarahkan, menyelenggarakan inspeksi, dan segera menangani pelanggaran peraturan tentang penghapusan persyaratan untuk menyerahkan dan menunjukkan buku registrasi rumah tangga kertas dan buku tempat tinggal sementara saat menerima dan menangani prosedur administratif dan layanan publik di sektor pendidikan.
Departemen Teknologi Informasi (Kementerian Pendidikan dan Pelatihan) bertanggung jawab untuk memimpin peninjauan dan peningkatan sistem informasi prosedur administratif kementerian, memastikan penyelesaian koneksi dan integrasi dengan Basis Data Kependudukan Nasional...
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)