Menteri Pertahanan AS kunjungi Ukraina jelang pemilihan presiden
Báo Công an Nhân dân•21/10/2024
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengunjungi Ukraina pada tanggal 21 Oktober untuk menunjukkan dukungan Washington terhadap Kiev hanya dua minggu sebelum pemilihan presiden AS. Menteri Pertahanan AS (kiri) dan Presiden Ukraina di sebuah acara. Foto: Getty Images. Ini adalah kunjungan keempat dan kemungkinan terakhir Bapak Austin ke Ukraina sebagai Menteri Pertahanan AS. Selama kunjungan tersebut, beliau dikabarkan telah terlibat dalam diskusi mendalam mengenai upaya AS untuk membantu Ukraina memperkuat pertahanannya melawan pasukan Rusia. Namun, akan sulit untuk mencapai kesepakatan mengenai beberapa tuntutan yang diajukan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, seperti pencabutan pembatasan AS atas penggunaan senjata yang disediakan oleh Washington untuk menyerang target yang jauh melampaui perbatasan Ukraina. Bapak Austin menegaskan bahwa AS akan terus mendukung Ukraina: "Kami telah menyaksikan perjuangan ini berkembang dari waktu ke waktu. Setiap kali ada perkembangan baru, kami memiliki kesempatan untuk memenuhi kebutuhan Ukraina guna memastikan bahwa mereka efektif di medan perang." Kunjungannya dilakukan menjelang pemilihan presiden AS pada 5 November, di mana mantan Presiden Donald Trump, kandidat Partai Republik, bersaing ketat dengan Wakil Presiden Kamala Harris, kandidat Partai Demokrat. Bapak Trump telah berulang kali mengisyaratkan bahwa ia akan lebih enggan mendukung Ukraina, yang berarti Kiev dapat kehilangan dukungan militer dan keuangan yang signifikan. Menteri Austin telah meyakinkan pihak Ukraina, dengan mengatakan bahwa dukungan tetap kuat dari kedua partai di Kongres AS. Sementara itu, Presiden Zelensky terakhir kali bertemu dengan Austin di markas NATO di Brussels, Belgia, pada 17 Oktober, di mana ia mempresentasikan "Rencana Kemenangan"-nya. Ketika ditanya tentang "Rencana Kemenangan" Zelensky di markas NATO, Austin menjawab: "Saya tidak bisa mengomentari rencananya." Para ahli mengatakan bahwa bahkan dengan bantuan militer AS senilai miliaran dolar, termasuk penyediaan jet tempur F-16, tank Abrams, dan peralatan lainnya, Ukraina masih menghadapi perjuangan berat di masa depan.
Komentar (0)