Berbicara di Fox Business Network setelah pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping, Bapak Bessent mengatakan kesepakatan TikTok telah difinalisasi di Kuala Lumpur setelah mendapat persetujuan dari Tiongkok. Ia juga berharap kesepakatan tersebut akan diimplementasikan dalam beberapa minggu hingga bulan mendatang untuk menyelesaikan masalah ini secara tuntas.
Dalam pengumuman sebelumnya pada hari itu, Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan negaranya akan menangani masalah terkait TikTok dengan Amerika Serikat dengan benar.
Berdasarkan ketentuan kesepakatan yang telah diungkapkan oleh Gedung Putih sejauh ini, aplikasi tersebut akan dipisahkan menjadi sebuah usaha patungan baru di AS yang dimiliki oleh sekelompok investor AS, termasuk Oracle dan perusahaan investasi Silver Lake Partners. Total kepemilikan saham kelompok ini akan mencapai sekitar 80%, sementara perusahaan induk TikTok, ByteDance, diperkirakan akan memiliki 20% saham di entitas baru tersebut. Dewan direksi yang akan menjalankan platform baru ini akan dikendalikan oleh para investor AS. ByteDance akan memiliki perwakilan di dewan direksi, tetapi mereka tidak akan terlibat dalam urusan keamanan atau komite terkait.
Pengumuman ini muncul setelah berbulan-bulan negosiasi bolak-balik antara AS dan Tiongkok mengenai aplikasi TikTok, algoritmanya, dan parameter operasinya di AS. Bulan lalu, pemerintah AS mengatakan Tiongkok telah menyetujui kesepakatan, tetapi belum ada finalisasi.
Perundingan di AS mengenai kepemilikan TikTok bermula dari kekhawatiran keamanan nasional. Selama masa jabatan pertamanya, Trump menyuarakan kekhawatirannya terhadap TikTok dan berupaya melarang aplikasi tersebut. Mantan Presiden Joe Biden kemudian menetapkan batas waktu Januari 2025 untuk mencapai kesepakatan, jika tidak, aplikasi tersebut akan ditutup di AS. Ketika kembali menjabat awal tahun ini, Trump mengatakan ia menginginkan kesepakatan dan menunda larangan tersebut, sehingga aplikasi tersebut tetap dibuka untuk sementara.
TikTok memiliki pengaruh yang besar di AS. Menurut laporan Pew Research Center, sekitar 43% orang dewasa di bawah usia 30 tahun di AS mengatakan mereka rutin mendapatkan berita dari TikTok, proporsi yang lebih tinggi daripada aplikasi media sosial lainnya, seperti YouTube, Facebook, dan Instagram.
Sumber: https://vtv.vn/bo-truong-tai-chinh-my-trung-quoc-da-phe-duyet-thoa-thuan-chuyen-giao-tiktok-100251031083458886.htm






Komentar (0)