Brasil mengalahkan Cile. Foto: Reuters . |
Setelah mengamankan tiket ke Piala Dunia 2026 sebelum pertandingan berlangsung, pelatih Carlo Ancelotti memutuskan untuk bereksperimen dengan kuartet penyerang Joao Pedro, Gabriel Martinelli, Raphinha, dan Estevao. Di kuartet ini, Raphinha bermain sebagai gelandang serang, alih-alih penyerang kiri seperti di Barcelona.
Dalam 45 menit pertama, tim tuan rumah Brasil unggul berkat gol pemain muda Estevao pada menit ke-38. Selecao mendominasi permainan dan menguasai jalannya pertandingan dengan baik berkat duet gelandang tengah Casemiro dan Bruno Guimaraes.
Di babak kedua, Brasil terus bermain proaktif dan mendominasi tim tamu, sebelum mencetak dua gol lagi berkat Lucas Paqueta dan Guimaraes. Pada akhirnya, Brasil meraih 3 poin penuh dan mempertahankan posisi kedua di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 di Amerika Selatan setelah pertandingan kedua terakhir.
Ini juga merupakan pertandingan ketiga Brasil tanpa terkalahkan secara berturut-turut di bawah pelatih baru Ancelotti. "Selecao" menang 2 kali dan seri 1 kali, mencetak 4 gol dan tidak kebobolan satu pun.
Dalam sesi latihan ini, pelatih Ancelotti tidak memanggil nama-nama besar seperti Neymar atau Vinícius Junior. Namun, lini serang Brasil tidak melemah dengan kehadiran pemain-pemain berprestasi seperti Pedro, Raphinha, atau Estevao.
Brasil akan menutup kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan pertandingan melawan Bolivia pada 10 September.
Sumber: https://znews.vn/brazil-noi-dai-chuoi-bat-bai-duoi-thoi-ancelotti-post1582686.html






Komentar (0)